Nanon dan kak Pluem berkelahi.
"Nanon ! kamu kenapa sih gini terus?" Teriakku ke Nanon dengan kesal.
Papih Off megangin Nanon dan aku berusaha menenangkan kak Pluem. Wajah Nanon berlumuran darah di kening, hidung dan ujung mulutnya, begitupun kak Pluem.
"Aku udah mau ngomong sama kamu lagi ya. Tapi kenapa kamu masih bohongin aku. Bilangnya lagi keluar sama papih mamihmu tapi malah sama dia!" Teriak Nanon balik.
"Itu bukan urusanmu !" Sanggah kak Pluem.
"Aku ga ngomong sama kamu ya, aku gamau nganggap kamu sebagai kakakku lagi, enaknya nikung punya orang dasar gatau diri!" Umpat Nanon.
"Yang harusnya gataudiri itu kamu. Dia itu pacarku sekarang, kamu cuman sebatas sahabat." Balas kak Pluem.
Nanon terus berusaha melepaskan diri dari pegangan papih Off. Sedangkan mamih lagi telpon om Tawan.
"Tolong lepasin aku om." Ucap Nanon ke papih Off.
"Gimana mau ngelepasin kalo kamu mau terus-terusan kaya gini." Ucap papih Off.
"Ga om. aku cuman minta lepasin aja. aku ga akan mukul lagi." Ucap Nanon.
Papih melepaskan satu tangannya, dia masih berjaga-jaga memegang tangan yang satunya.
"Oke kamu pacarnya. Sekarang aku mau ngomong sama kamu Mon." Ucap Nanon.
Aku menatapnya tanpa berkata-kata sedikitpun, aku sungguh kesal dengan tindakan Nanon yang tiba-tiba seperti ini.
"Kalo kamu memang memilih dia, aku minta kamu gausah temuin aku lagi. aku gamau ketemu kamu lagi. persahabatan kita? tidak ada lagi. cukup semua yang pernah kita jalanin." Ucap Nanon dengan penuh tekanan dalam nada bicaranya.
"Hah....? kamu ngomong apa Non, aku gamau sampe gini." Jawabku.
"Ga... ga.. udah cukup aku menahan rasa ini. bila kamu ingin tetap bersamanya aku pergi saja." Ucap Nanon lagi.
Aku berjalan menghampirinya, kak Pluem menahan tanganku. Aku menatap wajah kak Pluem dan memberikan isyarat untuk mohon lepaskan dulu. Kak Pluem memahaminya dan melepaskan tanganku. Aku berada tepat didepan Nanon, dia tertunduk tak mau melihatku.
"Nanon, janganlah kamu seperti ini." Ucapku sambil berusaha meraih tangannya, tapi dia terus menolak.
Aku terus merayunya tapi tetap saja Nanon hanya memberikan pilihan yang sama.
"Pilih dia atau aku, kalo kamu pilih dia aku pergi gamau ketemu kamu lagi." Ucap Nanon terus.
Lalu om Tawan dan tante Newwie datang menggunakan mobil.
"Nanon ada apalagi sih ini?" Ucap om Tawan sambil berjalan menghampiri kita.
"Gimana nih Tay, kok gini terus, malu diliat tetangga." Ucap papih Off. Memang benar beberapa tetangga ada yang keluar melihat kejadian ini.
"Sorry Off..." Ucap om Tawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated (Nanon x Chimon)
Teen Fiction(COMPLETE) Nanon x Chimon Ketika Chimon dan Nanon harus dihadapkan pada suatu realita yang rumit. Perasaan mereka tumbuh seiring berjalannya persahabatan. Namun ketika mereka sadar bahwa mereka memiliki perasaan yang lebih, Pluem sebagai kakaknya Na...