Setelah kejadian dirumah Citra beberapa hari lalu, tak ada lagi yang menganggap bahwa Kadek adalah cewek gampangan karena pengakuan sender foto tersebut adalah Citra dan meminta admin instagram untuk mengatakan bahwa itu hoax.
Nama baik Kadek kembali seperti semula. Kadek bukan lagi bagian dari 12ips3 si pendiam, melainkan Kadek yang memiliki banyak kenalan disetiap tingkat kelas. Kejadian yang terjadi minggu lalu sama seperti kejadian disaat kali pertama Kadek bertemu dengan Andi yang mengakibatkan setengah dari murid SMA Kartikatama mengenalnya.
Bagaimana bisa Kadek bagian dari IPS3 si pendiam tiba-tiba dikabarkan pendekatan atau yang biasa disebut pdkt dengan seorang most wanted sekolah? Si kapten basket sekaligus kecengan adik kelas, siapa lagi kalau bukan Andirgantara?
Seperti pagi ini saat Kadeh hendak melewati lorong koridor, langkah kakinya terhenti karena seseorang dari belakang memanggilnya. "Kak! Kak Kadek!" seru suara tersebut.
Refleks Kadek menoleh kebelakang dan mendapati seorang gadis dengan rambut terurai bebas itu menghampirinya. "Kak Kadek ya? Kenalin Kak, gue Sisi kelas 10 IPA 4."
"Eh? Iya kenapa?" tanya Kadek bingung.
"Gue mau nyampein undangan Kak Kadek diacara ulang tahunnya Susi."
"Susi siapa ya?"
Sisi mengatur napasnya lantas menjelaskan. "Susi keponakannya Kak Iqbal."
"Oh ya? Kapan?" tanya Kadek.
"Malem minggu depan, masih lama sih tapi gue sampaikan sekarang gak apa-apa kan? Takut kelupaan, Kak."
"Ah iya, gak apa-apa."
"Iya Kak, kalau gitu gue pergi dulu ya.."
Kadek menganggukkan kepala membuat Sisi berjalan mendahuluinya. Namun baru beberapa langkah Kadek memanggilnya. "Sisi!"
Sisi menoleh sempurna. "Iya Kak?"
"Lo adiknya Armos kan?"
Sisi mengangguk membenarkan hal tersebut, toh Sisi awal masuk juga sudah terkenal karena gadis tersebut adalah adik kandung seorang Armos Vino Argiansyah yang merupakan salah satu '3 most wanted manusia es' di SMA Kartikatama.
"Kapten chears?"
Sisi lagi-lagi mengangguk membenarkan. "Iya Kak."
"Penggantinya Febri ya? Baik-baik aja kan?"
"Iya Kak, alhamdulillah.."
Kadek tersenyum lega mendengarnya, tatapannya mengisyaratkan bahwa ia dan Sisi sudah selesai berbicara, Sisi yang sangat cepat tanggap pun menanggapi dengan senyuman dan melanjutkan langkah kakinya yang sempat tertunda.
Sampai didepan kelas, Kadek disuguhkan dengan konser gede-gedean yang dilakukan oleh teman-teman sekelasnya. Febri dengan tampang cueknya ikut berjoget heboh dengan Viko yang dipimpin oleh Mentari.
Sedangkan Rino, Sevin, dan juga Nazwa ikut memeriahkan dengan bernyanyi didekat pintu dan meja guru. Rani dan Queenara sibuk mendokumentasikan suasana kelas tersebut sebagai kenang-kenangan karena 2 minggu lagi akan diadakan graduation atau hari kelulusan kelas 3.
"Kadek!"
Suara panggilan dari Nirmala membuat Kadek mengalihkan pandangannya. "Eh iya Mal?"
Nirmala menyusul Kadek dan mengajaknya untuk duduk bersama. "Bahan untuk baju perpisahan udah beli?"
"Udah."
"Mau jahit bareng? Soalnya gue nitip Mentari tadi pagi."
"Ini masih pagi."
"Eh? Iya maksud gue barusan."
Kadek menganggukkan kepala. "Gue juga nitip Mentari."
Kini giliran Nirmala yang mengangguk dan tak lupa bertanya. "Are you okey?"
"Gue gakpapa Mal, i'm okey. Sebenarnya dari kemarin gue gak kenapa-kenapa, cuma karena gue lagi gak vit dan mood jadi keliatan kenapa-kenapa. Sorry ya buat kalian semua khawatir."
"It's okey, Dek. Lo perlu sharing ke kita juga kok, jangan dipendam sendiri."
"Iya."
"Nanti timbulnya jerawat."
"Eh?"
"Kalau rindu, hehe," ujar Nirmala seraya terkekeh pelan.
"Bisa aja lo, Mal."
"Lagipula mau gimanapun kita tetap berteman sampai nanti ketika kita sama-sama kuliah."
"Hmm iya.."
"Walaupun nanti LDR ya?" tanya Sintania yang baru saja masuk sekolah seraya menaruh tas ransel diatas kursi belakang Kadek.
"Lo jadi ngambil Univeritas di Bali?" tanya Nirmala memastikan.
"Sepertinya iya, Mal."
Kini giliran Sintania yang bertanya. "Gak mau stay di Lampung aja?"
"Mungkin.."
"Hm? Lo bimbang?"
Kadek membenarkan. "Gue bimbang mau dimana, satu sisi gue mau balik ke kampung halaman dan disatu sisi lagi gue udah terlanjur nyaman disini.."
"Karena kita?"
Kadek tersenyum. "That's right!"
"Dan juga karena Kak Andi?"
Kadek menghela napas panjang dan menganggukkan kepala. "Lo benar, gue ada rasa sama Kak Andi," ada jeda, "gue pikir ini cuma perasaan nyaman, tapi ternyata gue salah ini perasaan sayang."
"Hmm bagus deh kalo lo nyadar, soalnya gue capek nyadarin lo yang susah banget dibilangin," ujar Sintania seraya mengacak puncak kepala Kadek.
"Kelakuan lo kayak cowok banget, Sin."
"Kenapa? Lo ambyar?"
"Dih!"
Sintania tertawa terbahak-bahak. Jika dipikir ulang, senang sekali rasanya menggoda Kadek yang memiliki sifat sangat pendiam ini.
"Dasar Kadek gak peka!" ejek Nirmala.
"Sadar Mal, lo juga gak peka."
Mereka berdua tertawa terbahak, sementara itu Sintania tersenyum melelahkan dan berpikir, apa bagusnya menjadi orang yang tidak peka?
***
#A/N
Hello everybody!! Aku dateng lagi huhuhu. Maaf ya baru update^^
Jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah ya, tanpa kalian aku bukan apa-apa guys:')
Sampai ketemu dichapter selanjutnya!! Byebye love, kim.
😎🕶️😳
KAMU SEDANG MEMBACA
Kadek [✓✓]
Ficção Adolescente[ S U D A H R E V I S I ] ->> Berbeda dengan versi wattpad #shskartikatamaseries [R15+] "Kadek Maharani kelas 10IPS3, anak pendiem bahkan ngomong aja ogah. Manusia batu yang selalu memikirkan dirinya sendiri dibanding oranglain, itu lo kan?" tanyan...