1.1

2.4K 319 47
                                    

cw // crossdress





rasanya baru kemarin hyunjin mendapati minho yang tau perihal kehamilannya. entah seberapa cepat waktu berlalu, hyunjin tidak menghitung itu, tapi kenyataan yang ada di depan mata saat ini masih terlalu mengejutkan untuk bisa dipercaya.

banyak menit berlalu tapi hyunjin masih betah berdiri mematung di depan kaca besar yang terpajang pada dinding kamar mandi dalam keadaan tubuh basah sehabis membersihkan diri.

wajahnya pucat bak mayat hidup seolah tidak lagi memproduksi koloid merah bernama darah. sementara lingkaran di bawah mata kian hitam dari hari ke hari efek kerap kesulitan mendapatkan waktu tidur yang cukup.

tangannya bergerak perlahan menyentuh permukaan perut. baby bump kecil kini hadir menggantikan abs-nya yang tidak seberapa terlihat dari pantulan kaca. tak mudah bagi hyunjin untuk menyembunyikan perihal kehamilan yang dia alami, terutama dari chris.

berbagai alasan berbeda di karang agar pria penuh kuasa itu tidak mengajaknya melakukan hubungan badan. Hyunjin hanya takut walau sebenarnya dia begitu buta perihal serba serbi kehamilan. meski di awal rasa benci sempat menggerogoti hati, tapi berkat bujukan minho perlahan-lahan hyunjin mulai bisa menerima anugrah tuhan tersebut di dalam perutnya.

suara ketukan pintu sukses menariknya kembali dari lamunan. bunyi teriakan dari jeongin terdengar beberapa saat kemudian. anak itu berteriak kalau dia hendak menuntaskan panggilan alam sementara toilet yang ada di dekat dapur sedang digunakan oleh hyung yang lain.

“sebentar!” hyunjin menyeru sebelum mengeringkan badannya secepat yang dia bisa.

tidak sampai dua menit hyunjin keluar dengan tubuh yang sudah terbalut bathrobe berwarna ungu lembut. bukannya jeongin, justru sosok minho yang tertangkap dalam pandangan tengah duduk di atas ranjang sembari memainkan sebuah bola kasti.

“bukahkah seharusnya tadi ada jeongin disini?”

“dia sudah pergi ke toilet yang ada di dapur setelah felix mengabari bahwa changbin sudah selesai dengan urusannya.”

hyunjin mengangguk mendengar penuturan minho. langkahnya dibawa pada lemari berpintu geser yang ada di sudut ruangan guna bersiap memilah pakaian apa yang henda dia kenakan malam ini. pilihan hyunjin berlabuh pada sebuah hoodie hitam dengan ukuran yang begitu besar dan juga sweatpants abu-abu. memang semenjak perutnya semakin membesar hyunjin tidak lagi bisa mengenakan banyak jenis pakaian, terutama celana. kain itu mungkin masih muat tetapi akan sangat sesak ketika di kancingkan.

beberapa kali dia di berondong pertanyaan oleh member lain, bahkan para fans tentang selera fashionnya yang akhir-akhir ini terlihat begitu sederhana, padahal hyunjin hanya memilih apa yang sekiranya bisa membuat dia nyaman.

“apa mualmu masih sering muncul?”

“tidak,” jawab hyunjin sembari melepaskan kaitan bathrobe miliknya.

sebenarnya dia malu untuk mengenakan pakaian di depan sang kakak tertua, tapi untuk mengusir minho pun percuma. pria itu tidak akan mau menurut.

“ㅡtapi selera makanku masih belum kembali. terkhusus untuk susu, aku benar-benar tidak bisa meminum cairan putih itu semenjak dia ada di dalam perutku.”

“mungkin karena rasanya,” minho mengedikkan bahu. matanya otomatis mengalihkan pandangan ketika yang lebih muda menjatuhkan satu-satunya kain yang menutupi tubuhnya, “ㅡmalam ini aku akan menemanimu untuk membeli susu ibu hamil.”

gerakan hyunjin merapikan permukaan kain hoodienya sempat terhenti sejenak. kepala di tolehkan ke arah minho dan pandangan satu sama lain berhasil bertemu dalam satu garis tatap, “apa hyung serius?”

decision | chanjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang