Yeonjun menatap soobin dihadapannya lalu menompang dagu.
"Jadi, berkas milik siapa itu ??"
"Astagaa" soobin menghelakan nafasnya frustasi lalu memijit pelipisnya pusing.
"Ayolah hyung-- Ini sudah keesokkan harinya, dan kau terus bertanya tentang hal itu ?? Sudah kubilang itu hanya data milik pasien lain"
Yeonjun mempoutkan bibirnya "Ohhh~ jadi- Apa kau juga memperlakukan pasienmu yang lainnya sama sepertiku tuan dokter ??"
". . . ." Soobin menatap yeonjun dengan datar--
Seriously !!? Kenapa rubah berbulu pink ini sedaritadi curiga dengannya ??!
Padahal sudah soobin jelaskan berkali kali-- Jika itu hanya berkas data pasien milik dokter baru, dan dia hanya fokus mengurus 1 pasien.
Sebagai seorang senior, sudah menjadi kewajiban membantu junior bukan !!??
"Tidak hyung- Hanya hyung dan cuma yeonjun hyung seorang" ucap soobin penuh tekanan membuat yeonjun merasa bangga mendengarnya.
"Wahh~ memang dokter ku~!!" Yeonjun langsung menghamburkan pelukannya pada soobin.
"Sudah kuduga cuman soobinie ku yang terbaik~ tapi-" pandangan yeonjun tertuju pada jari telunjuknya, yang pastinya sudah diobati soobin semalem.
"- Bukannya ini terlalu berlebihan ?? Ujung jariku hanya terluka gores, tapi kenapa kamu membalut seluruh jari telunjuk ku ??" pertanyaan yeonjun membuat soobin mengubah raut wajahnya.
"Tapi berdarah kan ?? Lalu tanganmu juga geratil-- jika tidak diancam mungkin hyung akan merusak perbannya lagi"
Yeonjun mendengus menatap perban ditangannya.
"Ini bukan luka yang parah, hanya seperti tergores pisau disaat memotong sesuatu-- Tidak perlu diobati juga tak apa"
"Apanya yang tidak apa ?? Tangan mu itu geratil hyung !! bagaimana bisa kau menekan luka mu sendiri ?? Bukannya itu lebih berbahaya !?? Luka kecil bisa menjadi besar oleh mu !!" omel soobin dengan kesal.
Yeonjun hanya mencibir "Daripada diperban begini, aku lebih memilih metode pengobatan kucing-- yaitu dengan cara menjilati nya"
"Sangat disayangkan, padahal aku berharap kau menjilat dan mengemut jariku"
". . . ." Soobin berhasil terdiam mendengar ucapan yeonjun.
"Jangan macam macam, aku tidak akan melakukan hal itu"
Yeonjun terkekeh "Hehe~ asal dokter tampanku ketahui aku bahkan hampir kehilangan seluruh jari tanganku~"
"Bagaimana bisa ?!" kejut soobin.
"Sudah biasa~ luka seperti itu sudah menjadi makanan sehari hari~"
Soobin menatap yeonjun lalu menghela nafas gusar.
"Astagaa-- selama ini memangnya dia ngapain aja sih !??" batin soobin lalu menatap yeonjun dihadapan yang mulai geratil merusak perban dijarinya lagi.
Dengan cepat soobin menarik mencegah tangan yeonjun--
"Jangan nakal, nanti rusak lagi"
Yeonjun berdecak kesal "Ck !! gatel tau !! risih !!!"
Soobin mendengus "Apa memang sesering itu hyung terluka ??"
Yeonjun mengangguk antusias "Tentu !! sudah kubilang, aku bahkan hampir kehilangan tangan ku"
Mendengar itu, soobin terdiam sejenak memikirkan sesuatu didalam otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal Psycho
FanfictionHe sweet but a psycho But mama im in love with a criminal mama plz dont cry i will be alright all reason aside i just cant deny "I love this guy" Semuanya terdengar mustahil Choi Soobin dokter psikolog muda ini tak pernah menyangka bisa masuk di keh...