<<Chimon POV>>
Dalam sakitku ini aku merasa lebih lega. Aku ingin bisa segera bangun dari tempat tidur ini. Tapi tubuhku belum bisa membantuku bangun, untuk duduk saja tanganku masih terasa lemas. Nanon selalu ada disampingku dan membantuku untuk bisa duduk bersandar di bantal. Dia begitu perhatian, tindakan yang telah lama kurindukan dari dia. Aku memang belum menjadi kekasihnya, yang pasti aku telah merasa mendapatkannya kembali.
"Mon, kamu mau makan apa?" Tanya Nanon dengan lembut.
"Apa aja deh terserah. Yang penting bukan makanan rumah sakit, enek banget rasanya." Ucapku.
"Yaudah, aku keluar dulu ya cari kantin. Kamu disini sama Ohm ya." Ucap Nanon.
"Kak Frank sama kak Drake kemana Non?" Tanyaku.
"Mereka diluar, bilangnya jemput orangtua kita." Jawab Nanon.
"Mamih sama papih kesini Non? Yah bakal ribet pasti." Ucapku.
"Semalam kita semua khawatir Mon, terpaksa kita hubungi orangtua kita." Ucap Nanon.
"Mamih pasti ngomel Non, aku takut kamu kena omel mamihku." Ucapku gelisah.
"Udah biasa Mon, tapi kalo sekarang aku gabakal nyerah." Ucap Nanon, dia terlihat lebih optimis dari biasanya.
"Mamihku rewel loh Non." Ucapku.
"Aku tau. Udah ah, aku cari makanan dulu ya." Ucap Nanon. Dia pun langsung keluar ruangan.
Aku melihat kesamping, disana Ohm lagi duduk sambil tersenyum. Mungkin dia geli melihat tingkah kita.
"Kenapa kamu senyum-senyum Ohm?" Tanyaku.
"Engga Mon, lucu aja tingkah kalian. Masih kaya anak kecil." Ucap Ohm.
"Emangnya kamu udah lebih dewasa dari kita?" Tanyaku lagi.
"Udah dong, galiat badanku sekarang Mon? Apa masih kurang gede?" Ucap Ohm.
"Gede sih, tapi masih kalah gede sama kakakku." Ucapku.
"Kakakmu Win? Tunggu aja, aku pasti nyusul." Ucap Ohm kepedean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated (Nanon x Chimon)
Подростковая литература(COMPLETE) Nanon x Chimon Ketika Chimon dan Nanon harus dihadapkan pada suatu realita yang rumit. Perasaan mereka tumbuh seiring berjalannya persahabatan. Namun ketika mereka sadar bahwa mereka memiliki perasaan yang lebih, Pluem sebagai kakaknya Na...