Empat

391 55 0
                                    

Happy reading gaes.....




"Empat belas tahun dan terlihat seperti pria dewasa" Ucap Papaku dengan bangga sambil memegang bahuku.

"jangan membuatnya kusut" Aku langsung menarik diriku dan merapikan jasku, Papaku hanya tertawa melihat tingkahku sebelum dia mengambil sebuah kotak dengan korsase putih di dalamnya lalu menyerahkannya padaku.

"Astaga Kau sangat tampan!" Mamaku berteriak dari halaman belakang sambil membawa dua tangkai mawar putih segar punya Papaku.

"Jangan kecewakan Angel dan buat malam ini istimewa untuknya oke?" Ucap Mamaku tegas sembari memasangkan satu tangkai mawar ke sakuku dan menyerahkan yang satu lagi untuk di berikan pada Angel.

"Sudah siap?" Tanya Papaku sambil memakai topi driver yang dia pinjam dari hotel lengkap dengan seragamnya.

Aku tertawa kecil melihat usaha orang tuaku untuk malam ini, Setelah mengecup pipi Mamaku aku naik ke mobil bersama Papaku.

"tarik nafas nak" Dan aku baru menyadari bahwa aku menahannya dari tadi, Aku sangat gugup untuk malam ini bagaimana jika nanti aku mengacaukan semuanya?

Kami sampai di rumah Angel dan aku bersumpah rasanya seperti mengikuti ujian penting pertamaku, Aku telah berkunjung ke rumah ini ribuan kali namun kali ini rasanya berbeda.

Aku menoleh kebelakang melihat Papaku berdiri di samping mobil dan mengangguk menyuruhku segera memencet bel. Aku menekannya dengan lembut dan langsung tersenyum melihat Ayah Angel meyambutku dengan ramah.

"Kau tidak membawa mobil sendiri kan?"

"tidak sir aku di antar dan nanti akan di jemput tepat pukul sepuluh"

Aku tersenyum dan melihat Henry sedang memegang kamera dengan tampang malas.

"Mom! Mark sudah sampai" Teriaknya ke atas tangga lalu muncul seorang wanita cantik dengan rambut merah dan senyum ramah meyambutku.

"Astaga kau tampan sekali!" Rene memelukku dan memintaku menunggu Angel sebentar.

"Kenapa anak itu lama sekali?" Tanya Henry tidak sabar.

Aku mendengar suara hak menyentuh lantai dan mendongak ke atas, Malaikatku turun dengan gaun kuning dan rambut di gerai setengah. Dia memakai make up tipis namun itu sudah lebih dari cukup.

"you are the most beautiful women i ever seen" Aku tersadar telah mengucapkannya secara keras setelah mendengar Henry tertawa dan melihat wajah Angel memerah, Sial aku bermaksud mengatakannya dalam hati!

"Ah ini untukmu" Aku memberikan mawarnya yang di ambilnya dengan senyuman lalu aku memakaikan korsase di tangannya yang menambah cantik penampilannya.

"Oke mari kita ambil poto dan biarkan aku mengerjakan tugas kuliahku lagi" ucap Henry sambil meminta kami berpose, setelah beberapa poto aku menggenggam tangan Angel ke arah mobil.

"Mr.Jenner?" Angel terlihat terkejut melihat Papaku yang sudah tampil maksimal dengan gayanya.

"Selamat malam nona, silahkan masuk" Dia membukakan pintu bagi Angel yang membuatnya tertawa dan setelah kami masuk dia melambai pada orang tua Angel sebelum melaju menuju sekolah.

"ini sangat cantik Mark" Ucap Angel sembari memandangi tangannya dan mencium bunga mawarnya.

"Aku memiliki Papa yang sangat hebat dalam hal memilih bunga dan gelang untukmu" Aku mengedipkan mataku pada kaca spion tengah yang di balasnya dengan kedipan juga.

"Mengapa putih?" Tanya Angel setelah selesai mengagumi bunga itu.

"Karena itu suci dan bersih sama sepertimu, Nama tengah mu Rose dan nama pertamamu Angel jadi menurutku itu sempurna"

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang