The Reaper 13

865 120 30
                                    

The Reaper

Hembusan angin malam menerpa wajah tampan dengan pahatan sempurna milik he xinlong, kaca mobilnya yang terbuka membuat angin dengan sopan menerpa wajah nya, pria itu masih diam di dalam mobil padahal ia sudah berada di depan mansion besarnya.

He xinlong turun dari mobil, tungkainya berjalan ke belakang untuk mengambil seseorang yang mungkin masih pingsan. He xinlong memakaikan kain penutup agar wajah gadis itu tidak terlihat.
Dengan anggun Xinlong menggendong gadis itu memasuki mansion besarnya

***
Gelisah,cemas ,marah dan Khawatir telah menjadi satu di raut wajah pria yang sedang sibuk menatap layar miliknya. Kamar kosong itulah yang ia lihat bahkan ruangan lain juga kosong

"Dimana dia? " Gumam pria itu

Sedangkan di lantai bawah, gou mingrui dan ren Shu yang menatap heran gege nya, bagaimana bisa ia membawa seseorang kerumah mereka apalagi orang itu sedang tak sadarkan diri

"Lu bawa mayat ke rumah? " Tanya gou mingrui matanya terlihat santai bahkan rautnya sangat tenang

"Dia masih hidup" Jawab Xinlong tanpa ekspresi, ia mencoba untuk melangkah lagi namun ucapan Shu yang menghentikan langkahnya

"Lu bawa target ke rumah? Knapa nggak lu habisin langsung seperti biasa " Ucap Shu yang , dia sibuk dengan segelas perasaan air lemon yang dia buat tadi, Xinlong tidak menjawab pertanyaan itu dia sebenarnya bingung knapa ia harus melakukan ini?

He xinlong menidurkan gadis itu di kamar yang jarang di tempati dan pernah di gunakan untuk menyiksa seseorang.

Sedangkan yu zeyu dengan wajah datarnya menuruni tangga mewah satu persatu, tatapannya mengarah kepada Shu yang dan mingrui
"Long ge knapa ? " Tanya zeyu, mingrui berbalik lalu kembali menatap tv.

"Dia bawa target nya ke rumah" Jawab mingrui setelah menjawab pertanyaan zeyu ia langsung menuju ke dapur, kembali melakukan percobaan sialan yang selalu ia lakukan

"Buang buang waktu saja" Gumam zeyu, menurutnya membawa target kerumah itu sangat membuang buang waktu padahal ia bisa saja langsung membunuhnya di tempat

"Ya ini sangat buang buang waktu" Ucap xinlong tiba tiba datang dari belakang, zeyu hanya mentap datar pada gege nya itu

"Tapi akan jadi pertempuran jika tidak dilakukan" Ucapnya lagi lalu duduk di sebelah Shu yang.

"Apa yang coba lu jelasin? " Tanya zeyu, ia tahu ada maksud tersendiri dari ucapan gege nya tadi, dengan santai xinlong menyodorkan pisau pada zeyu

"Habisi dia" Ucapnya, zeyu menatap pisau itu sembari mengangkat satu alisnya

"Dia target lu jadi lu aja " Ucap zeyu menolak sedangkan xinlong langsung menarik tangan zeyu lalu menyimpan pisau itu di tangannya

"Gw gamau nyari ribut" Ucap xinlong sedangkan zeyu tersenyum miring

"Bukannya lu suka? " Tanya zeyu dengan tampang sinis nya

***
Yu zeyu berjalan masuk ke dalam kamar yang gelap, baru saja ia berjalan suara rengkuhan kecil menyapa telinganga.pendengarannya yang tajam dapat mengetahui dimana orang itu sedang terbaring lemah

Settt srakhh

"AggHH" Erangan yang sering ia dengar kini kembali menyapa telinganya, erangan yang selalu di keluarkan seorang gadis saat ibu dan saudari tirinya menyiksanya

Yu zeyu membulatkan matanya ia menarik pisau itu lalu mencari sakral lampu dan saat lampu menyala,dirinya tak bisa berucap lagi ia langsung menjatuhkan pisau itu lalu berlari ke arah gadis yang menutup matanya sembari merasakan sakit di perut sebelah kirinya

"Mama akhirnya kau membunuhku" Ucapnya sedetik sebelum akhirnya ia menutup matanya

"Xu-xue xiaona"yu zeyu menghampiri gadis itu tangannya tak kuasa untuk tidak merengkuh gadis itu

" Lu bakal baik baik aja"ucapnya, kini ia menggendong gadis nya keluar dari rumah itu, namun saat di depan ia bertemu xinlong, xinlong membukakan pintu mobil, dengan cepat zeyu menidurkan gadis itu di belakang .

"Sampai jumpa " Ucap xinlong setelah mobil itu mulai menghilang di telan kegelapan

"Apa dia bakal hidup? " Tanya Shu yang

"Iya pasti " Ucap xinlong tanpa ekspresi lalu melanjutkan langkahnya

***
Yu zeyu duduk tanpa ekspresi menatap pintu kaca di depannya, sekarang pukul 12 malam,xiaona sedang menjalani perawatan, perutnya mungkin akan di jahit.

Zeyu bangkit lalu bergegas pergi dari sana, dia melajukan mobil dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya ia sampai di rumahnya, ia masuk dengan tidak santai dan menghampiri pria yang duduk tenang di atas sofa

He xinlong tiba tiba saja menyimpan dokumen di meja yang ada di depannya, tanpa disuruh yu zeyu pun langsung mengambilnya lalu membaca dengan detail

"Nenek sihir itu " Gumam zeyu geram

"Lu bakal di pecat kalau mafia sialan itu tau" Ucap zeyu lagi, kini xinlong tersenyum miring, sepertinya pria manis itu lupa seberapa cerdik seorang he xinlong

Dengan wajah tampan nya he xinlong menunjuk TV menggunakan ayunan dagu, zeyu menatap TV itu, pada siaran yang ia tonton memberitakan bahwa seorang gadis ditemukan tewas dengan wajah hancur dan tidak bisa lagi di kenali namun mereka menemukan gadis itu dengan seragam lengkap dengan nametag nya, dan nama yang ter-tera di sana adalah nama Xue xiaona.

***
Sekarang sudah pukul 2 dini hari, xue Xiaona sudah di pindahkan ke kamar inap VIP,yu zeyu dengan lembut merapikan beberapa barang yang ada di kasur Xiaona

Mata gadis itu terbuka, ia langsung tersentak mengingat kejadian saat ia diculik dan di tusuk di ruang gelap
"Aaaaa aghh" Dia berteriak namun  rasa sakit di perutnya langsung menyerang begitu saja

"Stts" Zeyu menggenggam tangan gadis itu, menyalurkan kekuatan positif yang ada pada dirinya

"Gw knapa? " Tanya Xiaona

"Perut lu abis di jahit" Ucap zeyu santai meskipun ada penyesalan pada dirinya saat ini, Xiaona menutup matanya

"Makasih" Gumamnya pelan, zeyu mengerutkan dahinya

"For? "

"Pasti lu yang nolongin gw dari orang yg nyulik gw, makasih ya gw gatau harus gimana buat bales kebaikan ellu" Ucap Xiaona, zeyu terdiam mengingat saat ia menusuk gadis di depannya itu

"Gw keluar dulu"

***
"Mama pasti bakal baik baik aja kok, gw yakin" Ucap seorang pria, ia mengelus surai adiknya

Plakk

Gadis itu menepis tangannya dengan kasar
"Nggak usah sok baik" Ucap gadis itu, matanya menangkap sosok yang familiar di matanya

"Ngapain dia di sini? " Gumam gadis itu, pria itu terlihat buru buru dan baru kali ini ia terlihat begitu

"Siapa?"

Di sisi lain, di mansion mewah sedang berdiri seorang gadis dengan seragam sekolahnya, kaki jenjangnya terus bolak balik di depan sana ,sudah berkali kali ia teriak namun tidak ada yang merespon bahkan bel pun tidak ada di mansion sebesar itu

"Gede doang,bell kagak ada " Gerutu gadis itu hingga mobil mewah datang dari arah selatan,
Seorang pria tampan turun dengan wajah datarnya, ia menatap gadis yang ikut menatapnya namun sedetik kemudian gadis itu menunduk,

"Ge shu yang ada? " Tanya gadis itu menghentikan pergerakan zeyu, zeyu sudah menebak kalau itu adiknya shu yang meskipun ia tidak pernah melihatnya, zeyu melanjutkan langkahnya dan berhenti di depan pintu

"Masuk" Ucap zeyu dingin, dengan ragu gadis itu masuk, kakinya gemetaran karena baru kali ini ia datang ke sini

"Ini rumah apa kuburan sih gelap amat" Gumamnya, matanya di sambut cahaya saat sudah sampai di ruang tengah

Ia mematung sedangkan zeyu sudah pergi meninggalkannya sepertinya pria itu sedikit terburu buru.
"Sherly? "

»»——⍟——««
Next? Vote and comment

THE REAPER [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang