●The reaper
Angin bertiup pelan , suasananya sangat mencekam dan juga dingin. Entah knapa jikalau mereka ber-6 ada pasti suasananya selalu begini, mereka berjalan di Koridor, orang orang yang sebelumnya bercanda langsung terdiam.
Susana koridor langsung sepi, beberapa orang langsung kabur ke halte bus. Lain dengan xiaona dan teman temannya mereka masih sibuk membereskan tas,tiba atiba jantung xiaona terasa di pompa
"Gw knapa ya? " Gumamnya , xiaona mendongak dan melihat ke arah pintu ternyata pria yang tadi menatapnya di lapangan sekarang menatapnya lagi, xiaona mengedipkan matanya beberapa kali hingga pria itu pergi
"Anjay gw nggak salah kan? " Tanya xiaona pada dirinya sendiri, temannya yang melihat itu langsung menepuk pundaknya
"Lu knapa na? " Tanya Mia, xiaona menggeleng pelan
"Lu pulang naik apa? " Tanya cheon pada xiaona, untuk kesekian kalinya cheon bertanya ,diantara mereka hanya cheon yang mengendarai mobil ke sekolah
"Jalan kaki seperti biasa " Jawab xiaona
"Hari ini lu bareng gw " Ucap cheon, xiaona menggeleng, setiap hari cheon mengajaknya pulang bersama namun xiaona selalu menolak
"Ikut aja na" Ucap nara
"Nggak ahh gw pulang sendiri aja " Tolak xiaona
"Tap--"
Ting!
Tiba tiba ada pesan yang masuk ke dalam handphone cheon
"Lepaskan, saya mohon" Seorang Wanita paruh baya berusaha memberontak dia mempertahankan tasnya yang ditarik oleh seseorang berbaju hitam
Sebuah mobil hitam berhenti tidak jauh dari sana, mereka menatap adegan itu dengan tatapan datar.
"tolongin? "Tanya seorang ren shuyang pada gege nya , hanyu menggeleng"Kita iblis, bukan malaikat " Ucap hanyu lalu hendak menjalankan mobilnya lagi namun
"Lepasin nggak? " Seorang gadis dengan wajah polosnya memberanikan diri untuk menolong nenek itu
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAPER [Revisi]
Non-Fiction[TAMAT] Welcome to my story-!! ⋇⋆✦⋆⋇ "aku sangat menyukai suaramu, maka merintihlah untukku" ucapnya sembari menusuk pisau daging ke perut gadis itu "aghhhh" "good girl" •Hidup itu mudah bagi sebagian orang, namun berbeda dengan gadis yang satu i...