Gulf merising pelan, bokongnya terasa sakit saat ia bawa jalan. Kalau saja tidak ada kuis, gk bakal Gulf mau masuk kampus hari ini.
Mild dan Gun yang melihat Gulf sudah duduk di kursinya, mengambil posisi masing-masing. Siap mengintrogasi sang sahabat tercintah.
"Kenapa sama bokong kamu Gulf???".
Gulf mengernyit bingung "kepentok meja".
Mild dan Gun saling lirik, mereka percaya?? TIDAK!!. mana bisa percaya saat melihat cupang yang menghiasi leher jenjang Gulf.
"Terus leher Gulf kenapa??" Tanya Gun.
Gulf mengusap pelan lehernya, leher yang dimana terdapat hasil karya sang Kakak.
"Kalau kata Kak Mew si di sengat binatang saat tidur".
Mild dan Gun percaya??
Ya kalii.
Nggak lah!!!!
"Masa sih??" Tanya Mild curiga.
Gulf menganggukan kepalanya lucu. Ia tidak berbohong sama sekali, saat ia bangun tidur tadi ia memang merasakan sakit dibokongnya. Kata sang kakak ia kepentok meja saat bangun tengah malam dan ngelindur kedapur buat ambil minum.
Obat yang kakaknya beli sangat terbukti khasiatnya, gk kaleng-kaleng. Bikin orang terangsang plus lupa ingatan. Sepertinya Mew harus membeli lagi yang banyak, buat stok.
"Ko Mild gk percaya".
"Gun juga".
Gulf masih mengusap-usap bokongnya pelan "kalau gk percaya tanya aja sama Kak Mew".
Mild dan Gun saling pandang, mana berani mereka nanya Mew, lelaki itu baiknya sama Gulf doank, lah kalo mereka nanya gitu bisa-bisa mereka langsung di tendang ke sawah, nanti jadi dua kecebong sawah beneran lagi, tidak. Mild dan Gun tidak mau.
Mild dan Gun menggelengkan kepalanya bersamaan "ide yang sangat buruk".
"Tapi kenapa Mild yakin itu bukan sengatan binatang Gulf, aku tau mana yang sengatan binatang mana yang cupang".
"Cupang?? Jelaslah mild tau itu kan ikan yang mild taro di akuarium rumah mild".
Gun menepuk dahinya pelan, Gun jadi bingung sendiri, selama Gun kenal Gulf, kepolosan eh kepolosan atau kebodohan Gulf? Bodo lah pokoknya itu, kenapa gk pernah berubah, sebenarnya kak Mew memberikan Gulf makanan apa sampai kedua hal itu gk pernah ilang dari diri seorang Gulf Kanawut Joongcheveevat.
"Aduh Gulf bukan Ikan yang Mild maksud".
Gulf mengernyitkan alisnya bingung "terus yang Mild maksud tuh apa???".
"Cupang Itu ad-"
"Selamat pagi semuanya" ucapan mild terpotong oleh dosen yang mengajar pagi ini. Mild dan Gun mendengus sebal lalu kembali kekursi mereka masing-masing.
.
.
.
.
.
Senyuman manis tidak pernah luntur dari wajah tampan sang ketua Musik itu, Mew sesekali bersiul pelan saat mengingat desahan dan juga wajah berantakan sang adik. Uhh Mew jadi tegang ngebayanginnya.Bright dan Singto melirik Mew aneh, menarik tangan Singto, bright membisikan sesuatu yang sangat mengusik jiwa damainya.
"Gue rasa Mew udah belah duren". Bisik Bright.
Singto menggeliat pelan, terusik dengan nafas Bright yang berada di telinganya, membuatnya jadi geli sendiri.
"Gue rasa juga gitu si".
"Tapi kita harus mastiin sesuatu dulu".
"Mastiin apa??" Mereka masih asik bisik-bisik tanpa sadar orang yang mereka omongin sudah bersedekap dada memperhatikan tingkah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Brother
General Fictionapa yang kalian pikirkan jika kakak kalian memperlakukan kalian lebih dari seorang Kakak kepada adiknya? Gulf Kanawut Jongcheveevat, putra bungsu keluarga Jongcheveevat. mempunyai seorang kakak bernama Mew suppasit Jongcheveevat. awalnya semua sepe...