Aku melepas sebentar, 3 tahun ini sungguh menyesakkan
..
.
Hari ini ada yang baru, pagi-pagi buta Nala sudah bangun dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit, entah ada angin apa Ibunya menyuruh untuk datang lebih awal.
"Pasti ada udang dibalik matang, soalnya kan lagi buat bakwan. Hehe, sepertinya aku mulai gila."
(Rendah sekali humor gadis ini ck..ck..ck..)
Nala mempercepat langkahnya menuju kamar, takut tidak ada waktu untuk memilih warna baju dan tentu saja berkaca didepan cermin. Tapi saat Nala membuka lemari, ternyata..
Supres..
Benar, ia lupa mencuci baju yang bentuknya sudah seperti gunung semeru dibelakang rumah. Jadi terimalah kalau sekarang hanya menggunakan kaos putih polos "haish, cuciannnnn" gumamnya sambil menarik kasar salah satu kaos yang ada didalam lemari.
Supres lagi...
Lipatannya jatuh semua, gara-gara menarik baju dari tengah namun tidak menggunakan cara yang estetik. Sebelum mengatur segala kesialan yang datang sangat awal, marilah mengatur pernafasan terlebih dahulu "hupppp....laaaa..huppp...laa."
Siapa bilang ingin melipat ulang, jelas Nala tidak punya waktu untuk itu. Jadi cara terbaik adalah dengan melemparkan bajunya langsung kedalam lemari, satu helai satu umpatan. Selama Ibu tidak melihatnya, dunia ini akan aman. Emot devil.
Ah iya!
Nala baru ingat kalau kotak makan Sakti kemarin tertinggal dan wujudnya masih tersimpan rapi di rak dapur.
Setelah menyelesaikan semua kutukan yang ada didalam kamar, saatnya menyelesaikan yang diluar. "Eh, masa balikin kotaknya doang, diisi sandwich aja apa ya? Duh isi apa dah ini.."
Setelah 30 menit men swipe resep menu sarapan di google, akhirnya tercetuslah sebuah ide spektakuler dari seorang Nala.
Dan jawabannya adalah "sandwich aja sandwich, ribet amat jadi orang Nal.." kakinya langsung menghentikan kegiatan mondar-mandir unfaedah.
- Bread,
- Manyonaise,
- Egg,
- Blackpepper,
- Salt,
- Sugar."Wingardium Leviosa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hollowness ❄ [✔]
Ficção Adolescente- Done - Entah takdir atau kebetulan, aku ingin mengetahui segalanya tentangmu, tanpa melepaskan dia. Sebut saja aku pemeran antagonisnya - Nala Aku dan kamu adalah takdir, lalu dia adalah penyusupnya - Sakti Kalau kita hanya sebuah kebetulan, lanta...