●The Reaper
Suara riuh pengunjung kantin terdengar jelas menusuk indra pendengaran, bagaimana tidak? Mereka rebutan ciki limited edition
"Berisik amat sih " Ucap Mia, ia nampak tidak tenang dengan makanannya
"Namanya juga kantin, kalau mau tentram lu ke kuburan sonoh " Ucap nara memberi saran
"Ya nggak gitu juga kali nar, lagian nih ye berisik nya cuman grgr ciki " Ucap Mia lagi sembari mengaduk ramen nya
"Eh btw kita jadi lupa ama lu " Ucap nara, ia melirik yubin yang sedang sibuk dengan makanannya
"Eh apa? " Tanya yubin
"Asal sekolah lu dari mana? " Tanya nara
"Dari SMA gaepyong " Ucap yubin
"Trus lu pindah ke China dikarenakan faktor apa? " Tanya Mia dengan santuy
"Faktor faktor lu kira matematika " Ucap nara sedangkan Mia hanya menyengir
"Lu berdua bisa diem nggak sih? " Tanya cheon, dia baru buka suara pasalnya sedari tadi ia memikirkan sesuatu
"Iya iya maap elah "
"Eh na, lu kok diem aja sih? " Tanya nara, xiaona tersadar dari lamunannya lalu memasang muka bingung
"Hah knapa? " Tanya nya, nara dan Mia menepuk jidat nye bersamaan
"Sumpah jiwa lu pasti ketinggalan di toilet kan? " Tanya Mia, xiaona kembali memikirkan ancaman kakaknya
"Eh tuh kan lu ngelamun lagi " Ucap nara sembari menyenggol lengan xiaona , belum sempat xiaona berbicara seseorang menghampiri meja mereka
"Hai " Ucap pria itu, wajahnya yang tampan nampak semakin tampan saat tersenyum
"Ehh ge zhin? Pasti nyamperin xiaona nih hayolohh" Ucap nara dengan wajah tengiknya, zhin menyengir hingga tatapan tajam dari cheon membuatnya berhenti menyengir
"Hmm ehh ini gw beliin lu ciki ciki " Ucap zhin, ia menyodorkan sebungkus chiki yang diperebutkan orang orang tadi
"Untung aja gw kebagian " Ucap zhin lagi, xiaona masih diam pikirannya sedang terombang ambing
"Eh na lu di kasi ciki tuh " Ucap nara menyadarkan sedangkan xiaona kembali memasang wajah bodohnya
"Hah apa? " Tanya nya, Mia berdecih klau mengambil ciki itu
"Buat gw aja yee zhin " Ucapnya lalu melahap chiki itu
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAPER [Revisi]
Non-Fiction[TAMAT] Welcome to my story-!! ⋇⋆✦⋆⋇ "aku sangat menyukai suaramu, maka merintihlah untukku" ucapnya sembari menusuk pisau daging ke perut gadis itu "aghhhh" "good girl" •Hidup itu mudah bagi sebagian orang, namun berbeda dengan gadis yang satu i...