8

19.6K 1.3K 219
                                    

Mew menghempaskan tubuh Gulf diatas ranjang, Gulf meringis pelan, memandang wajah Mew yang masih diliputi amarah. Ingin bertanya tetapi Gulf takut.

Mew berjalan kearah laci, mengambil sebuah obat lalu mencengkeram rahang Gulf, memasukan obat itu secara kasar. Gulf menahan air matanya ia tidak pernah melihat Mew semarah ini, ada apa dengan Kakaknya ini??.

Hanya butuh 2 menit obat itu berreaksi didalam tubuh Gulf, Gulf merasakan hawa panas menyelimuti tubuhnya, Mew menyeringai melihat Gulf yang duduk gelisah diatas tempat tidur.

"Daddy itu tadi obat apa??" Gulf mengipasi wajahnya dengan tangannya, rasa panas itu makin menjadi-jadi.

Mew membelai wajah Gulf "mmpph".

Gulf membulatkan matanya, suara apa itu?? Kenapa ia mengeluarkan suara yang aneh. 

"Daddy tubuh ku terasa panas". Keluh Gulf. Sungguh rasanya sangat aneh. Dia tidak suka rasa aneh ini.

"Daddy akan membuat rasa aneh itu berganti dengan rasa nikmat".

"Maksud Daddy??". Gulf jadi tambah bingung, kenapa hari ini kakaknya ini suka sekali membuatnya bingung.

Mew mendorong tubuh Gulf, membuat Gulf terlentang ditengah kasur. Mew membuka kemejanya dan juga celana panjangnya menyisahkan boxer hitam ketatnya.

Gulf semakin gelisah, badannya menggeliat tidak nyaman. Rasa aneh ini semakin membakar tubuhnya, bulir keringat memenuhi dahi Gulf.

Mew memposisikan tubuhnya diatas Gulf, menjilati keringat Gulf dengan gerakan sensual membuat Gulf semakin terangsang.

"Ssshhh". Gulf melenguh saat Mew menekan miliknya pada milik Gulf, Mew membuka kemeja Gulf dan membuangnya asal begitu juga dengan celana serta boxsernya menyisahkan celana dalam putihnya. 

Mew mengeluarkan pheromone nya menekan Pheromone Gulf yang menyeruak keluar, Gulf semakin lemas dibawah Mew, Gulf semakin pasrah dibawah kendali Mew.

Mew menyambar bibir pleum Gulf, melumatnya lembut, tangan kirinya menyusuri tubuh sang adik dengan sesekali usapan yang mampu membuat Gulf merem melek.

Mew tidak berhenti sampai disitu, lidahnya kini sudah berada di perpotongan leher Gulf, menjilatinya, tangan kanan Mew turun mengusap gundukan yang dilapisi kain berwarna putih, Gulf mendongakan wajahnya membiarkan Mew menjamah tubuhnya.

"Daddy. Daddy apa yang daddy lakukan??". Biarpun kesadaran Gulf diambang batas tapi Gulf sadar apa yang mereka lakukan ini salah. 

Obat yang Mew berikan semakin menjadi-jadi, begitu juga pheromonenya yang semakin membuat Gulf hilang kendali.

"Hari ini baby milik Daddy". Mew melempar sembarangan kain putih yang menjadi satu-satunya penutup pada tubuh Gulf, mata Mew semakin diliputi gairah melihat tubuh sang adik. Ia membuka boxer dan celana dalamnya, hingga membuat mereka sama-sama full naked.

Mew menjatuhkan tubuhnya diatas Gulf, menyatukan milik mereka bersamaan lalu mengocok seirama.

"Sshh Daddy". Mew menyeringai mendengar Gulf mendesahkan namanya.

"Teruslah mendesahkan namaku baby".

Mew tidak berhenti sampai disitu, Mew memasukan ketiga jarinya kedalam mulut Gulf yang langsung disambut Gulf dengan menjilatinya.

Gulf yang sekarang bukanlah Gulf yang dahulu, Gulf menjadi binal karena pheromone Mew. Meskipun Mew bukan Alpha-nya tapi Mew bisa membuat Gulf menjadi seperti itu karena obat yang ia berikan.

Setelah jari-jari Mew penuh dengan air liur Gulf, Mew memasukan jarinya pada hole Gulf yang sudah basah, Gulf membulatkan matanya merasakan benda asing memasuki tubuhnya, Mew terus bermain diarea itu hingga membuat Gulf mencapai klimaksnya.

Mew mengeluarkan jarinya, menarik tubuh Gulf hingga Gulf dalam posisi duduk. Mew meraih tubuh Gulf membawa Tubuh Gulf keluar dari kamar dalam keadaan yang masih sama, berantakan.

Mew berjalan kearah meja makan meletakan Gulf diatasnya.

"Aku ingin melakukan yang pertama disini".

Gulf hanya merem melek, terlalu sulit melepaskan gairahnya saat tangan Mew masih asik membelai daerah sensitif nya.

Mew mengocok miliknya, lalu memposisikan didepan pintu liang surgawi milik pria tercintanya ini. Gulf melingkarkan kakinya pada pinggang Mew, kedua tangannya sudah bertengger manis dileher Mew, wajahnya berada di dalam leher Mew.

Jleebbb

"Aakkhhhhhhhhhhh". Teriakan melengking milik Gulf dibarengi dengan gigitan di pundak Mew membuat Mew meringis pelan.

Air mata Gulf keluar saat benda besar itu memenuhi lubangnya, Gulf meggeliat tidak nyaman. Tetapi belum sempat ia protes Mew malah menumbuk holenya dengan cepat dan kuat.

Mew merebahkan tubuh Gulf diatas meja tanpa mengurangi kecepatan genjotannya, membuat tubuh Gulf terhentak-hentak.

"Ahhhh.. mmpphhh.. Daddy pe.. akhh.. lan. Akhhhh" bukannya memelankannya Mew malah semakin menambah kecepatannya karena ia akan segera mencapai puncaknya.

Satu kali hentakan lagi.

Dan

"Akkkhhhhhhh". Mew menjatuhkan tubuhnya diatas Gulf yang sedang mengatur nafasnya, bulir keringat memenuhi wajah Gulf, Mew memeluk tubuh Gulf, wajahnya berhadapan langsung dengan dada kanan Gulf, tanpa pikir panjang Mew mengulum puting Gulf.

"Akkhhhh" Gulf meringis pelan saat Mew menggigit putingnya.

"Daddy hen.. hentikan. Akkhh". Mew semakin menjadi-jadi. Mew semakin mengenyot puting Gulf saat mendengar desahan Gulf.

"Kau harus diam baby kalau tidak akan ada ronde selanjutnya". Gulf memejamkan matanya, lelah. Gulf sangat lelah. Mew memilih berhenti, menggendong tubuh Gulf ala koala menuju kamar.

"Ssshhh". Mew mengernyit bingung saat mendengar suara Gulf, Mew melirik kebagian bawah. Menepuk dahinya pelan.

"Aiishh lupa gue ngeluarinnya, pantesan aja lo diem, betah amat si didalem sarang".

Ambigu sekali ucapan Mew😒😒.










Hellooooo.

Sebenarnya chapter ini udh selesai dari sore, tapi aku mutusin buat publish nya malem. Wkwkwk. Biar gimana gitu 😂😂😂

Gimana???
Panas??
Dingin??
Atau kurang panas???

Komen coba wkwkwkwk. .








See you next chapter yauu.....

Obsession Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang