~Cerita sebelumnya Pluem nembak Chimon)
Aku masih tertunduk bingung dan tak bisa berkata-kata. Aku memang nyaman dengan kak Pluem, tapi aku belum memiliki rasa yang lebih. Rasa cinta dan sayang aku masih tertuju pada Nanon.
"Mon, gimana?" Tanya kak Pluem beberapa kali.
"Gimana ya kak, Chimon masih bingung." Jawabku dengan nada pelan.
"Bingung kenapa memangnya? Chimon gasuka sama kakak?" Tanya kak Pluem, wajahnya tidak terlalu sumringah, lebih seperti wajah yang khawatir.
"Engga kak, bukan begitu. Chimon bingung karna Chimon masih butuh mengenal lebih tentang kakak, masih terlalu baru perkenalan kita kak." Ucapku.
"Emang Chimon mau tau apalagi tentang kakak, mau cepet atau lama juga kakak tetep seperti ini tidak ada yang berubah." Ucap kak Pluem terus meyakinkanku.
"Aku butuh waktu kak, mungkin satu atau dua minggu untuk memikirkannya." Ucapku.
"Seminggu aja gimana?" Tanya kak Pluem.
"Aku ga janji, mungkin bisa lebih cepat ataupun lebih lama kak, aku perlu yakinin hati aku dulu kak." Ucapku lagi.
"Tapi Chimon suka ga sama kakak?" Tanya kak Pluem. Aku terdiam sejenak dan menatapnya, ekspresinya begitu mengkhawatirkan, aku tak tega apabila mengecewakan perasaannya.
"Suka kok kak, tapi untuk pacaran beri aku watu ya kak." Ucapku lagi.
"Yaudah kalo gitu Mon, kakak tunggu jawabannya ya." Ucap kak Pluem.
Lalu kitapun pulang, saat jalan kaki ke parkiran motor aku masih berfikir dan terus menilai bagaimana kak Pluem sebenarnya, sesekali aku menatapnya dan dia membalasnya dengan senyuman. Tidak terlalu banyak bicara tapi aku menikmatinya.
Ketika di motor, kak Pluem sesekali berbicara yang arahnya agar aku bisa yakin dengannya, biasalah gombalan para Seme.
"Mon, kakak itu sebelumnya tidak begitu tertarik sama orang, tapi ketika kenal sama kamu anehnya aku bisa sangat tertarik. Kalo chimon mau jadi pacar kakak pasti selalu kakak bahagiaian kamu deh. Ngeliat kamu senyum dan tertawa itu kaya refreshing buat otak kakak loh." Ucap kak Pluem.
"Hah? Refreshing apaan, awas jorok loh kak." Ucapku.
"Bukan otak jorok, seneng aja kalo liat Chimon senyum tuh." Ucap kak Pluem.
Terus terusan kak Pluem memujiku, aku sangat dibuat serasa terbang olehnya. Aku bahagia dengan ucapan-ucapannya. Tanpa sadar tanganku memeluk kak Pluem dan aku menyenderkan pipiku di pundaknya. Tercium aroma parfum yang sangat segar diarea jaket dan lehernya. Tangan kak Pluem sesekali menyentuh tanganku yang sedang memeluk lingkar tubuhnya. Aku merasa merinding saat kak Pluem mengusap-usap tanganku, tapi aku nyaman dan merasa hangat.
Saat kita udah mau nyampe dirumahku, aku segera melepaskan pelukan. Tapi tangan kak Pluem menahan tanganku.
"Ih kak lepasin dulu udah deket rumah." Ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated (Nanon x Chimon)
Novela Juvenil(COMPLETE) Nanon x Chimon Ketika Chimon dan Nanon harus dihadapkan pada suatu realita yang rumit. Perasaan mereka tumbuh seiring berjalannya persahabatan. Namun ketika mereka sadar bahwa mereka memiliki perasaan yang lebih, Pluem sebagai kakaknya Na...