- Done -
Entah takdir atau kebetulan, aku ingin mengetahui segalanya tentangmu, tanpa melepaskan dia. Sebut saja aku pemeran antagonisnya - Nala
Aku dan kamu adalah takdir, lalu dia adalah penyusupnya - Sakti
Kalau kita hanya sebuah kebetulan, lanta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pulici..pulici...ada penyusupp masuk!!!
.
.
.
Baru saja hari pertama masuk kampus tanpa Andra, tapi rasanya seperti ada yang berbeda. Tidak ada yang sibuk menjulid dipagi hari, atau mencuri sarapan paginya. Sungguh hari yang sangat tenang.
Beruntung masih ada Meta, Nala tidak perlu kesana kemari sendirian seperti anak hilang. Kebetulan juga tadi mereka bertemu diparkiran.
Tidak seperti yang dibayangkan, ternyata kelas mereka untuk kuliah nanti berada sangat jauh. Gedung C, lantai 4, ruang 6.
Belum juga sampai didepan gedung, tapi Nala sudah merengek kelelahan. "Met, kantin yok. Gakuat jalan udahan hiks."
"Yaudah ayok, sama kalo gitu hehe" jawab Meta dengan penuh semangat.
Padahal kenyataanya jarak kantin malah lebih jauh daripada gedung C, tapi sepertinya kaki mereka lebih ringan kalau diarahkan menuju tempat makan.
Nala dan Meta kompak bergandengan tangan, menggibahi nasib Andra yang belum memiliki teman dikelas.
"Iya ih sama, tadinya aku mikir kalo dia bakal ansos. Tapi kan ga mungkin, orang dia aja petakilan gitu" julid Meta.
"Paling juga--"
"WOI! Asik banget ye ngeghibahnya.." tangkap Andra dari belakang, entah sudah dari menit keberapa manusia itu menyimak.
Nala mulai menjitak kepala Andra, selalu saja seperti ini. Belum juga ia selesai berbicara, tapi manusia dakjal sudah memotongnya.
"Kamu kok disini Ndra? Bolos ya?" Meta menatap sinis Andra, tapi yang ditatap malah sibuk cengar-cengir tidak jelas.
"Males gua masuk kelas, takut anaknya pada ga asik. Gua masuk kelas klean aja boleh ga?"
Saraf otak Andra sepertinya sudah rusak, tentu saja permintaannya ditolak mentah-mentah. Bisa gawat kalau ada human rusuh seperti Andra masuk ke kelas Manajemen, terlebih ini adalah hari pertama.
"Ga gaada, aneh-aneh aja jadi orang heran. Ayo Met, kamu mau jajan apa?"
"Boleh dong, pleasee...Hari ini aja, gua males banget masuk kelas" rengek Andra.
Meta tidak menggubrisnya, ia sibuk memilih menu sarapannya dan mencari tempat duduk, sementara Nala mulai memesannya.
Cting..
Hp Nala bernotif, ada nama Sakti disana. Sejak kejadian kemarin Sakti memang terlihat sedikit lebih protektif padanya. Terlalu banyak kalimat hati-hati dan waspada.
Flashback On
Nala kira Bani di chat sama menjengkelkannya saat didunia nyata, tapi ternyata lebih menyenangkan saat berada dikolom pesan. Orang itu penuh dengan misteri dan juga candaan tentunya.