"Ayang ini beneran kamu kan....???"tanya febi yang tambah erat meluk bara sambil nangis tergugu,begitu pula bara dia sesekali menciumi wajah dan kepala febi dengan sayang,dia benar-benar sangat merindukan wanita ini,3 tahun dia mati-matian memendam rasa rindu itu.
"Iya....ini aku sayang"jawab bara dengan suara seraknya,febi malah tambah kejer nangisnya.
"Udah jangan nangis,sekarang udah ada aku,aku janji gak bakal pergi lagi"ujar bara sambil mengusap punggung istrinya itu,febi masih enggan buat berhenti nangis,dia terlalu bahagia untuk sekarang ini.
"Febi gak mimpi kan?"tanya febi sambil terisak,bara hanya tersenyum sambil menyembunyikan kepalanya di ceruk leher febi,dia menghirup kuat-kuat aroma tubuh febi yang benar-benar dia rindukan dan sudah jadi candu bagi bara,bara juga sempat tertegun dengan penampilan febi yang bukan febi pas masih sekolah dulu,febinya yang sekarang jauh lebih cantik dan elegan.
"Febi gak lagi mimpi kok,ini beneran bara"jawab bara,perlahan dia melepas pelukannya tapi tangannya tetap memeluk pinggang febi secara posesif,bara tersenyum sambil memandangi wajah cantik istrinya itu,sedangakan febi masih saja sesenggukan.
"K-kamu ja-jahat hiks..."isak febi sambil memukul dada bidang bara,bara hanya diam sambil memperhatikan wajah febi lekat-lekat,karena dia benar-benar sangat rindu pada wanitanya itu.
"K-kamu udah ninggalin aku...kamu..kamu gak tau gimana sakit dan hancurnya aku tanpa kamu...hiks"lanjut febi dengan isaknya,bara masih tetap diam,dia akan membiarkan febi mengeluarkan semua unek-uneknya.
"Aku kira..kamu benar-benar pergi..kamu tau?...aku suka ngomong sendiri...pas lagi kangen sama kamu"ujar febi
"Aku..aku gak mau kamu pergi lagi...huaaa"febi kembali nangis kejer,bara langsung memeluk kembali istrinya itu.
"Aku gak mau kehilangan kamu ayang....huaaaaa"ujar febi yang ada di pelukan bara,air mata bara kembali menetes,dia gak bisa ngebayangin gimana tersiksanya febi,gimana perjuangan febi yang sampai sekarang masih bertahan,bara akui istrinya itu adalah wanita yang kuat,tapi bara juga tau pasti febi hanya pura-pura kuat di depan orang.
"Aku janji baby,aku janji..."jawab bara,dia mendekap tubuh febi dengan erat seakan tak mau melepaskannya lagi dan tak ingin meninggalkannya lagi.
"Kamu..kamu kemana aja? Kenapa kamu selama itu ninggalin aku...hiks"tanya febi
"Nanti aku jelasin semuanya,yang terpenting sekarang adalah,aku sama kamu bisa bersama lagi"jawab bara,dia menjauhkan sedikit tubuh febi darinya lalu mengecup kening febi dengan lama,kecupan itu tak hanya di kening,dengan gemas bara langsung menciumi wajah febi tanpa ampun.
"Ayang udah"ujar febi,bara hanya terkekeh,perlahan dia menghapus sisa air mata febi dengan ibu jarinya,lalu terakhir dia mengecup bibir febi dengan lama.
"Makasih ya"ujar bara tangannya dia gunakan untuk mengusap kepala febi dengan sayang.
"Untuk apa?"tanya febi,febi juga enggan melepas tangannya yang melingkar di pinggang bara.
"Udah mau nunggu aku"jawab bara"kamu masih sayang kan sama aku?"lanjut bara bertanya.
"Aku sayang banget..."jawab febi manja,bara langsung menoel hidung mancung istrinya itu.
"Jadi...kamu kemana aja yang selama ini?"tanya febi
"Kita cerita di rumah nanti"jawab bara,febi hanya ngangguk sambil tersenyum,diapun langsung meraih wajah bara dan menciuminya dengan sangat brutal,membuat bara hanya terkekeh.
"Kamu jahat tau gak..ihhhh"dengan gemas febi menggigit pipi bara,membuat bara meringis,febipun melepaskannya.
"Kamu bikin aku hampir gila tau yang"ujar febi,bara hanya tersenyum lalu mengelus pipi febi dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE BOY 2(END)
Teen Fictionsebelum baca cerita yang ini baca dulu : possessive boy 1(17+)📍