Bara terbangun saat merasakan tubuh febi yang menggigil,diapun langsung melepas pelukannya"Sayang"bara sambil menepuk-nepuk pipi febi pelan,bibir febi terlihat bergetar
"Sayang kamu kenapa hm?"tanya bara
"D-dingin"gumam febi lirih tapi bara masih mendengarnya,barapun beranjak dan memasang boxer juga kaosnya,lalu mengambil sweter tebal miliknya dan kembali naik ke atas ranjang,dia menyingkap selimut yang menutupi tubuh kedinginan febi
"Sini pakai sweter dulu"ujar bara,febipun membuka matanya dan perlahan duduk di bantu bara,dengan telaten bara memakaikan sweternya pada febi,di luar hujan masih saja turun deras di sertai petir,bara jadi hawatir sama keadaan febi calon anaknya
"Tidur lagi ya"bara kembali menidurkan febi setelah selesai memakaikan sweternya,diapun menyelimuti febi sampai lehernya
"Masih dingin?"tanya bara,febi mengangguk lemah
"Peluk"ujar febi lirih,barapun langsung tidur di samping febi dan memeluk istrinya itu dengan erat,tapi dia gak lupa menjaga jarak pada perut febi
***
Paginya febi bangun dengan tubuh yang masih ada di pelukan bara,dia kembali mual saat mencium aroam tubub bara yang menurutnya gak enak,padahal bara harum loh
Huekk...
Bara langsung membuka matanya saat mendengar suara itu,dan benar saja febi udah mau muntah,barapun langsung melepas pelukannya
"Ke kamar mandi ya"ujar bara,febi langsung menggeleng sambil menutup hidungnya dengan tangannya yang tenggelam dalam sweter bara
"Kamu bau ih sana jauhan"ujar febi sambil mendorong sedikit tubuh bara
"Siapa yang bau?"tanya bara bingung
"Kamu...sana keluar aku gak suka"ujar febi,bara langsung menciumi tubuhnya sendiri,gak ada yang bau kok,padahal febi suka banget dengan wangi tubuh bara
"Harum kok yang"ujar bara
"Aku bilang bau ya bau..huekk..huekk.."febi langsung lari ke kamar mandi dan membuat bara tambah bingung,padahal tak ada yang bau pada dirinya
"Apa mungkin pengaruh bayi ya?"gumam bara sambil menggaruk tengkuknya yang gak gatal
Huek
Terdengar di dalam kamar mandi febi masih muntah-muntah,barapun langsung lari menghampiri febi
"Huekk...keluar...ayang..huekk"ujar febi tersedat-sedat,bara jadi bingung sendiri,gimana caranya dia bantuin febi yang masih muntah-muntah,berdiri di ambang pintu aja febi sudah menyuruhnya pergi
"Kamunya gimana?"tanya bara
"Pergi..aku enakan kalau kamu pergi hueek"jawab febi,dia juga bingung dengan dirinya yang tiba-tiba mual saat mencium aroma tubuh bara,padahal dia paling suka aroma tubuh suaminya itu,barapun terpaksa keluar dan duduk di sofa,dia masih nunggu febi keluar dari kamar mandi,sekali lagi dia menciumi badannya sendiri
"Gak bau kok"gumamnya
Febipun keluar dengan wajah kusut sambil memegangi perutnya,dia melihat ke arah bara yang hendak menghampirinya tapi febi langsung mencegahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BOY 2(END)
Teen Fictionsebelum baca cerita yang ini baca dulu : possessive boy 1(17+)📍