part 45🔥

43.4K 1.7K 266
                                    

"Ayang"panggil Febi pada bara yang sedang fokus sama leptopnya,sejak Febi hamil bara memang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah,pekerjaan kantor pun dia bawa ke rumah karena bara benar-benar gak bisa jauh-jauh dari istrinya itu.

"Iya?"tanya bara yang langsung menatap istrinya itu.

"Sini aku mau tidur"jawab Febi manja,bara tersenyum,diapun melangkah ke arah ranjangnya dan langsung rebahan di samping istrinya ,ada kebiasaan baru sejak Febi hamil anak ketiganya,setiap mau tidur dia mesti memainkan rambut bara hingga dia benar-benar tidur,Febi juga gak ngizinin bara buat potong rambut sampai rambut bara hampir aja gondrong,untung tetap ganteng.

"Yang rambut aku udah mau panjang ini,besok di potong ya"ujar bara saat Febi mulai memainkan rambutnya dengan jari-jari lentiknya.

"Gak mau,kalau kamu potong aku mogok makan pokoknya"jawab Febi cepat.

"Tapi ini jelek loh ayang"bara frustasi.

"Ya udah biar gak ada cewek-cewek yang liatin kamu,biar aku aja"jawab Febi,bara hanya tersenyum,diapun dengan gemas menciumi wajah istrinya itu.

"Gemesnya ih"ujar bara.

"Kok aku gak ngidam apa-apa ya yang,gak kayak pas hamil greesa sama Gibran,ada aja yang mau di makan,lah sekarang enggak separah dulu"ujar Febi.

"Ya kan gak sama bawaan bayinya yang"jawab bara seraya mengusap pekan perut Febi yang sudah memasuki 1 bulan lebih itu.

"Kalau hamil boleh gituan gak sih yang?"tanya bara.

"Gituan apaan?"tanya Febi gak ngerti.

"Elah malah gak ngerti apa pura-pura gak ngerti?"tanya bara.

"Ih orang nanya juga,gituan apaan emang?"kesal Febi.

"Aku pengen"rengek bara,Febi langsung ngerti apa maksud bara.

"Gak kasar kok yang"lanjut bara memohon,febi diam sejenak.

"Udah lama loh sejak kamu hamil aku gak minta jatah takut kamu marah"jelas bara membuat Febi benar-benar kasihan.

"Tapi pelan aja ya"jawab Febi dengan senyum manisnya membuat wajah bara berbinar.

"Beneran boleh?"tanya bara meyakinkan.

"Iya"jawab Febi.

Cup

Tanpa menunggu lama bara langsung menyambar bibir ranum di depannya yang sejak tadi mengganggu konsentrasinya,dengan lembut bara melumat bibir Febi lidahnya sudah menerobos masuk dan mulai bermain-main di dalam sana,Febi juga mulai membalas ciuman panas itu,tangannya juga udah melingkar di leher bara.

Bara pindah posisi dia naik ke atas tubuh Febi tanpa melepas pangutan bibirnya,di menumpuhkan kedua tangannya pada ranjang agar tak menimpa tubuh Febi,Febi juga merasakan ada benda keras yang menggesek gesek vaginanya.

"Engghh..."lenguh Febi saat tangan bara meremas payudaranya dengan lembut,ciuman bara juga udah pindah ke leher putih itu.

"Ahhhh.."lagi-lagi desahan itu keluar saat bara menyesap kuat leher Febi dan membuat bercak merah di sana.

"Buka bajunya ya"ujar bara dengan suara yang mulai berat karena menahan hasratnya,Febi hanya ngangguk patuh.

Barapun segera membuka seluruh pakaian yang Febi pakai hingga Febi benar-benar naked,dia juga membuka pakaiannya sendiri hingga mereka sama-sama naked.

Bara tersenyum melihat wajah Febi yang merona,udah lama nikah masih aja suka malu,tapi justru itu membuat hasyrat bara tambah terbakar,perlahan dia mendekatkan wajahnya pada bagian selangkangan Febi.

"Ahh...mmm..ahhh"desah febi ketika lidah bara mulai menyapu bibir vaginanya.

"Ahhh..ayang..."

"Mmm...ahhh..enghh.. ahhhh"

Bara tanpa henti menjilati vagina Febi,tangannya juga tak tinggal dia dia gunakan buat meremas gundukan besar di dada Febi.

"Ahhhh...aku mau keluar"desah Febi.

"Keluarin aja"jawab bara menghentikan kegiatannya sebentar lalu lanjut lagi,dia menyodok nyodok lubang vagina Febi dengan lidahnya membuat Febi tambah mendesah.

"Masukin ayang"pinta Febi,bara tersenyum ini yang dia tunggu Febi minta sendiri buat di masukin.

"Ayang masukin ahhh.."lagi-lagi Febi memohon karena bara masih tak menurutinya,barapun bangun,dia memposisikan miliknya pada milik Febi,dengan pelan bara mulai memasukkan batang penisnya ke lubang vagina Febi yang sudah basah.

"Ahhhh..."desah keduanya.

"Ahhh...ahhh"bara dengan pelan memompa penisnya keluar masuk.

"Ahhh..mmm...ahhh."

"Ahhh..kalau sakit bilang yang..ahh"ujar bara.

Bara mulai menambah kecepatan menggenjotnya hingga suara penyatuan mereka terdengar.

Plok

Plok

"Ahhhh...ahh"

Milik bara mulai berkedut,diapun kembali menambah kecepatan menggenjotnya,membuat Febi mendesah tak karuan.

"Ahhh..ahhh"

"Ahhh ayang.."

"Akhhhh..."mereka sama-sama mendesah panjang saat sama-sama mencapai puncak kenikmatan nya,bara langsung ambruk di samping tubuh Febi dengan nafas yang belum teratur,mungkin karena bara jarang olahraga jadi dia cepat keluar,biasanya bara keluarnya lama,apa mungkin karena dia juga lama gituan?.

"Udah ya aku capek"ujar Febi,bara tersenyum,diapun menarik selimut buat menutupi tubuh telanjang Febi,lalu mereka sama-sama tidur.

END❤

TBC

Jangan lupa vote komennya

Lanjut ke sequelnya ya❤️

Maaf kalau endingnya tak sesuai ekspektasi kalian,makasih udah mau nemenin author dari awal author buat cerita ini,sampai ketemu lagi.

POSESSIVE BOY 2(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang