Aku tidak percaya, tapi kamu selalu datang dengan teratur seperti ingin membuktikannya
..
.
"Kemarin lancar aja kan bu?"
"Iya lancar kok, tinggal nunggu surat-suratnya selesai. Tes kamu gimana?"
"Perasaan ibu gimana, lega ga?" Tanya Nala lagi tanpa mengalihkan wajahnya yang sedari tadi menatap kosong meja makan.
"Gimana perasaan kamu, baik ga? perasaan ibu bakal lega kalo kamu lega juga."
Ting..tong...
Ting..tong..
Ting..tong...."Loh..ibu ada pesen barang? Kok pagi-pagi si abang udah anter paket aja?" Tanya Nala sambil berjalan ke pintu depan.
"Tetangga mungkin, coba cek dulu."
Jeng jengg....
Ternyata tidak lain dan tidak bukan manusia itu adalah Sakti yang datang sambil menenteng bubur ayam ditangannya dan berpose 'peace'.
"Ga disuruh masuk ni? Pegel loh berdiri terus."
"Udah ganti profesi pak? tumben" ucap Nala mempersilahkan masuk.
"Kangen....pengen ketemu ibu, pengen sayang-sayangan sama ibu" jawabnya sambil berjalan kearah dapur.
Nala mengabaikan ocehan Sakti dan masuk kedalam kamar untuk mengambil handuk.
'masa iya Sakti sudah mandi tapi Nala masih bare face'.
Setelah berkeramas ria dikamar mandi akhirnya Nala bergabung dengan ibu dan Sakti dimeja makan.
"Ya a-ampun...banjir ini rumah, itu rambut keringin dulu Nala. Astaga anak perawan ibu satu-satunya."
"Eh iya basah semua, tadi handuk taruh dimana ya" Tanya Nala pasal handuknya yang tiba-tiba ghoib.
Sakti malah tertawa renyah melihat Nala yang diceramahi seperti anak kecil karna menumpahkan susunya dilantai. "Nih handuk, yang mandi siapa yang inget letak handuk siapa" jawab Sakti sambil melempar handuk yang diambilnya dari belakang pintu kamar mandi.
Tiba-tiba Sakti teringat sesuatu, alasan mengapa pagi-pagi ia sudah berkunjung kerumah Nala "Eh Nala cantikk..tar temenin yuk."
"Kemana? Ada maunya aja muji-muji."
"Belanja, tadi mama nyuruh belanja tapi aku gapaham apa aja yang harus dibeli. Tante, habis ini Nala saya pinjem boleh ya, nanti selesai belanja saya balikin anaknya."
"Iya pinjem aja gapapa, tante juga habis ini mau kerja. Tapi hati-hati nanti bocilnya kabur."
"Rencananya sibocil mau saya bedong aja tante biar ga minta jajan yang macem-macem."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hollowness ❄ [✔]
Novela Juvenil- Done - Entah takdir atau kebetulan, aku ingin mengetahui segalanya tentangmu, tanpa melepaskan dia. Sebut saja aku pemeran antagonisnya - Nala Aku dan kamu adalah takdir, lalu dia adalah penyusupnya - Sakti Kalau kita hanya sebuah kebetulan, lanta...