●The Reaper
Angin bertiup sedikit kencang, sang mentari tidak menampakkan dirinya, awan begitu hitam disusul dengan hujan dan gemuruh petir, dengan pelan kedua kelopak indah itu terbuka menapakkan manik nya yang tak kalah indah.
Tangan besarnya mengacak pelan rambutnya,lalu pandangannya mengarah pada gadis yang tertidur di atas kasurnya. Yu zeyu berdiri dari sofa dan menghampiri gadis itu."Ck" Decihan lolos dari bibir nya setelah melihat jam yang ada di nakas 06:30 , yu zeyu menaikkan selimut gadis itu agar menutupi lehernya dan menaikkan suhu di ruangan itu
Tok tok
Seseorang mengetuk pintunya, pintu itu tidak dapat dibuka dengan mudah, jika zeyu ingin membukanya dari luar dia hanya membutuhkan sidir jarinya dan jika ada orang yang ingin masuk maka zeyu harus mengucapkan 'masuk' ataupun langsung membuka nya dengan sidik jari.
Tak ada jawaban dari zeyu dan orang itu tidak lagi mengetuk, zeyu menuju ke kamar mandi dan membersihkannya dirinya. Pagi ini lumayan dingin namun tidak mengurungkan niat zeyu untuk mandi air dingin di pagi hari
***
Xue xiaona membuka mata nya, tidak jauh dari pandangan nya seorang yu zeyu sedang mengancing kemeja nya sepertinya pria itu bersiap siap untuk kesekolah."Lu mau ke sekolah? " Tanya xiaona, sungguh bagi zeyu gadis ini terlihat sangat bodoh, sudah jelas ia memakai seragam gadis itu masih saja bertanya.
"Gw gimana dong? " Tanya gadis itu lagi saat zeyu mengambil tas dan kacamata hitamnya, zeyu masih diam dan tidak berminat menjawab
"Gw juga mau sekolah " Ucap gadis itu lagi, kini gadis itu berdiri di dekat zeyu membuat pria itu menatap tajam padanya
"Tunggu" Ucap pria itu lalu pergi dari sana, tunggu? Apa dia akan memikirkan sesuatu agar xiaona bisa sekolah? Gadis itu hanya terdiam
Kini, suasana di meja makan sangat sunyi meskipun mereka semua ada di sana. Sherly sangat ingin berteriak sangking sunyinya. Xiaona menatap sarapan yang tersedia di otaknya terlintas beberapa pertanyaan apa tidak ada yang masak? Bahkan ia juga sempat berfikir apa tidak ada pembantu di mansion sebesar ini? Kini ia menatap roti tanpa selai dan jangan lupa segelas air putih
"Makan" Ucap zeyu datar membuat gadis itu terlepas dari lamunannya, dengan berat hati dia mengunyah roti yang tawar itu
"Rasanya seperti keadaan hatiku, sangat tawar " Gumam sherly sedangkan kakak nya hanya mengangkat sebelah alisnya ke arah sang adik
***
"WKB"kini sherly dan xiaona berada di perpustakaan mansion ini, mereka sebenarnya ingin bermain di luar namun karena hujan jadi mereka urungkan" WKB? Apa itu? "Tanya xiaona sembari menyimpan buku yang baru saja ia baca halaman depannya, sherly duduk di sofa lalu menahan nafas
"Waktunya Kita Bergibah" Ucap sherly sembari menghambuskan nafas, xiaona duduk di sofa yang ada di depan sherly
"Gibah?" Beo gadis itu
"Iya, jadi gini yak lu kenal xinlong kan?ituloh yang matanya kek sinis gitu" Ucap sherly membuat xiaona mengangguk pelan
"Jadi besok itu dia ultah " Ucap gadis itu bersemangat sedangkan xiaona menunjukkan wajah bingungnya
"Jadi? " Tanya xiaona membuat sherly menatap kesal
"Kita kasi kado lah" Ucap sherly, xiaona memasang wajah tak yakin
"Lu yakin dia bakal nerima? " Tanya xiaona ragu sedangkan sherly melunturkan senyumnya
"Iya juga yaa, kok gw tiba tiba nggak yakin"ucap gadis itu lalu menutup wajahnya dengan tangan
" Eh lu nggak sekolah? "Tanya xiaona
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAPER [Revisi]
Non-Fiction[TAMAT] Welcome to my story-!! ⋇⋆✦⋆⋇ "aku sangat menyukai suaramu, maka merintihlah untukku" ucapnya sembari menusuk pisau daging ke perut gadis itu "aghhhh" "good girl" •Hidup itu mudah bagi sebagian orang, namun berbeda dengan gadis yang satu i...