06 : merah

1.1K 167 23
                                    

"Seokjin sudah berapa lama kita menunggu di depan apart soobin ??" demo namjoon tak habis fikir, capek melihat istrinya menekan bel apart anaknya--

Fyi, seokjin sudah menekannya beribu kali jujursaja itu menganggu ketenangan orang lain, bahkan kupingnya saja sudah berdengung capek mendengarnya.

Untung istri, untung sayang, untung cinta-- Kalo tidak, sudah sedari tadi namjoon ingin sekali membopong seokjin dan membuangnya dari atas apartemen ini.

"Masukan saja kodenya, dan kita sudah bisa masuk sedari tadi" ucap namjoon tak sabaran.

Seokjin berdecak "Ck jika bisa sudah kulakukan sedari tadi !! anak itu pasti mengubah kuncinya lagi !!"

Namjoon mendengus "Apa menurutmu dia masih tertidur ?? Ayolah ini terlihat sepi, seperti tak ada orang didalamnya"

"Kamu juga pasti sadar sendiri bukan ?? soobin bahkan bisa bangun jika kau terus menekan bel rumahnya, dia anak yang sangat peka-- bukannya ini aneh ?? Kamu sudah menekan bel berkali kali, lebih banyak dari biasanya dan tak ada respon"

Perkataan namjoon membuat seokjin termenung--

Apa terjadi sesuatu pada anaknya ??

Mengingat soobin sudah menangani pasien psikopat itu semalam.

Ughh, sial-- seokjin jadi kepikiran, tau begitu kenapa ia sempat lalai dan tak memastikan kabar anaknya ?? Ini semua terjadi karena ia juga sibuk mengurus pasien sampai lupa urusan anaknya.

"Joonie !! bagaimana ini !!? Soobinie-- apa terjadi sesuatu padanya !??" rengek seokjin, namjoon menatapnya datar lalu menenangkan seokjin.

"Shhtt-- tenangsaja jinie, soobin sudah besar, wajar jika kau lupa mengeceknya karena jadwal sibuk mengurus pasien"

"Ta, tapi soobin kenap—"

"Selamat pagi tuan dan nyonya choi~" sapa seorang staff cleaning service apartemen menyeka perkataan seokjin tadi.

Namjoon maupun seokjin menunduk sopan menyapa namja tersebut.

"Pagi juga ahjussi" sapa joon dan jin bersamaan.

"Oh iya~pasti kedatangan tuan dan nyonya kesini untuk menjenguk nak soobin kan ??"

Seokjin langsung mengangguk membenarkan.

"Begituu~ tapi sayang sekali-- tuan dan nyonya choi, Kebetulan saya lihat pagi pagi buta-- Nak soobin telah berpakaian rapi dengan setelan jasnya dan sudah melesat pergi"

"Sepertinya nak soobin sudah ke rumahsakit deluan, soalnya dia sempat menyapaku tadi~" jawab pria itu sembari tersenyum.

Namjoon dan seokjin terkejut bukan main.

Soobin ?? Pergi-- pagi pagi buta ?? Ke rumah sakit ??

What the— (?)

"A, apa yang terjadi ?? Ti, tidak mungkin kan--?? Namjoon yuk kita bergegas ke rumahsakit sekarang !!"

"Ck, lihat saja akan kubuat anak itu menjelaskan semua yang terjadi jika aku sudah sampai kesana dan menemuinya--" ucap seokjin penuh tekanan, menarik paksa dasi namjoon menyeretnya ketempat parkir.

Membuat namjoon tercekik oleh dasinya akibat tarikan seokjin.

"Uhuk, uhukk !! se, seok—JinNN lepashh kan leherku dul— uhuk, ukhh !!"

"Tercek— ukhh, yak !! kau ingin menjanda eoh !!?" sinis namjoon menahan derita cekikannya sedaritadi saat seokjin sudah melepaskan tarikannya hingga sampai ditempat parkiran.

Dan dengan tak berdosanya seokjin terkekeh, cih beruntunglah choi namjoon bucin—

.
.
.
.
.

Criminal PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang