18

11.6K 1.1K 391
                                    

Helloo. Aku mau minta maaf karena nggk bisa balesin komen kalian satu². (Padahal aku yang suruh kalian komen😔) maaf na.

Tapi bukan berarti nggk aku baca, aku baca semuanya dan rata² pengen happy ending wkwkwkwkw. Seneng aku tuh🤣  

++++

Suasana masih tegang, Gulf masih tidak sadarkan diri didalam gendongan Bram, pria paru baya itu masih mendekap erat tubuh sang Bungsu.

"Daddy sudah aku bilang serahkan Gulf padaku!!!".

"Menyerahkannya?? Tidak akan".

"Kau ingin bermain-main dengan ku Daddy? Aku tidak peduli kau Orangtua ku kalau kau berniat memisahkan istriku Ku dari ku".

(Buat yang kemarin bilang agak gimana gitu Gulf di panggil istri, aku gk bisa rubah, maaf na. Emang jalannya udah gini😭) 

"Apa maksud mu sayang??". Anesa mencoba mendekati Mew "Berhenti disana Mom!!!".

Mew mengeluarkan pisau kecil yang sangat tajam. Mengarahkannya pada wajah Anesa, semuanya diam seperti patung tidak ada yang berani bergerak.

"Kembalikan Gulf pada ku Dad, atau kau ingin kehilangan Mommy??".

"Kau sudah tak waras Mew?!!!!!".

"YA. AKU MEMANG SUDAH TAK WARAS. DAN KALIAN BERHADAPAN DENGAN ORANG GILA!!!!!". Teriakan Mew terus menggema.

"AKU AKAN MEMBUAT KALIAN SEMUA TIADA KALAU SAMPAI KALIAN MEMBAWA GULF PERGI DARI KU!! KALIAN INGIN TETAP HIDUP ATAU MEMBIARKAN GULF HIDUP BERSAMA KU?!!!!".

Mew memberikan pilihan, tentunya mereka tidak gentar apalagi Mew hanya seorang diri sedangkan mereka berdelapan.

"Mew lo bener-bener gila!!!!". Lee berjalan kearah Mew, mencengkram kerah baju Mew. Mata Mew menyala karena amarah. 

"Lo ingin bermain-main dengan gue Lee Thanat???". Suara Mew merendah tapi syarat akan penekanan. Lee gentar? Tentu. Mew menatap Lee tepat dimatanya. Dapat Lee lihat amarah benar-benar berkobar didalam mata hitam legam itu.

Brughhh

"Aaaakkkhhhhh". Mew melempar tubuh Lee dalam sekali gerakan membuat punggung Lee terbentur tembok yang berada dibelakangnya. Bright, Boat dan Singto membulatkan matanya.

Mild dan Gun hanya diam, takut?? Tentu saja. Situasi ini benar-benar membuat mereka tidak bisa apa-apa.

Dengan amarahnya Mew menarik tubuh Gulf dari dekapan Bram hingga membuat Gulf berpindah posisi, Bram hendak meraih Gulf kembali kalau saja Mew tidak mengarahkan pisau itu pada leher Gulf.

"Daddy ingin Gulf tetap hidup tapi dia bersamaku atau Daddy ingin Gulf mati??? Karena jika itu terjadi artinya tidak akan ada yang bisa memiliki Gulf". Mew mengelus ujung pisaunya pada leher mulus Gulf membuat semua orang menahan nafasnya. 

Air mata Anesa kembali jatuh, melihat perlakuan Mew membuat Anesa menyalahkan dirinya yang tidak becus menjadi seorang ibu.

"Kenapa Mew melakukan hal ini??". Anesa melemah.

"Hahahahahah mengapa mommy bilang?? Tentu saja karena kalian ingin memisahkan aku dengan Gulf!!! Mommy tidak tahu kalau aku sangat mencintai Gulf!!!!".

"Itu hanya perasaan sesaat saja sayang, mungkin saja itu perasaan sayang mu sebagai kakak yang terlalu berlebihan". 

"Sesaat??". Mew tertawa remeh "bukankah Mommy mengenal baik diriku??, Aku tidak akan bermain-main dengan apa yang menjadi tujuan hidupku".

"Mew lepaskan Gulf na". Bram memilih merendahkan suaranya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi jika sampai pisau itu menembus leher sang Bungsu.

"Melepaskan Gulf??? Tidak akan pernah!!!!".

Sreettt

Brughhh

Dengan sekali dorongan Lee menubruk Mew membuat Mew terjatuh, Lee segera meraih tubuh Gulf membuat Mew menggeram kesal.

"Kau mencari masalah dengan ku Lee!!!!!".

"Itu yang memang aku inginkan!!!!".

"Dad.. Daddy.. Mommy Kepala ku sakit". Rintihan Gulf membuat semua orang mengalihkan pandangan padanya.

Gun dan Mild menghampiri Gulf lalu meraih Gulf, membawa Gulf keatas sofa.

"Gulf. Heyy.. kau mendengar aku??". Gulf mencoba membuka matanya tetapi tak bisa, kepalanya terasa sangat sakit dan perutnya juga.

"Akkkhhhhhh". Teriakan Gulf membuat Mew langsung meraih tubuh sang istri, membawanya keluar rumah dan memasukannya kedalam mobil.

"Mau kau bawa kemana Gulf Mew???". Ucapan Bram membuat Mew menghentikan tangannya yang hendak membuka pintu mobil.

"Tentu saja kerumah Sakit Dad". Anesa memilih duduk di kursi belakang dengan Gulf, sedangkan Bram duduk disamping Mew yang berada di Kursi kemudi. Yang lain turut mengikuti di mobil yang lainnya.

Gulf langsung di bawa kerumah sakit, dokter segera menangani Gulf, mereka semua duduk dikursi tunggu didepan ruangan itu, sedangkan Mew memilih bersandar dipintu, melihat Gulf yang sedang ditangani dokter.

Entah kenapa dokter malah memakaikan Gulf selang oksigen dan juga infus, Mew mengernyit bingung karena setaunya Gulf dalam keadaan baik-baik saja. Dokter keluar dari ruangan membuat mereka segera mendekati sang dokter.

"Bagiamana keadaan istri saya dokter??". Mereka semua menatap dokter dengan cemas takut hal yang tidak mereka inginkan terjadi.

"Tubuh pasien sangat lemah, dia juga kekurangan oksigen dan juga cairan, saya sudah memeriksa semuanya".

"Jadi ada apa sama Gulf??". Tanya Mew tak sabaran.

"Tuan Gulf Hamil".











Nah kan. Siapa yang dari kemaren berharap Gulf hamil???. Sekarang Gulf udh hamil, ngomong² gk ada yang mau ngasi hadiah kah??😂😂😂

Aku ucapin terimakasih buat yang kemarin ngedukung Happy ending wkwkwkwk. 

Sampai sini dulu...mmmmmm

See youu guysss...💙💙

Obsession Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang