Sejak tadi tatapan tajam Febi tak lepas dari bara yang ada di sampingnya, pasalnya sejak tadi bara gempur Febi tanpa henti membuat tubuh Febi terasa remuk semua,mentang-mentang seminggu gak dapat jatah sekali dapat gak henti-henti tu di bara ampek berapa ronde dari tadi.
"Gimana yang?"goda bara sambil menyentil puting Febi yang sangat menggemaskan baginya.
"Habis ini pijitin aku pokoknya"jawab Febi yang merasa kesal sama suaminya itu.
"Pijat plus plus tapi ya"goda bara.
Plak
Satu pukulan melayang di lengan bara membuat bara sedikit meringis karena Febi emang kenceng banget mukulnya.
"Kdrt ni"ujar bara sambil memegangi lengannya yang kenak pukulan Febi tadi.
"Sana mandi terus jemput anak-anak"suruh Febi.
"Aku udah suruh supir yang jemput"jawab bara yang kembali melingkarkan tangannya pada perut Febi,dan jangan lupa mereka masih sama-sama naked.
"Sanaan ih gerah ni aku"ujar Febi dengan sedikit mendorong tubuh bara.
"Bodo amat"bukannya menjauh bara malah tambah memeluk Febi erat.
"Ayang.."teriak Febi,bara malah terkekeh.
Tiba-tiba ponsel bara berdering,barapun melepas pelukannya dan meraih ponsel tersebut yang ada di atas nakas,saat bara liat ternyata telefon dari jonatan.
"Siapa?"tanya febi yang tak lepas menatap bara.
"Jonat"jawab bara sambil menggeser ikon hijau di layar ponselnya.
"Iya Jon?"tanya bara setelah mengangkat telefon dari jonatan.
"Tuan dimana?"tanya Jonatan.
"Di rumah"jawab bara.
"Ini adeknya saski nyariin tuan terus saya jadi bingung sendiri"ujar Jonatan,bara langsung menatap Febi yang juga tengah menatapnya intens.
"Udah di bawa ke rumah sakit kan?"tanya bara.
"Udah tuan cuma anaknya dari tadi nangis nyariin tuan"jawab jonatan.
"Kenapa yang?"tanya febi,bara segera memutus sambungan teleponnya .
"Navisa nyariin aku,katanya dia lagi sakit,makanya aku nyuruh si Jonatan buat ngantar saski bawa navisa ke rumah sakit"jawab bara,Febi diam sejenak.
"Ya udah kamu kesana aja kasihan,tapi aku ikut"ujar Febi
"Bener gak papa?"tanya bara meyakinkan,barapun kembali mengirimi pesan pada Jonatan dan bilang kalau dia bakal datang ke sana.
Setelah sama-sama selesai mandi dan ganti baju,bara dan febipun langsung berangkat menuju rumah saski,meskipun agak berat hati tapi Febi juga gak boleh egois,demi navisa Febi harus bisa nahan rasa cemburu di hatinya,jujur aja Febi benar-benar cemburu sama yang namanya saski itu.
Nyampek di sebuah gang seperti biasa bara memarkirkan mobilnya disana,disana juga terlihat ada mobil Jonatan,Febi sempat tertegun dengan tempat tinggal saski,benar apa kata bara,saski tinggal di tempat yang jauh dari keramaian.
"Kita jalan kaki ya"ujar bara,Febi hanya ngangguk.
Merekapun keluar dari mobil dan mulai berjalan memasuki gang sempit.
"Pak bara"sapa seorang warg yang berpapasan dengan bara dan Febi.
"Iya pak"jawab bara.
"Mereka kenal kamu?"tanya Febi.
"Iya warga sini udah tau aku kok"jawab bara,Febi diam,dia mikir sebegitu dekatnya bara dan saski hingga warga sini udah pada tau sama suaminya itu.
"Itu rumah saski"tunjuk bara pada sebuah rumah sederhana yang ada tak jauh dari dirinya juga Febi,Febi hanya ngangguk dan tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BOY 2(END)
Teen Fictionsebelum baca cerita yang ini baca dulu : possessive boy 1(17+)📍