Cabut

6 3 9
                                    

Berhubung aku sudah kelas 3 SMK, kegiatan di sekolah pasti bakal berkurang. Alhasil jadi sering pulang gasik.

Nah apalagi kalo di hari sabtu dan minggu itu sering banget aku sama kakak main. Sampai teman ku juga hafal, kalo aku main pasti sama dia.

Kadang teman suka tanya kalo sehari aja atau dalam seminggu aku sama kakak tidak bareng tuh rasanya aneh, pasti mereka bilang "kok tidak main sama Mba Caren sih?" "biasanya m
ain terus...," ucap salah satu teman ku. 

Kita emang selalu bersama, udah kaya charger sama stop kontak, haha. Dan biasanya jadwal pulang gasik itu hari jumat atau sabtu. Ini nih kesempatan kita berdua buat main.

Jadi rumah kakak itu jauh banget dari sekolah aku, bisa di ibaratkan dari ujung ke ujung tuh. Biasanya memakan waktu bisa setengah jam perjalanan buat sampai ke sekolah ku.

Karena dia juga punya adik cowok, jadi dia prioritasin yang paling kecil dulu. Udah tuh dia bolak-balik dari ujung ke ujung sampai pada akhirnya sampai di depan sekolah ku.

Sedangkan aku jam pelajaran selesai jam 11 siang, karena hari jumat itu hari kita main, aku rela menunggu 1 jam di sekolah. Bahkan sampai sekolah sepi.

Begitu kakak datang, sebenarnya kesal karena lama sekali. Terlebih aku punya sifat yang tidak sabaran. Tapi aku juga tidak enak buat marah-marah, kakak baik banget karena mau bolak-balik hanya ingin main bersamaku.

Tanpa basa-basi aku langsung tancap gas duduk di jok belakang motornya. Sesekali aku memeluknya, iya, aku takut jatuh. Dia sangat lihai dalam mengendarai motor, saking lihainya aku selalu diajak olahraga jantung dengannya.

Paling sering kita main ke taman, karena suasananya yang asri, segar banyak angin sepoi-sepoi. Kadang kita juga sesekali main ke bioskop, karena jika ada film baru kakak selalu mengajak ku untuk nonton bersama. Hanya nonton lalu pulang.

Padahal aku tidak selalu punya uang. Aku pasti menolak jika dompetku kosong, tetapi dia selalu bilang "aku tidak pernah minta kamu buat keluar uang, aku cuma minta kamu temenin aku nonton, udah. kamu anak kecil tidak usah mikir uang, biar aku aja...," kata-kata yang sering sekali dia ucap jika aku menolaknya.

Senang sih, tetapi tidak enak juga. Dia terlalu baik.



*Kalian punya juga ga sahabat atau teman yang sama persis nasibnya kaya aku? Bahkan sudah kalian anggap seperti saudara kalian sendiri?



Happy reading! Jangan lupa apresiasi pakai voment ya♥️
Bikin authornya makin semangat buat lanjutin setiap kisahnya.

Terima kasih banyak♥️


AshraPublisher
TwilightWritersTeam

KISAH GADIS BERINISIAL 'A'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang