Empat Belas

237 29 3
                                    


Maafkan author yang labil ini ya, kena Blok write beberapa bulan ini muse aku pergi entah kemana tapi semoga dia cepet balik dan gk pergi-pergi lagi ya but i still love you all 💜

dan semoga kalian masih menantikan cerita ini ya 🥺






Bella on mulmed





"Kau tidak apa?"

"Yeah" Jawabku seadanya sambil merenggangkan otot tubuhku yang terlalu lama duduk menunggu Angel tidur tadi.

Bella duduk di sebelahku sambil menatapku dengan pandangan tidak menentu.

"ada apa?" tanyaku.

"Kenapa Angel disini?"

"dia hanya butuh teman cerita, Dia baru putus dari Matt"

Bella hanya mengangguk pelan namun tubuhnya terlihat sedikit gelisah.

"Ada apa?" tanyaku lagi karena tahu dia sebenarnya belum selesai bicara.

"Bisakah ehmm.. kau tau.... menjaga jarak sedikit dari Angel?" tanyanya ragu yang langsung membuatku terkejut.

"Apa?"

"Ya... Keberadaan Angel membuatku tidak nyaman entahlah aku mendapat kesan sepertinya dia menyukaimu"

Aku langsung membeku dengan ide itu lalu jantungku langsung berdetak sangat kencang, Angel? suka padaku?!

"Kau tidak tertawa dan wajahmu memerah"

"A..apah?" Tanyaku ragu, Mata coklat itu seolah menghakimiku membuatku langsung berdiri dan berjalan mondar mandir tidak jelas di kamar.

"Aku mencintaimu Marcus"

"Isabella....." Ucapku dengan nada panjang sambil berbalik melihatnya dengan pandangan memohon, memohon untuk dia tidak menekan lebih jauh karena aku sama sekali tidak tahu harus bicara apa.

"Aku hanya minta kau sedikit menjaga jarak darinya itu saja" Ucap Bella dengan nada lebih keras.

"Oke" Aku mengangkat tanganku tanda menyerah, Aku tidak ingin memikirkan masalah ini dulu kelulusanku di depan mata dan dengan Henry yang sudah menyuruhku cepat-cepat menjadi asistennya aku harus menyampingkan hal ini dulu.

------------------

"Hai"

"Angel..." Ucapku terkejut melihatnya datang lagi ke perpustakaan.

"Seperti biasa ini untukmu" Ucapnya dengan senyum lebar sambil memberikan kotak makan siang.

"Kau tidak perlu melakukannya"

"Memang tidak tapi aku ingin, Semangat"

Lalu dia pun segera pergi membuatku menatap kotak makan siang itu dengan bimbang. Sudah seminggu ini dia terus memberikan aku makanan ataupun cemilan ketika aku belajar di sini. Semenjak menangis di kamarku itu Angel mulai bersikap seperti biasa dan makin membuatku sulit membaca apa yang ada di pikirannya.

Dia suka padaku atau tidak?

Pertanyaan itu terus berputar di otakku membuatku memikirkannya dengan keras, Terkadang Angel bersikap begitu manis dan dekat seolah dia memang menyukaiku namun seketika dia langsung berubah menjauh dan menghindar, Sial aku ini pintar di pelajaran bukannya percintaan, itu bagian Henry.

Aku membuka kotak itu dan menemukan roti isi lengkap dengan kotak jus jeruk berserta note kecil di dalamnya.

"Minum ini agar kau tidak mengantuk! Jangan terlalu di paksakan karena kau memang sudah pintar"

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang