The Reaper 22

896 122 111
                                    

●The Reaper

"Berteman? "

Kedua anak berlawanan jenis itu saling bertatapan hingga senyum terbit di antara mereka berdua, senyuman pertama dan entah kapan itu akan merekah lagi. Kini nenek xiaona dan orang tua pria kecil itu ikut tersenyum

"MOHON UNTUK PARA PENUMPANG, TOLONG ERATKAN SABUK PENGAMAN KALIAN, ADA KESALAHAN SERVIS YANG MUNGKI--"

BRUGKHHH

Belum selesai dengan perkataan sang asisten supir bus, bus ini sudah terguling ke jurang bertubrukan dengan tanah dalam posisi terbalik hingga dua bocah yang berdiri tanpa sabuk pengaman langsung terlempar keluar dan sedikit jauh dari mobil yang mungkin sebentar lagi akan meledak

"Aghhh sial" Gumam pria itu, ia membuka matanya dan tak jauh dari sana terbaring seorang gadis dengan kepalanya yang berdarah

"K-kau tidak apa apa? " Tanya pria kecil itu, ia berusaha merangkak menuju gadis itu dan yaa usahanya berhasil

"Aish " Pria manis itu mengambil sesuatu di saku celananya, sebuah sapu tangan berwarna biru yang indah

"Kau akan baik baik saja" Gumam pria itu sembari mengikat sapu tangan itu di kepala mungil sang gadis berharap agar darah yang keluar semakin berkurang

"Tolong ingat aku " Gumam gadis itu

"Ha?apa yang kau katakan?"

"Tolong ingat aku,aghh.. Mungkin aku tidak akan mengingat mu tapi tolong ingat aku " Gumam gadis itu seakan akan tau apa yang akan terjadi padanya di masa depan

"Ak-"

"Xue xiaona, itu aku "

Mata pria tampan itu terbuka sempurna, dadanya terasa sesak bahkan mimpi itu masih terbayang bayang, kepalanya memberat karena ini, hal yang tidak ingin lagi ia lihat malah menghantuinya melalui mimpi

"TOLONG TOLONG "

Rasanya seperti di tiban ribuan batu gunung, kini pria tampan itu berkeringat

"apa mereka semua mati? "

Bayangan itu terus menerus muncul tanpa ia minta membuatnya resah

"Kau dan kakekmu sama sama menyusahkan"

Suara nyaring yang membuat hati kecilnya merasa sakit kala itu kini kembali menggema di telinganya

"Knapa orangtua mu tidak meninggalkan warisan yang banyak? "

Bayangan Makian, hentakan dan kekerasan membuat kepalanya semakin sakit saja

"kakek knapa kau meninggalkan aku sendiri? "

Setetes bulir bening jatuh ke pelupuk matanya saat bayangan itu kembali hadir

"Hey pemalas!!! "

Mantanya mengerat kala bibirnya hanya menahan sakit

"Maaf kau harus mati"

"PSIKOPAT KAU PSIKOPAT KECIL YANG KEJAM!!! "

Keringat dingin menetes hingga membasahi pelipisnya serta mengalir dengan leluasa hingga dadanya dan jangan lupakan rasa sakit di kepalanya membuat nya sesekali meringis

"Kau psico yang manis, maukah kau ikut denganku? "

"Sttt...zeyu lu knapa? " Seorang gadis mengelus pelan surai pria itu sesekali mengelap keringat yang mengalir di pelipisnya, ia khawatir. Baru kali ini pria bermarga yu itu seresah ini

THE REAPER [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang