Jadi setelah mamah dan ayah resmi menikah, kita sempat pindah ke rumah ayah. Ya rumah orang tuanya yang sekarang sudah almarhum dan almarhumah.
Rumahnya cukup jauh jika dibandingkan dengan rumah Kranji. Daerahnya bernama Pasir Wetan.
Bangunan rumahnya sudah tua, dilengkapi dengan cat rumah yang berwarna cream. Rumahnya luas dan lebar.
Di bagian depan terdapat halaman yang cukup luas, bisa di gunakan untuk tempat parkir mobil. Dan sedikit taman kecil.
Memasuki bangunan pertama ada ruang tamu, dan persis disebelahnya terdapat kamar utama. Yang dimana ada jendela yang mengarah ke jalanan.
Masuk lagi, ada kamar kedua. Kamar kedua cukup lebar dibanding kamar utama. Di depan kamar kedua ada ruang makan.
Dan di sudut kanan ada pintu, pintu yang mengarah ke dapur. Dapur sekaligus ada kamar mandi di bagian belakangnya.
Kamar mandi dan ada sumur tuanya.
Dan bangunan kedua, ada ruang tamunya juga. Dan ada ruang santainya. Di belakang ruang santai ada tiga kamar bersebelahan. Dan satu kamar mandi.
Di samping bangunan kedua tersebut, ada kebun yang tidak begitu luas.
Begitu lah rumahnya. Luas bisa dipakai buat main petak umpet, haha. Namun cukup creepy karena bangunan tua ya.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
Kebetulan aku kebagian kamar utama yang berada di bangunan pertama. Aku sekamar berdua dengan adik laki ku yang berusia sekitar 9 tahun mungkin dahulu.
Kita pakai ranjang susun, jadi adik aku yang diatas dan aku yang dibawah.
Setiap mendekati jam 9 atau 10 malam, aku sudah harus buang air kecil. Karena mengingat suasana yang gelap karna daerah kamar mandi itu tidak ada atapnya, soalnya disitu ada sumur yang menampung air hujan.
Kadang aku saking takutnya, ku tahan sampai pagi, huhu.
Berhubung jendela kamar bisa melihat jalanan, kadang kalo kebangun tengah malam tuh benar-benar sunyi. Sepi. Takut ada hantu atau maling, huhu.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
Pernah ada suatu kejadian, entah pengaruh tidak berdoa saat tidur atau emang ada sesuatu yang ingin menyampaikan pesan kepada ku.
Jadi mimpinya itu, aku lagi mandi. Tapi kamar mandinya beda, di mimpi kamar mandi masih berupa bangunan kayu.
Dan ada sedikit celah dari kayunya yang dimana kita bisa melihat jalan di depan rumah.
Makhluk yang ada di mimpiku ini perempuan tua, cukup mengerikan sih. Mungkin bisa dibilang hantu semacam kuntilanak, maybe.
Dia menunggu di sumur tua yang berada di belakang rumah dekat dengan kamar mandi.
Entah apa maksudnya, atau mungkin dia hanya memberitahu jika disitu lah rumahnya dan wilayahnya.
Dan dari kejadian mimpi itu, aku jadi penakut akut, haha-haha. Aku menceritakan semuanya aja di rumah Kranji. Soalnya jika cerita di rumah yang sama aku takut hantunya dengar, haha.
Aku yang selalu melirik ke arah sumur tua itu ketika mau mandi. Aku yang selalu overthinking jika ditinggal sendirian di area itu. Parno yang aku punya sungguh parah.
Pokoknya aku selalu bilang "punten sebentar fia mau mandi" selalu. Haha-haha. Dan setelah mengucap itu tak jarang aku langsung berlari kencang ke kamar, dan tak jarang juga selalu kepleset karena sandalnya basah dan licin.
🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋
Oh iya di rumah itu bukan hanya keluarga ku, tetapi juga ada keluarga dari kakak nya ayah.
Cukup ramai, karena kebanyakan anak kecil. Aku yang paling besar sendiri.
Dan di daerah situ juga cukup susah sinyal, ya maklum lah daerahnya di pedesaan bukan di kota.
Tapi ada pemandangan bagus yang tidak jauh dari jarak rumah ayah itu. Ada sawah yang luas sekali, dan disuguhi dengan pemandangan Gunung Slamet.
Apalagi jika cuacanya cerah, sungguh indah sekali. Rasanya ingin berdiam diri di tengah swah itu sambil berjemur, haha.
Untuk menenangkan pikiran juga bisa, tetapi hati-hati yang ada malah kesambet. Haha-haha.
Di daerah situ juga ada terowongan yang atasnya terdapat rel kereta, yang emang masih ada kereta api yang aktif melewati rute itu.
Suaranya pasti terdengar sampai rumah. Karena emang sedekat itu.
Gimana? sudah bisa membayangkan kah suasana yang sedang diceritakan?
*Poin pentingku di part ini, jika kita tidur berdoa lah sungguh-sungguh sekali pun kalian mengantuk. Agar tidak mimpi buruk. Dan jika emang di beri peringatan adanya makhluk yang menunggu rumah kalian, biarkan saja. Asal kita tidak mengganggu dan selalu permisi jika melewati daerah tersebut. Atau mungkin hantunya lagi cari perhatian aja, semacam iri. Wkwk.
Walaupun di desa juga udaranya lebih sejuk daripada di kota yang terkenalnya banyak polusi. Hawa dingin yang beda dengan kota. Pemandangan yang asri sekali, berbeda dengan kota yang dilihat hanya bangunan gedung-gedung. Tetapi apapun itu tetap lah bersyukur yaaa.
Haiii, happy reading♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH GADIS BERINISIAL 'A'
Short StoryBroken home sejak dini, kisah percintaan masa SMP, dan kaka adean ala aku🌻