Harusnya aku sadar, kalau kebetulan kali ini adalah takdir
.
.
.
Nala POV
Saat waktu itu datang, aku paham kalau kamu perlahan menyatu dengan bayangan yang kemarin sempat mendekap piluku. Juga, kalimat yang samar kini sudah terlihat lebih jelas siapa tuannya. Mungkin saja ini tentang memecahkan misteri, tapi apakah kita punya kesempatan untuk halaman selanjutnya?
Belum lagi tentang pria yang sudah bertahun-tahun bersamaku, ia meminta jawaban untuk hatinya. Demi apapun aku tidak tega menggantung perasaan yang gila seperti 'cinta' , tapi jauh lebih sakit jika aku asal-asalan menjawabnya. Sebab dia adalah awanku.
Awan yang halus dan hangat, tepat diatas kepalaku menghalau segala mimpi buruk, tapi tidak kutau kapan akan ada hujan yang turun dan berpetir hebat.
Sabar, aku hanya punya itu untuk menangani segalanya. Sembari menunggu manusia favoritku terbangun dari tidur yang panjang. Tuhan tolong bantu dia untuk membuka mata, setidaknya berkedip beberapa kali agar aku tau kalau tubuhnya masih bernyawa, aku menyayanginya, ibuku.
Untuk yang lain aku merelakannya, apapun itu jika sudah basi lebih baik dibuang pada tempatnya kan. Sehebat apapun manusia tidak akan ada yang kuat menyimpan dendam, karna menggenggam akan melepas pada waktunya.
🎵 I Want To Be a Pillow - J_ust 🎵
(Biar lebih ngefeel, hehe)Aku memejamkan kedua mataku sebentar,
Malam ini Jogja dingin, bahkan selimut yang biasanya menghalau semua udara dari luar, sudah tidak berfungsi lagi. Otakku memberi sinyal, menyuruh jari untuk mengetik nama Sakti, tapi hatiku malah membutuhkan bayangan dari orang lain.
Tepat beberapa detik setelah aku merindukannya, udara yang aku ceritakan tadi berubah menjadi sentuhan ajaib. Kamu datang lagi, tapi kali ini aku bisa membayangkan wajahmu.
"Nal, saya disini. Terdengar gila bukan?" Sapanya sambil mengelus kepalaku.
Sekarang aku mulai paham, kalau dia akan datang saat perasaanku sedang tidak baik-baik saja.
"iya, kita adalah kisah gila untuk semua orang yang mendengar dan membacanya" jawabku.
"Saya dan semua hal yang kamu tau itu benar-benar ada, tentang saya yang tidak bisa kamu lihat namun terasa dekat dan saya yang bisa kamu tatap namun terasa asing. Saya adalah orang itu."
Aku masih menutup mata dengan rapat, membiarkannya lebih banyak bicara dari hari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hollowness ❄ [✔]
Teen Fiction- Done - Entah takdir atau kebetulan, aku ingin mengetahui segalanya tentangmu, tanpa melepaskan dia. Sebut saja aku pemeran antagonisnya - Nala Aku dan kamu adalah takdir, lalu dia adalah penyusupnya - Sakti Kalau kita hanya sebuah kebetulan, lanta...