Episode 11

430 51 0
                                    

Semenjak informasi tentang kehilangan Nanon hidupku terasa hampa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak informasi tentang kehilangan Nanon hidupku terasa hampa. Mamih Gun masih tidak mau membahas apalagi percaya kalo Nanon menghilang. Hidupku terasa tertekan, tak ada lagi kata ceria di setiap langkahku. Pencarianku dalam sembunyi-sembunyipun tak membawa hasil. Aku merasa sangat bersalah karena tidak bisa tegas dalam memilih. Hubunganku dengan kak Pluem tidak sedikitpun berkembang, aku seperti membuatnya mati rasa, namun aku masih saja menahan dan tidak melepaskannya. 

Sudah hari ke 3 semenjak kepergian Nanon, hari ini aku melihat om Tawan dan tante Newwie datang kesekolah. Beberapa orang yang dirasa dekat dengan Nanon dipanggil juga untuk menghadap ruang BK. Aku diantaranya yang dipanggil kesana. Aku sudah tau bahwa semua orang berharap semua kunci informasi ada padaku. Padahal aku sendiri masih berapa pada jalan buntu dalam mencari petunjuk keberadaannya.

Didalam ruang BK ada om Tawan, ekspresinya sangat menunjukan orang yang kebingungan dan marah. Sedangkan tante Newwie sekitar matanya masih menghitam, kurasa dia banyak sekali menangis sebelumnya. Aku duduk bersebrangan dengan mereka. Sengaja aku memilih duduk jauh dari mereka. Karena aku takut mereka manaruh harapan lebih padaku, dan yang pasti semua ini terjadi karena aku juga.

Ada 5 orang yang dipanggil, kak Pluem, kak Frank, Perth, teman sebangku Perth dan tentunya aku. Satu persatu guruku menanyai mereka, dimulai dari kak Pluem yang duduknya paling dekat dengan tante Newwie. Aku tak ada semangat mendengarkan semua cerita mereka, itu semua sudah sangat basi menurutku. Karena aku rasa mereka juga tak mengetahuinya. Semua orang telah menyampaikan apa yang mereka ketahui, kini giliranku, aku sendiri tak ingin mendapatkan giliran ini.

"Chimon, kapan terakhir kali kamu bicara sama Nanon?" Tanya salah seorang guru. Disini memang ada dua guru yang menangani masalahnya.

"Di hari Nanon hilang pak." Jawabku sambil tertunduk.

"Bertemu atau lewat apa?" tanyanya lagi.

"Lewat telpon pak." Jawabku.

"Apa saja yang kalian bicarakan?" Tanya guru

"Tidak banyak pak, pada intinya dia cuman menyampaikan kalo dia gamau ketemu aku lagi. Tapi aku ga mengira kalo dia juga pergi dari rumah." Jawabku.

"Kalian ada masalah apa? Sampai dia tidak mau bertemu lagi sama kamu?" Tanya guru yang lain, dia terlihat begitu penasaran.

"Aku terlibat dalam perkelahian kak Pluem dan Nanon." Jawabku.

Semuanya tak ada yang menceritakan tentang masalah yang sebenarnya terjadi, termasuk kak Pluem.

"Maksud kamu, kamu dan Pluem mengeroyok Nanon?" Tanyanya lagi.

"Bukan bu." Jawabku.

"Lalu maksudnya terlibat apa?" Tanyanya terus.

Aku menatap kak Pluem, sepertinya aku terjebak dalam jawabanku sendiri. Untungnya kak Pluem bisa menengahinya.

"Maksudnya, Chimon ada disitu waktu aku sama Nanon bertengkar bu, dia berusaha memisahkan bukan ikutan." Sanggah kak Pluem.

Complicated (Nanon x Chimon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang