Nyampek ruangan papinya barapun langsung masuk,dan duduk di sofa yang ada di ruangan itu
"Kok telat?"tanya papinya yang lagi sibuk sama berkas-berkas di mejanya
"Tadi ke rumah sakit dulu,ngantar febi jenguk anggun"jawab bara
"Kakek balik lagi"ujar bara,papi bara langsung diam dan menatap bara yang lagi duduk di sofa
"Jangan bercanda"ujar papinya dengan wajah datar,rahangnya kembali mengeras mengingat gimana perlakuan aryo dulu padanya juga bundanya
"Bara gak bercanda,kemarin bara temuin dia"jelas bara
Brak
Papi bara langsung membanting map yang di pegangnya sejak tadi
"Nagapai dia balik lagi?"tanyanya sambil menggeram marah
"Yang jelas dia pasti ngincer sesuatu"jawab bara yang masih santai aja
"Jangan diam aja bara"tegas papinya
"Kita tunggu aja apa yang akan di lakukan si tua bangka itu"jawab bara,papinya hanya diam,pikirannya terus berkelana kemana-mana,dia kembali ingat kejadian bebepa tahun yang lalu saat bundanya dapat penyiksaan dari aryo
"Ruangan bara dimana?"tanya bara,malik papi bara langsung memperhatikan penampilan putranya itu yang masih memakai seragam sekolah
"Besok jangan pakai seragam kalau mau kerja"sindir papinya,bara hanya bergumam sebagai jawaban
"Bara jadi apa disini? CEO kan?"tanya bara
"Ngarep kamu jadi CEO,belajar dulu yang bener"jawab papinya sambil berdiri dan berlalu keluar buat ngantar bara ke ruang kerjanya,barapun berjalan mengikuti langkah papinya
"Kamu jadi CFO dulu"jelas papinya saat mereka ada di dalam lift
"Terserah papi ajalah,bara ngikut"jawab bara
"Kamu satu ruangan sama abang kamu,dia juga harus kerja,karena tanggung jawabnya sekarang lebih besar dari pada kamu"jelas papinya,bara hanya bergumam sebagai jawaban,mereka mulai keluar dari lift
"Ini ruang kerja kamu"ujar papinya saat mereka sudaha da di dalam ruangan kerja bara,disana bara mendapati cowok yang sempat ngantar bara tadi ke ruangan papinya
"Dia pedro,asisten papi,mulai hari ini dia jadi asisten kamu,pedro yang bakal mimbing kamu buat ngurus keuangan kantor ini,papi percayain ini sama kamu,semoga kamu betah kerja disini"jelas papinya sambil menepuk bahu bara
"Pedro bimbing anak saya dengan benar"ujar papinya pada pedro
"Baik pak"jawabnya
"Ya sudah papi harus balik kerja,kerja yang benar"ujar papinya,bara hanya ngangguk,dan papinyapun langsung berlalu keluar
"Baik pak perkenalkan nama saya pedro,saya disini menjabat sebagai asisten bapak"jelas pedro
"Anggap aja kita teman ya,panggil gue bara aja,gue tau kita seumuran"ujar bara,pedro hanya tersenyum dan ngangguk
"Jadi gue mulai dari mana dulu ni?"tanya bara sambil duduk di kursi kerjanya,pedropun mulai mengajari bara ini itu
***
"Dia di rumah sakit bos"ucap pria berbadan besar dengan pakaian serba hitam
"Awasi terus dia,cari tau tentang dia"ujar lelaki yang sedang duduk di sofa bersama seorang gadis yang tenga main ponsel
"Pokoknya aku gak mau tau,mereka harus pisah"sambung gadis itu seraya memanyunkan bibirnya
"Kamu tenang saja,bukan hanya mereka yang hancur kali ini"jawab lelaki yang ada disampingnya
***
Malamnya rumah sakit mendadak rame karena kedatangan anggota vagos sama pacar-pacar mereka,anggun dan aldi benar-benar senang dengan kedatangan teman-temannya itu,febi juga masih ada disana,dia tadi sempat minta antar aldi buat ganti baju ke rumahnya,lepas itu dia balik lagi ke rumah sakit
"Anak lo lucu banget sih gun?"ujar dira yang dengan gemas menciumi anak anggun yang ada di gendongan febi
"Iya ih gue jadi pengen punya anak juga"sambung mona
"Ayo sayang kita buat aja"sambung deon
"Halalin dulu lah"sewot mona
"Bener ya? Nanti malah gak mau pas aku sama orang tua aku datang ke rumah kamu"goda deon
"Apaan sih,aku masih mau sekolah"jawab mona
"Eh namanya siapa mon?"tanya anya
"Gak tau sih,bang aldi belum ngasi nama"jawab anggun
"Eh bi bara mana?"tanya satria yang baru sadar kalau bara gak ada disana
"Bara masih di kantor"jawab febi sambil menidurkan anak anggun ke tempatnya
"Bara kerja?"tanya kevin,febi hanya ngangguk
"Wih hebat tu orang,sekolah sambil kerja"ujar satria
"Emang lo suka morotin uang emmak lo"ujar dimas
"Samaan lah kayak lo"jawab satrua,dimas haya diam merasa tertampar dengan ucapannya sendiri
"Eh ada kalian?"tanya mami bara yang baru datang dari luar,merekapun pada salaman
"Apa kabar mi?"tanya kevin yang emang udah akrab sama mami bara
"Baik,kamu apa kabar?"tanya mami bara balik
"Baik kok mi"jawab kevin sambil tersenyum.
"Ya sudah kalian ngobrol dulu ya,mami tinggal dulu sebentar,nanti bara juga dateng"ujar mami bara,mereka semua mengangguk
Dan benar saja,setelah mami bara keluar lagi,tak lama kemudian bara datang masih dengan baju seragamnya,melihat suaminya datang,febi langsung bangun dan berhambur ke pelukan bara,dia gak peduli disana banyak teman-temannya karena dia udah kangen banget sama bara,begitupun bara,dengan gemas dia nenciumi wajah febi di depan teman-temannya
"Woy ada kita ini"teriak deon
"Hus jangan teriak-teriak anying,anak gua tidur"sarkas aldi
"Hehe maap bang"deon sambil nyengir
"Makanya nikah,biar bebas mau ngapin"jawab bara sambil merangkul febi dan membawanya duduk di sofa
"Jiwa ke jombloan gue meronta-ronta"ujar dimas
"Dah putus ama yang ono?"tanya satria,maksudnya tu si intan
"Tau dah,pusing gue mikirin cewek sekarang"ujar dimas
"Cari yang baru dim,noh sepupu febi cantik juga"ujar deon yang langsung dapat tatapan tajam dari kevin
"Inceran si bang kevin itu udah"sindir vero,mereka hanya terkekeh liat wajah merah kevin yang ketahuan naksir si micel.
TBC
AKU UDAH USAHAIN BUAT DOUBLE UP,AKU CUMA MINTA VOTE KOMENNYA KOK,GAK LEBIH😇
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BOY 2(END)
Teen Fictionsebelum baca cerita yang ini baca dulu : possessive boy 1(17+)📍