Dua puluh Dua

357 35 8
                                    

happy reading gaes......

untuk menemani senin kalian agar makin semangat beraktivitas!

warning 18+












"Kenapa kau tidak menyewa jasa pindah lagi?" Tanyaku untuk yang kesekian kalinya hari itu saat aku mengangkat box berisi barang-barang Angel untuk di masukan ke mobilnya.

"Karena barang ku hanya sedikit dan mobilku masih muat"

"yeah, muat sekali" ucapku mendorong paksa kotak itu agar masuk tidak perduli jika itu akan penyok atau robek.

"Mark hati-hati"

"ini sudah sangat hati-hati sayang"

Aku menutup pintu itu dan mendesah sebelum menyusul Angel masuk kedalam kamarnya lagi, Teman sekamar Angel sudah pindah kemarin sehingga sekarang ruangan ini hanya berisi kasur, lemari dan meja belajar saja.

"Wah jika begini luas ya, aku bingung apa yang di tempatkan wanita di kamarnya hingga memakan banyak sekali tempat"

"Aku jurusan desain oke, sebagian besar itu adalah hasil praktekku yang tidak mungkin aku buang"

Aku melihat kilatan merah di sudut kasur, Aku kemudian menunduk dan mengangkat kain itu lalu melebarkannya dengan kedua tanganku.

"Apa yang ini juga hasil praktek mu?"

Angel yang sedang mengecek kamar mandi langsung keluar dan buru-buru menyambar kain merah segitiga itu.

"Ini pasti terjatuh"

Wajah Angel sudah memerah namun aku justru malah menikmati hiburan ini. Aku berjalan perlahan kearahnya dan mendekatkan mulutku di telinganya.

"Apa kau pernah tidur tanpa busana Angel?" Tanyaku dengan sedikit mengecup telinganya.

"Ataukah semalam karena memiliki kamar sendirian akhirnya kau memutuskan untuk memuaskan dirimu sendiri?" Perlahan aku mengecup leher Angel yang membuat tubuhnya bergetar halus.

"Mark..."

"hum?" Tanyaku sambil terus mencium makin turun kearah tulang selangka dan juga payudaranya.

"Bolehkah?" tanyaku saat tanganku sudah memegang kancing kemeja paling atasnya.

Angel hanya mengangguk membuatku tersenyum makin lebar dan membuka kancing itu dengan cepat dan membuang kemeja itu.

Aku menahan nafasku melihat kulit putih bersih dan juga payudara kencang itu menatapku balik di dalam bra hitam berendanya.

"Aku tahu ini tidak besar" Gumaman Angel menarik ku dari keterpanaan ku.

"Apa yang kau bicarakan?" Tanyaku bingung sementara tanganku sudah turun membuka kancing celana jeans Angel dan menurunkan retseletingnya.

"yahh kau tahu... ini kurang... hemm"

Angel terlihat salah tingkah yang membuatku sadar jika dia baru saja menilai dirinya tidak terlalu menggairahkan hanya karena tidak memiliki payudara besar?

"Apakah kau tahu seberapa menggodanya dirimu?" Tanyaku sambil menurunkan celana itu, namun mataku tetap terpaku di kolam hijau itu. Aku membimbing kakinya untuk keluar dari celana itu sebelum membuangnya.

"Biarkan aku tunjukkan apa yang dirimu lakukan pada tubuhku"

Aku mengecup paha Angel basah membuat tubuhnya menggigil lalu perlahan naik ke pinggulnya dan menjilatinya di bawah tali celana dalamnya namun aku tidak menyentuh tengahnya sama sekali.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang