11 : Jalan

738 128 36
                                    

Masih berada diarea ruangan whiteroom yeonjun menatap sekelilingnya.

"Ternyata bukan hanya aku saja ya, aku baru sadar jika ada beberapa whiteroom yang juga ditempati"

— Menatap beberapa pasien penderita jiwa sama sepertinya yang juga menatapnya sangat tajam layaknya ada dendam dan masalah pribadi.

"Itumah yeonjun hyung saja yang tidak sadar, Hyung terlalu larut pada duniamu sendiri--" soobin menoleh dan mendapati ekpresi tak bersahabat yeonjun yang menatap orang orang itu.

"Hiraukan saja tatapan mereka hyung" jawab soobin, yeonjun berdecak merasakan gengaman soobin semakin erat.

Ck apa namja bonsor ini mengira ia takut karena ditatapi begitu, Ughh bullshit.

"Aku tidak takut asal kau tau, hanya saja tatapan mereka tak selow-- rasa nya tanganku jadi gatal ingin mencolok bola mata mereka" sarkas yeonjun apalagi saat melihat ada pasien yang menatapnya mesum.

Ughh rasanya keinginan membunuh yeonjun meningkat drastis.

"Aku mengajakmu keluar untuk pengobatanmu, jika hyung terus berbicara begitu aku akan mengembalikan hyung ke whiteroom lagi" ancam soobin buat yeonjun mengeleng langsung.

"Aniyoo !! gak mau jangan lakukan itu biniee~" rengek yeonjun, soobin terkekeh lalu mengelus surai gulali itu dengan tangan disebelahnnya.

"Baiklah sekarang kita mulai darimana dulu hyung ??" Tanya soobin lembut menatap yeonjun dengan hangat--

Yeonjun merona merapikan surai pinknya kebelakang kuping dan tersenyum malu malu.

"Kamu terburu buru sekali ya soobinie, kenapa tidak pelan pelan saja— kamu ingin kita ber2 langsung keintinya saja eoh~" jawab yeonjun dengan nada sensual dan ambigu.

Pipi soobin merona mendengar itu taklama otak liarnya juga mulai berfantasi, Namun dengan cepat ia tepis.

Menggelengkan kepalanya kuat, soobin dengan tidak sopan menjentikan tangannya ke kepala yeonjun

CTAK !!!

"Akhhh, apa yang kau lakukan~" pekik yeonjun setengah merengek langsung memegang dahinya.

"Sudah kubilang jangan ambigu bukan ?? tadi katanya mau jadi good boy"

"Cih, aku kan memang good—" yeonjun sontak menghentikan omongannya saat soobin memperlihatkan tanganya yang siap menjentikkan kepalanya lagi.

Mungkin soobin kalem dan lembut tapi percayalah orang seperti Choi soobin jika marah akan mengerikan--

.

.

.

.

.


Menatap kiri dan kanan-- yeonjun menatap takjub para pasien yang berada di rumahsakit.

Yaa soobin tidak bercanda, dia benar benar membawanya berkeliling dan disinilah ia berada.

Didalam gedung yang berbeda dengan banyak orang yang mengalami gangguan jiwa-- dari yang dewasa, remaja maupun anak anak.

Terlalu banyak tipe gangguan kejiwaan mereka, dan dari raut wajah mereka yeonjun tau gangguan mereka berbeda beda, sangat terlihat jelas dari sifat, sikap serta raut wajah dan emosinya.

Criminal PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang