Perdamaian!

885 48 29
                                    

Hayu, gimana nih kabarnya??🤗

"Gak semuanya harus selesai dengan balas dendam. Damai juga bisa menyelesaikan itu semua. Yang penting kedua belah pihak ikhlas dan tulus berdamai."

--AudreaAlexander

Huaa udah puasa ya? Pada puasa gak nih?

Aku kurangin adegan uwu2 nya nih, jadi damai di part ini🥰

Jangan lupa vote & komen ya!🙏

Share juga boleh ✅

Share juga boleh ✅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋🦋

Flashback on

Malam hari, bulan yang menyinari indahnya malam. Kedua sejoli yang bersantai dengan hangatnya teh. Entah lah, sampai kapan mereka akan bersama hingga ajal memisahkan mereka.

"Ra, semoga kita bisa bersama terus ya!" Harap Devan dengan memandang bulan. Sedangkan tangannya mengelus kepala Clara dengan lembut.

"Semoga Van, kita kan gak tau takdir tuhan. Entah aku atau kamu yang pergi dulu," jawab Clara dengan tersenyum manis.

Suara yang lembut sehalus sutra memasuki gendang telinga Devan. Tapi kata kata itu melekat dihatinya, seakan Clara akan meninggalkan nya selamanya.

"Iyah ra, sekarang kamu harus berjuang! Aku yakin kamu bisa," ujar Devan dengan menatap Clara dengan dalam.

Ia tak mau jika gadisnya meninggalkan nya di sini sendiri. ia juga merasa bersalah tak bisa menjaga Clara dengan baik. Devan mengetahui penyakit Clara pun beberapa Minggu ini.

Ia berharap semoga saja gadisnya ini bisa berjuang deminya.

Malam sudah semakin larut, ia tak ingin Clara bertambah parah sakitnya. Tapi rasa rasanya Clara tak ada pergerakan.

"Ra, Ra, bangun! Ra, kamu tidur atau pingsan?" Panik Devan dengan menepuk pelan pipi Clara.

Devan yang panik pun langsung menggendong Clara ala bridal style. Memasukkan Clara kedalam mobil, memakaikan seatbelt dan mulai menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.

Devan terus memegang erat satu tangan Clara, rasanya sangat dingin. Di setiap perjalanan, Devan terus berdoa agar Clara tidak terjadi sesuatu.

Akhirnya Devan pun telah sampai di rumah sakit milik keluarganya "Alditama's hospital". Devan pun menggendong Clara ala bridal style dan meneriaki suster untuk memeriksa gadisnya.

"SUSTER , SUSTER! TOLONG PACAR SAYA!" Teriak nya dengan lantang.

Suster pun datang dan langsung mengambil brankar untuk membawa Clara ke ruangannya.

DevRe (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang