03 : Tampan

1.2K 188 32
                                    

Soobin bangkit dari tidurnya.

Ahhh sial akibat perkataanya dengan hoseok semalam membuat ia tak bisa tidur.

Yaa, otaknya jadi dipenuhi yeonjun yeonjun dan Yeonjun—

"Unghhk sepertinya aku bangun kepagian" soobin melirik jam weker digital miliknya dan masih jam 6pagi.

"Ahh aku tak bisa tidur tapi kenapa tidurku nyenyak ?? Seingatku— aku tertidur dan bermimpi berpetualang di dunia gulali yang dipenuhi Permen kapas berwarna Pink" gumam soobin masih setegah sadar bahkan penglihatannya masih buram.

"Disana aku banyak mencoba berbagai permen berwarna pink yang manis, seperti mengingatkan ku pada Yeonj—"

Degg, soobin menghentikan perktaannya saat sadar akan apa yang akan dilontarkan mulutnya.

"Arghh apa yang kulakukan, dasar mulut kau barusaja bagun dipagi hari dan sudah langsung teringat serta mengatakan tentangnya !!?" pekik soobin menjambak rambutnya sendiri.

"Otak ku sudah tidak waras bagun kepagian membuat aku melantur lebih baik aku bergegas bersiap siap, toh lebih cepat lebih baik—"

"Lagipun aku sudah dapat informasi dari appa jika yeonjun akan sampai jam 10 nanti"

Soobin beranjak dari kasur kingsize nya, bersiap untuk membersihkan diri dan membersihkan kamar apartemen nya-- Upsss sepertinya soobin tidak sadar jika mulutnya sendiri yang melontarkan kata "yeonjun" tadi.

.
.
.
.
.

"Kamu mau kemana pagi pagi begini ??" tanya namjoon mengalihkan perhatiannya dari koran bacaan dan menatap seokjin yang sibuk memasukan sesuatu didalam tasnya.

"Seperti biasa ingin pergi ke apart soobinie~" seokjin berucap dengan riang tersenyum manis kepada namjoon.

Namjoon menghela nafas "jinie sayang, soobin sudah dewasa-- kenapa kamu selalu memperlakukannya seperti anak kecil eum ??" namjoon berucap dengan lembut menutup korannya dan  mengalihkan 100% perhatiannya pada istrinya.

"Ke, kenapa ?? Soobinie kan tetap anak kita lagipun anak itu sangat susah dibanguni, Alarm tak bisa membangunkanya-- ia akan tertitur bahkan sampai keesokan harinya jika aku tidak membangunkannya" lirih seokjin.

Namjoon menghela nafas lagi, inilah masalahnya istrinya terlalu overprotectif dan bahkan selalu menganggap putra mereka anak kecil.

"Tapi jinie soobin itu sudah dewasa dia—" perkataan namjoon terhenti seokjin cepat cepat menyekanya.

"Aku juga membawakan makanan sarapan untuknya kamu taukan soobinie takbisa memasak sama sepertimu~ kurasa bahkan dia bisa membakar dapur apartemen nya jadi aku sudah menyiapkan ini~!!" Mengangkat isi tas barang bawaannya tadi seokjin berbicara dan tersenyum dengan riang.

Melihat senyuman lebar dan bahagia milik istrinya namjoon hanya bisa mendesah pasrah--
Ia tak tega membuat senyuman indah di paras cantik orang terkasihnya pudar.

Maka untuk sekarang namjoon hanya bisa mengikuti alur cerita seokjin.

Biarkan saja waktu yang menyadarkan istrinya bahwa soobin itu sudah dewasa.

"Joonie~ ingin ikut~?? Ayo kita pergi bersama keapartnya binie ya, yaaa~!??" seokjin menatap namjoon memelas dengan binar dimatanya.

Ok, Choi namjoon tidak kuat pada akhirnya iapun menganggukkan kepalanya mengikuti perkataan dan pemintaan istrinya.

:
:
:
:
:

Criminal PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang