Dua Puluh Enam

665 41 3
                                    

Aku menghembuskan nafas lelah dan segera mencari tempat duduk saat peragaan busana berakhir. Aku di tugaskan di belakang panggung oleh Bu Carla sehingga aku tidak sibuk di booth tempat penjualan koleksi terbarunya saat ini.

Aku tersenyum cerah saat melihat pesan dari Ibuku yang menyuruhku keluar untuk bertemu dengan semuanya.

Ibuku menjerit tertahan saat melihatku lalu memelukku erat.

"ini luar biasa sayang!"

"Selamat baby girl" ucap Ayahku sambil mengecup keningku.

"Ibu acara milik Bu Carla, aku hanya bertugas mengganti baju para model"

Yang mana sangat melelahkan dan cukup pusing, Aku bersyukur memilih keputusan mencari pengalaman terlebih dahulu sebelum terjun langsung, setidaknya dengan begini aku tahu apa yang akan terjadi nantinya.

"Tetap saja kami melihat bagaimana kau bekerja keras satu bulan belakangan ini"

Aku hanya tersenyum tipis mendengar Ibuku, Aku sengaja tidak memberitahu Mark tentang peragaan busana ini, Sidang akhir dia ada di minggu ini juga meskipun aku tidak tahu tanggal pastinya namun aku tidak mau mengganggu konsentrasinya.

"Ahh ini dia Adik kesayanganku" Ucap Henry sambil memelukku dari belakang.

"Tentu saja aku kesayangan, Aku satu-satunya adikmu" Aku mencubit pelan perutnya yang malah sulit untuk di tarik.

"Maaf sayang otot ini memang sulit di cubit" Ucapnya sambil menaikan kemeja hitamnya dan memamerkan perut enam kotak itu.

"Astaga kau memalukan" Ucapku sambil memutar mata.

"Jika ada teman model mu yang meminta nomerku berikan saja oke?"

Ayahku tertawa keras sementara Ibuku menampar lengan atas Henry membuat dia mengaduh.

Aku ikut tertawa melihat keluargaku namun aku merindukan Mark, Astaga bahkan keluargaku belum ada yang tahu hubunganku dengannya.

Saat aku sedang memikirkan bagaimana caranya agar keluarga kami dapat mengetahui hubungan kami aku merasakan tepukan lembut di bahuku yang membuatku otomatis berbalik.

"Maaf terlambat, Aku baru tahu kemarin dari Henry. Selamat Sayang"

Aku melupakan riuhnya ruangan dan hanya terfokus pada senyum kekasihku.

Aku melompat dan langsung memeluknya erat yang dia tangkap dengan sigap.

"i miss you mark" ucapku.

"i miss you more baby" balasnya dengan lembut.

Aku mengangkat kepalaku dan langsung menciumnya tidak memperdulikan siapa yang ada di sana, aku terlalu merindukannya untuk itu.

"Angel!" Suara Ayahku menggelegar membuat Mark menurunkan ku dengan cepat, orang tuaku dan orang tua Mark yang baru datang memandang kami dengan mata terbelalak dan ekspresi terkejut sementara Henry tersenyum geli.

"Yah ini akan seru, Ayo kita bicarakan restoran hotel" Ajak Henry dengan santai.

-------------------------

"Sejak kapan?"

"Yah Mark sudah memberitahukan mu" Ucap Angel dengan nada lelah karena setelah kita digiring Henry ke Restoran paling privasi di hotel Constara aku tidak berhenti di interogasi.

"Enam bulan, Enam bulan dan kau tidak memberitahu apapun pada Ayahmu?" Tanya Jonathan Constara dengan wajah yang agak kecewa.

"Sir Angel tidak dapat sepenuhnya di salahkan dalam hal ini, Saya yang tidak siap kalian semua mengetahui hubungan kami"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang