Aku yang gila, sudah percaya bahkan mulai menyukai bayanganmu
.
.
.
Solo baru, Sukoharjo
"Nala, ayah minta maaf.."
"......."
"Maaf karna ayah terlihat seperti pengecut yang kabur dari tanggung jawab."
Nala masih terdiam sambil menyeduh teh yang ada didepannya, ia menyusun serangkaian kata yang dari tadi sudah terputar diotaknya. "Are u happy dad? Cause i'm happy too, karna kita semua udah bisa bahagia walau caranya beda-beda."
Ayah Nala mulai mendekat sambil mendorong kursi rodanya "can i hug u? Nalanya ayah sekarang udah dewasa banget ya."
Nala mengangguk dan langsung memeluk ayahnya, seketika semua amarah dan emosi menghilang. Nala merindukan ayahnya, benar-benar rindu sampai lupa kalau sekarang situasinya tidak lagi sama.
Sakti melihatnya, sisi lain dari seorang Nala. Tidak ada yang akan menyangka kalau Nala yang seperti bocil dirumah akan bersikap dewasa sekarang.
"Sakti" panggil ayah Nala.
"Iya om?"
"Terimakasih, om terimakasih banyak sama kamu. Makasih udah mau jagain Nala, makasih udah ada terus buat Nala."
"Gapapa om, saya yang harusnya bilang makasih ke Nala. Soalnya ga bosen temenan terus sama saya" jawab Sakti sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Nala.
Mereka langsung tertawa mendengar gombalan Sakti, bucin yang kemarin baru saja confess.
'Tapi digantung, sabar Sakti sabar'
"Oh iya yah, Nala pamit dulu ya soalnya tiket kereta jam 16.00. Takut nanti ga keburu" ucap Nala sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Sure, kapan-kapan kalo kamu mau main mampir aja ya."
Nala memeluk ayahnya lagi dan bersalaman, moodnya menjadi lebih baik sekarang.
*****
"Sakti...." rengek Nala sambil berjalan mundur menghadap Sakti."Iya, mau makan?"
Nala mengangguk cepat "iya, sambil jalan-jalan bentar. Boleh yaaa, plisssss...."
Sakti terkekeh geli karna Nala dalam sekejap sudah menjadi bocil lagi. "Okeyyy bocil" jawabnya sambil menggandeng tangan Nala.
"Saktii...." rengek Nala lagi sesampainya di resto.
Sakti menghela nafas sambil memperlihatkan senyumnya "iya difotoin, candid kan?" Tebak Sakti, sepertinya ya memang itu keinginan Nala.
Nala langsung bersiap tersenyum dan memasang pose.
"Dih Saktiii..yang terakhir belum siap beneran, ga niat banget sih. Siniin hpnya, aku contohin cara mengambil foto dengan baik dan benar".
Cting...
Ctingg...
Cting.."Bentar..ada yang ngechat" ucap Nala sambil melihat notif dihpnya.
08226xxxx
>Syukurlah kalau kamu bahagia, artinya saya ga perlu susah payah untuk memberi kamu nafkah.
>Jangan kerumah saya lagi.
>i'm serious.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hollowness ❄ [✔]
Teen Fiction- Done - Entah takdir atau kebetulan, aku ingin mengetahui segalanya tentangmu, tanpa melepaskan dia. Sebut saja aku pemeran antagonisnya - Nala Aku dan kamu adalah takdir, lalu dia adalah penyusupnya - Sakti Kalau kita hanya sebuah kebetulan, lanta...