Hari itu tiba, hari dimana mereka memutuskan untuk liburan, Mew tengah membantu Gulf dengan beberapa barang bawaannya, Mild, Gun, Bright, Win, Singto dan Boat tengah berbincang-bincang dihalaman Villa yang lumayan luas itu.
"Ciee Sultan kita bawa pacarnya nih." Goda Gun, Win menundukan kepalanya dengan wajahnya yang total memerah.
"Iya donk, kan punya pacar masa gk dibawa." Bright terkekeh, sesekali ia mengecup wajah Win.
"Heyy jangan pacaran teruss!!." Gulf mengembungkan pipinya kesal, mengambil posisi ditengah-tengah antara Bright dan Win membuat Kakak tingkatnya membulat terkejut.
"Gulf ngapain kamu berdiri disini??."
"Aku hanya ingin kakak tidak mendapatkan dosa lebih banyak."
"Maksudnya gimana??."
"Kakak nyium-nyium Win itu dosa tau!!."
Astaga.
"Baby ngapain si gangguin mereka??." Mew menarik pelan tangan Gulf, membuat Gulf meronta tak senang.
"Shut up daddy!!." Ujar Gulf kesal. Mew mengerjapkan matanya, meletakan punggung tangannya keatas dahi Gulf.
"Ada apa dengan mu heyy??."
"Apa?? Aku tidak kenapa-kenapa Daddy."
Gun dan Mild saling pandang, memandang Gulf dengan tatapan anehnya..
"Heyy Gulf ada apa dengan mu??."
"Kalian kenapa si??."
"Kamu aneh!." Dua kata dari Boat, membuat semua orang menganggukan kepalanya.
"Aku tidak kenapa-kenapa, Daddy lihat mereka semua memandang ku aneh." Gulf merengek kesal, sikap Gulf saat ini benar-benar membuat mereka total kebingungan.
"Sudah-sudah ayo kita masuk." Mew menggiring mereka semua untuk masuk, masuk kedalam kamar masing-masing untuk membereskan barang-barang bawaan masing-masing.
Di belahan dunia lain, Trai memandang Grai sedikit tajam, Grai masih duduk dengan kaki kanannya di tumpuk diatas kaki kirinya.
"Aku mau kau membawa Lee pergi dari Thailand."
"Untuk apa Ayah??."
"Untuk apa??."
"Kau lupa dia akan menghancurkan rencana ku!!."
Grai tersenyum sinis "Apa tubuh keponakan ku itu membuat mu bereaksi?. Ahh tidak, bukan keponakan, maksudku adalah adikku! Tidak. Tidak. Aku jadi bingung ingin menganggapnya apa."
"Grai!!!!!!." Trai berdiri dari duduknya memandang Grai bengis.
"Kau mencari masalah padaku??!."
"Aku selalu ingin melakukan itu!!!."
"Cihh. Anak tidak berguna!!."
"CUKUP AYAH!!!! SUDAH CUKUP!! AKU MUAK DENGAN MU!!." bentak Grai.
"Kau berani menggunakan nada itu padaku??."
"Aku bahkan berani membunuhmu jika kau berani melukai keponakanku!!!."
"Kita lihat siapa yang akan mati selanjutnya." Trai meninggalkan Grai sendiri.
Grai memencet pangkal hidungnya, rasa pusing menjalar di kepalanya. Mengambil ponselnya lalu menyambungkan sambungan telepon kepada seseorang.
"Aku sudah melakukannya, aku yakin dia tidak akan lolos, lakukan rencana kalian, aku tidak ingin ada yang terluka apalagi ada yang mati lagi nanti."
.Rencana itu sudah ada, menyusun setiap detailnya, keinginan untuk mengakhiri semuanya, Traippipatanapong. Penggila sex dan pecandu tubuh keluarga. Ini lebih berbahaya dari pada narkoba ataupun jenis nikotin lainnya. Lebih candu dari Alkohol dan lebih sadis dari pembunuhan.
