Lima

360 49 2
                                    


happy reading ya'll💜💜💜




"Kau harus membantu ku"

Kataku akhirnya setelah menyelesaikan sesi latihan kami hari ini, Henry meminum airnya dengan rakus sementara aku duduk sambil menormalkan nafasku.

"dari apa yang kau ceritakan tadi itu adalah anugerah tapi kau malah mengeluh karena banyak wanita di sekolahmu yang mendekatimu? kau sudah gila"

"Aku bukan cassanova seperti mu oke" Ucapku menuduh Henry yang memang sedikit playboy dia dekat dengan banyak gadis dan pergi kencan satu atau dua kali namun hanya itu saja sebelum dia menjauh perlahan dengan seribu alasan yang menurutku benar-benar bajingan namun dia menikmatinya dan bilang dia masih terlalu muda untuk hubungan serius.

"Belajarlah menikmatinya kawan, itu menyenangkan sungguh, selama keluargamu tidak tahu" Henry lalu mengedipkan matanya sambil berjalan ke arah kamar mandi meninggalkanku yang merana.

Sudah beberapa bulan semenjak aku menendang Nick dan itu entah mengapa membuatku menjadi lebih populer, aku tidak pernah populer sebelumnya aku hanya berusaha belajar segiat mungkin agar segera lulus dan segala macam pesan dan telpon para wanita itu membuat konsentrasiku buyar.

---------------------------

Aku keluar dari ruang kepala sekolah dengan langkah ringan karena berhasil melewati ujian dan program pelajaran yang dapat membuatku lulus tahun ini yang artinya aku dapat satu angkatan dengan Angel. Akhirnya!

"Mark!" Aku menoleh dan melihat seorang wanita dengan rambut pirang dan baju pendek berjalan menghampiriku.

"Emely? ada apa?" tanyaku melihatnya dengan pandangan bingung.

"Aku dengar dari Angel kau pintar bukan? apa kau mau membantuku dengan tugas kimiaku sepulang sekolah?"

Aku menatapnya bingung dan kesulitan mencari alasan karena nanti siang jadwalku memang kosong untuk hari ini.

"aku tidak tahu, Temanku sering mengajakku bermain tiba-tiba"

"komohon, ujian sedikit lagi dan aku sangat lemah disitu" Emely menggenggam tanganku dan menaruhnya di dadanya, mataku langsung melotot saat mengetahui telapak tanganku hanya terhalang tangannya sebelum menyentuh payudaranya.

"Oke!" Aku langsung menarik tanganku yang malah mendapat pelukan darinya.

"Kau yang terbaik! nanti akan aku sms alamat rumahku!"

Aku segera mengangguk dan berjalan pergi dengan cepat, Hormon remaja sialan!

------------------------

Suara loker yang terbanting membuat Anna berjingkat kaget sebelum menatapku marah.

"pelan-pelan dong kau membuatku terkejut!" Aku hanya menaikan bahu dan memperhatikan Emely yang berjalan girang kearah kami.

Aku melihat punggung Mark yang menghilang di ujung koridor membuatku kesal karena dia tidak menolak ajakan Emely ataupun pelukannya.

Tunggu, Kenapa aku marah? Mark bisa melakukan apapun dengan siapapun dan itu tidak ada hubungannya denganku! namun bara di dadaku berkata lain.

"Siapa yang mau belajar bersama Marcus Jenner nanti siang?" Tanya Emely di lengkapi dengan suara melengking membuatku kesal setengah mati.

"Aku tidak bisa" ucapku cepat sembari berjalan ke kelas.

"ahhh ayolah dia mengenalmu dengan baik pasti dia tidak akan canggung jika ada dirimu" Bujuk Margot.

"iya lagipula kau bisa bermain match maker disana dan mendekatkanku dengannya" Pekik Anna semangat yang ku balas dengan putaran bola mata.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang