Aku tidak tau kamu siapa, tapi hadirmu yang sebatas lewat membuat isi kepalaku tenang.
.
.
.
"Ya Tuhan...mau nongki apa ikut tes sbm sih, ga niat amat dandannya."
"Ya Tuhan segala dandan dibawa-bawa, ayo udah otw tar telat" jawab Nala sambil mengikuti nada bicara cowok yang sudah menunggu sedari tadi.
"Udah mandi belum sih" Sakti namanya, anak pak rt sebelah yang hobinya ngikutin Nala.
Katanya Nala itu mirip bocil, jadi kalo ga dijagain ntar ilang terus ngerepotin.
KATANYA SIH....
Sakti yang tidak tahan dengan rambut acak-acakan mulai membalikkan tubuh Nala dan menyisir serta mengucirnya dengan karet sayur.
"Saktiiii....sakit, kenapa sih ga minta ikat rambut aja."
"Tar telattt" jawab Sakti dengan sarkas.
Sakti langsung menyalakan motor dan menyusuri flyover Janti. Seperti biasa, Jogja saat 06.00 adalah pemandangan indah yang Tuhan berikan tapi khusus untuk orang yang bangun pagi. Sisanya ya terpapar polusi.
"Tar mampir atk dulu."
"Hah apa??"
"Mampir atk dulu mau beli alat tulis.."
"Apaan sih cok."
"Jancok, kita mampir ke atk dulu" teriak Nala sambil melihat kearah spion motor.
Sakti hanya bergidik ngeri melihat raut wajah Nala yang kedua bola matanya hampir lepas sebab terlalu melotot. Perlahan tapi pasti Sakti mulai membenarkan spion motornya yang sangat jelas terpampang wajah Nala disana.
Horor..
*****
Nala menyusuri lorong gedung C tempat dimana ruang tesnya berada, perutnya yang sedari tadi sudah demo untuk diberi konsumsi mulai tidak bisa diajak kerja sama.
Ctinggg....
Ctinggg....Pass! Dewa penyelamat Nala akhirnya selesai tes juga. Tanpa aba-aba ia langsung berlari menuruni tangga dan menuju parkiran.
"Hati-hati, nanti jatuh!"
"Okey", "Eh siapa?" Nala kaget sebab tidak ada orang disekitarnya, bahkan ia jadi orang pertama yang keluar dari ruang tes. Tapi siapa yang perduli jika sudah menahan lapar sejak pagi, Nala tidak ingin memikirkannya terlalu dalam barangkali hanya insting atau respon otaknya saja.
Sesampainya di parkiran Nala bisa melihat kalau Sakti sudah siap duduk dimotor lengkap dengan helm dikepala. Sakti sangat perfeksionis dan tidak suka bila ada orang yang harus menunggunya, kesukaan Nala.
Ehemm..maksudnya Nala suka orang yang ontime dan benci tunggu-menunggu, alasannya darah rendah. I-iya alasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hollowness ❄ [✔]
Novela Juvenil- Done - Entah takdir atau kebetulan, aku ingin mengetahui segalanya tentangmu, tanpa melepaskan dia. Sebut saja aku pemeran antagonisnya - Nala Aku dan kamu adalah takdir, lalu dia adalah penyusupnya - Sakti Kalau kita hanya sebuah kebetulan, lanta...