Pernah kalian berpikir apa yang Trai inginkan sebenarnya?.
Coba pikirkan baik-baik.
Trai sangat terobsesi dengan tubuh, darah, dan rintihan kesakitan dari seorang Omega. Tapi Trai tidak ingin Omega yang bukan berasal dari darahnya sendiri, tapi dari darah dagingnya sendiri.
Obsesi Trai pada Anesa membuktikan banyak nyawa yang hilang. Dan kenapa Anesa??, Masih ingat Anesa adalah Alpa dan Trai juga Alpa, karena itulah penyatuan mereka menghasilkan Omega. Dan sekarang pikirkan baik-baik siapa saja yang sudah meregang nyawa dalam cerita ini.
Yapp. Bram. Anesa. Dan... Baifren.
Apakah kalian sudah bisa memahami?? Atau kurang paham?? Ayo pikirkan.
Hanya. Ada. Satu. Omega. Di keluarga Traippipatanapong. Dan Itu Adalah Gulf Kanawut Joongcheveevat.Putra Trai dan Anesa. Dan selama ini apa yang Trai incar sebenarnya??.Yuppp. Tubuh Gulf.
Trai ingin mencicipi tubuh Gulf dan juga menggunakan darahnya. Pikiran gila Trai dan kepercayaan Trai yang tidak benar membuatnya sangat sangat terobsesi dengan itu. Ingat kepercayaan tentang "mandi darah dapat membuat seseorang berumur panjang dan awet muda" dan Trai mempercayai kepercayaan itu, kepercayaan yang terjadi berpuluh-puluh tahun lalu,dan tentu saja kepercayaan itu datang dari Ratu Elizabeth Bathory. Bedanya disini adalah, Ratu Elizabeth Bathory kenyataan dan benar-benar terjadi,sedangkan ini adalah karangan aku, wkwkkwwk.
Joong menatap Chivaree, Chivaree menganggukan kepalanya, duduk dengan tenang, menyaksikan layar besar dihadapan mereka menyala, menampilkan Trai yang tengah duduk bersimpuh dengan darah keluar dari mulutnya,
"Apa ini sudah berakhir??."
"Film yang sangat membosankan."
"Ku pikir ini akan seru Joong, ternyata dugaan ku salah."
"Apa kau pikir Trai akan mati begitu saja?."
"Apa dengan dua tembakan, dan sedikit Risin dia masih bisa hidup?."
"Apakah langsung mati??."
"Kau sangat sangat menyebalkan Joong."
"Heyy aku hanya bertanya."
"Pertanyaan mu sungguh tidak berfaedah."
"Tapi aku bingung kenapa Trai bisa langsung masuk kedalam jebakan kita?."
"Iya juga padahal aku hanya menyentuh sedikit hatinya, apakah itu langsung membuatnya sadar??."
"Lebih cepat lebih baik kan."
"Memang benar, bahkan aku tidak menyangka prosesnya secepat ini??."
"Apakah menurut mu Tuhan ikut andil dalam cerita ini??."
"Aku pikir iya, karena bagaimanapun Neng gk akan bisa buat cerita tanpa pencerahan, berbulan-bulan gk update, dan ngilang,tapi masih sempet baca cerita orang lain, emang suka aneh."
"Ghosting gk sih?"
"Nggk lohhh, yang sebenarnya itu dia lagi fokus ke kuliahnya, mungkin mau comeback lagi."
"Kita liat aja nanti yaa kan."
"Tentu saja."
Maaf kan guyssss. Hahahahaha...
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Brother
General Fictionapa yang kalian pikirkan jika kakak kalian memperlakukan kalian lebih dari seorang Kakak kepada adiknya? Gulf Kanawut Jongcheveevat, putra bungsu keluarga Jongcheveevat. mempunyai seorang kakak bernama Mew suppasit Jongcheveevat. awalnya semua sepe...