M. kok bisa?

74 22 77
                                    

"Diri mu sebenarnya ialah
Dirimu saat tak ada orang
yang melihat mu."


Hati-hati panjang . . Takut bosen !

○○○●●●※※※●●●○○○

Malam itu mungkin akan selalu masuk dalam sejarah moment terbahagia Yora.

Berkumpul dengan keluarga, tertawa lepas dengan teman-teman nya, juga mendapat banyak hadiah.

Kalau kata Milea sih 'kalau ada alat ukur kebahagiaan, pasti aku orang yang paling bahagia saat itu'. Dulu saat nonton film Dilan sama mas Uwu, gue agak kesel dengan Milea karena kata-kata nya yang kuno dan kurang masuk akal.

Tapi sekarang gue paham rasanya. Saat itu, Milea sedang jatuh cinta. Sama kayak gue sekarang.

Tersenyum tak henti henti ketika memandang layar handphone karena memandang foto-foto yang pernah di ambil.

Foto pertama kita, saat kerja kelompok malam itu. Kalau di ingat ingat lagi kenapa gue seperti terhipnotis ya?

Menggeser layar ke arah kiri, Foto yang di ambil ketika acara pentas seni di sekolah. Foto ketiga, saat Jisung sore sore dateng ke rumah terus ngajak jadi anak senja. Foto ke empat, foto di depan gedung kota tua saat ada study tour singkat ke museum museum sejarah.

Dan yang terakhir, foto candid dari Chenle yang diambil semalam, saat Yora menghampiri mereka dan tersenyum manis.

Jisung is calling . . .

Yora membungkam mulut nya tak percaya. Lalu menarik nafas dan berbicara seperti biasanya.

"Halo?" Ucap Yora 5 detik setelah ia memencet tombol hijau di layar ponsel nya.

"Belum tidur?" Katanya dari seberang sana.

"Baru mau"

"Gue gabisa tidur"

"gue bisa"

"Gue ganggu kah?"

Yora mengulas senyum nya, rasanya pengen teriak aja di telfon cogan tengah malem gini.

"Nggak"

Lalu hening selamat beberapa menit, hanya suara detak jam dan hembusan kipas angin yang terdengar dari seberang sana.

"Ji??" Tanya Yora, memastikan kalau Jisung belum tidur.

"Hm?" Sahut Jisung dengan suara nya yang deep. Yang baca harap jangan mleyot.

"Tidur?"

"Nggak cuma merem aja sambil ngitung nyamuk"

Yora tertawa sekilas, bibir nya masih tersenyum.

"Yor?"

"Hm?"

"Jangan bilang apa apa sampe gue nyuruh lu ngomong ya?" nada nya berubah menjadi serius namun tetap menenangkan.

Ji & Yo | Park Jisung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang