Masih dihari yang sama, kulihat banyak notif di line ku. Padahal ini baru saja akan memasuki jam pulang sekolah. Nanon sedang sibuk main game di handphone nya. Memang pelajaran ini guru sudah keluar kelas, tapi karena belum bel kita belum ada yang keluar kelas. Masih sekitar 30 menit lagi menuju jam pulang.
Aku membuka line, dan ternyata semua notif itu dari kak Pluem.
Kak Pluem : "Chimon nanti pulangnya biar kakak lagi yang anter" (14.00)
Chimon : "Aku pulangnya ada tambahan kerkom." (14.30)
Kak Pluem : "Gapapa nanti kakak tungguin." (14.30)
Chimon : "Ih gamau, nanti aku ngerepotin. Kapan-kapan lagi aja." (14.30)
Kak Pluem : "Kamu gausah khawatir, kakak bisa nunggu kamu sambil ngerjain tugas juga di perpustakaan." (14.30)
Chimon : "Yaudah kalo gitu. Nanti Chimon kabarin lagi." (14.30)
Sembari aku chattingan, ga sadar ternyata muka aku sampai senyum-senyum. Mungkin karena baru pertama digodain sama orang.
"Eh Mon ngapain kamu senyum-senyum" Tanya Nanon dengan muka kepo mau lihat layar Handphoneku.
Aku reflek menutup layar handphone dan langsung menyimpannya.
"Eng,... Engga kok Non, tadi liat hal lucu aja." Jawabku.
"Aneh ni kamu sekarang, kayanya mulai gila." Ucap Nanon.
"Kamu kali yang gila, karna main gamenya kalah mulu." Ledek aku.
"Ih kok kamu tau?" Tanya Nanon.
"Diem-diem kan aku liatin kamu main game Non." Ucapku.
"Cie yang suka merhatiin aku." Ucap Nanon kegirangan.
Aku cuman memalingkan wajahku dari Nanon sambil menggerutu.
"Eh Non, kerkomnya sekarang aja deh." Ucapku lagi.
"Males Mon ah. Laper nih, pengen sambil makan dikantin. Aku gabisa mikir kalo laper." Ucap Nanon.
"Memangnya kamu suka mikir Non?" Ledekku.
"Dikit, hahahahahaha." Ucap dia sambil ketawa-ketawa.
"Emangnya kenapa sih kok rusuh banget. Awas kalo kamu janjian sama orang lain" Tanya Nanon lagi.
Wajahku menyeringai, kok feeling Nanon selalu kuat sih. Aku jadi suka kaku kalo kepergok lagi nyembunyiin sesuatu.
"Engga kok Non, yaudah santai aja kok santai." Ucapku menenangkan.
"Yaudah kita kerkomnya ditempat makan luar ya. terus harus yang lamaaaa banget." Ucap Nanon.
"Gamau ah. Udah dikantin sekolah aja." Ucapku lagi.
Bel pun tiba-tiba berbunyi. Aku bersama teman satu kelompokku termasuk Nanon langsung menuju kantin. Aku sengaja membuat kegiatan kerkom ini lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated (Nanon x Chimon)
Roman pour Adolescents(COMPLETE) Nanon x Chimon Ketika Chimon dan Nanon harus dihadapkan pada suatu realita yang rumit. Perasaan mereka tumbuh seiring berjalannya persahabatan. Namun ketika mereka sadar bahwa mereka memiliki perasaan yang lebih, Pluem sebagai kakaknya Na...