Gulf menahan tangisnya saat ia mendapatkan kabar kalau sang kakak sudah pulang ke apartemen tanpa menunggu dirinya, Gulf sesekali mengusap air matanya yang perlahan jatuh membasahi pipi chabinya.
Gulf memilih jalan kaki seperti anak yang sedang tersesat, sesekali mata bulatnya melirik sekitarnya, tidak jauh dari posisinya, Lee sedang mengawasi Gulf. Tadi awalnya ia sudah menawari Gulf tumpangan tapi Gulf ingat kalau kakaknya tidak suka ia dekat dengan Lee, Alhasil Gulf menolak ajakannya.
Setelah sampai di apartemen Gulf segera membuka pintu apartemen, suasana gelap menyelimuti apartemen, lampu tidak ada yang menyala, pintu apartemen langsung mengunci sendiri, memberikan kesan horor untuk Gulf.
"Daddy??? Daddy dimana???". Tangan Gulf mencoba mencari saklar lampu, tapi memang dasarnya Gulf tidak pernah menyalakan lampu jadi ia tidak tahu dimana letaknya.
Didalam kegelapan sosok itu menyeringai, mata tajamnya menghunus langsung pada sang mangsanya, Mew mengeluarkan pheromone dominannya secara langsung membuat seisi apartemen sesak dengan Pheromone nya.
Gulf jatuh terduduk, rasa sesak memenuhi rongga dadanya, kepalanya berputar-putar, tubuhnya seakan tunduk pada sang dominan.
Mew berjalan perlahan menuju ketempat Gulf, menarik tubuh Gulf agar ia bisa berdiri, Gulf mencoba menatap Mew tapi ia tidak bisa matanya seakan buram.
"Kau tau Baby, kesalahan mu kali ini tidak bisa dengan mudah ku Maafkan". Mew menjilati telinga Gulf.
"Ngghhhh". Gulf menggerang, matanya semakin sayu, perlahan-lahan pheromone Gulf menyeruak keluar karena pancingan Mew, tapi bukan hanya itu ternyata Gulf mendapatkan Heat pertamanya.
Mew menyeringai "malam ini akan ku jadikan kau milikku".
.
.
.
.
Mew mengukung tubuh Gulf yang sudah tidak terbalut sehelai benang pun begitu juga dengan dirinya. Gulf melingkarkan kakinya pada pinggang Mew tangannya juga melingkar indah dileher Mew, bibirnya sudah bengkak karena terus dikulum dan dilumat Mew dengan kasar."Aahhh Daddy.. aakkhhh" desahan Gulf terus menggema saat Mew menjilati tubuhnya dari atas sampai menuju holenya, Mew menjilatinya dengan semangat, Gulf meremas rambut Mew dengan nikmat, akal sehatnya sudah hilang karena heatnya.
"Kau tau hari ini adalah hari terakhir mu bisa bebas keluar".
Jleebb
"Akkkhhhhh". Gulf menjerit saat Mew memasuki tubuhnya tanpa persiapan. Mew terus menggenjot lubang Gulf dengan jari-jari tangannya berada di mulut hangat Gulf, Gulf semakin merapatkan tubuhnya pada Mew, bibir Mew melahap puting Gulf dengan tangan yang satunya meremas milik Gulf.
Gulf merasa dibawa kelangit ketujuh dengan semua tindakan yang Mew lakukan. Tidak berhenti disitu Mew mengangkat tubuh Gulf dan memposisikan Gulf berada di pangkuannya membuat milik Mew semakin tertanam didalam tubuh Gulf, Gulf merasa sangat penuh didalam perutnya, tetapi ia tidak dapat protes saat Mew melahap bibirnya dengan tangan yang terus mengocok miliknya dengan ritme yang cepat.
"Aaakhhh.. mmmmpp. Dadd.. Daddy aku ingin.. pi.. mmpppp. Pis".
"Keluarkan baby". Mew menelusupkan wajahnya pada perpotongan leher Gulf, sambil terus menggenjot hole Gulf dengan cepat tanpa ampun.
"Akkhhhhhh. Hhaa.. hhhaaa". Gulf terkulai lemas dibahu Mew saat mendapatkan klimaksnya.
Mew merebahkan tubuh Gulf, membalikan tubuh Gulf hingga Gulf dalam posisi telungkup, Mew mengangkat bokong Gulf lalu menggenjot kembali lubang hole Gulf, Gulf mencengkram kuat seprai saat Mew mencumbui bahunya sambil terus menggenjot holenya.
Entah kapan Mew akan mendapatkan klimaksnya.
Butuh waktu dua jam Mew mendapatkan klimaksnya, Gulf terlihat sangat lemas, saat ia merasa miliknya semakin mengembang Mew mengambil pisau kecil yang telah ia siapkan, Mew mengiris telapak tangannya membuat darah segar mengalir dari sana, Mew kembali membalikan tubuh Gulf menjadi terlentang kembali sambil terus menggenjotnya.
Ini saatnya Mew, ini puncaknya, puncak dari pelepasannya dan dari puncak Heat Gulf.
Mew menarik tengkuk Gulf, menjilati tengkuk Gulf, telapak tangannya yang penuh darah ia posisikan pada mulut Gulf, penisnya masih pada ritmenya,.
Dan
"Aaaakkkkhmmmmm". Gulf membulatkan matanya, saat Mew menggigit tengkuknya, begitu juga dengan Mew yang mendapatkan klimaksnya secara bersamaan, mulut Gulf sudah penuh dengan darah Mew, Gulf merasa jijik tetapi Mew terus menekan tangannya agar darahnya masuk sepenuhnya kedalam mulut Gulf.
Brukk
Gulf jatuh pingsan dengan Mew yang ada diatasnya, Mew menyeringai dibalik leher Gulf,
"Sekarang kau milikku baby".
.
.
.
Saat Mew merencanakan rencana ini, ia sudah berkonsultasi dengan dokter bagaimana cara membuat dirinya matting dengan sang adik, dokter ini merupakan sahabat baik Mew karena Mew pernah menolongnya saat ia dalam masalah."Kau bisa saja matting dengannya Mew asalkan kau memberikan darahmu untuknya saat kau bercinta dengannya bersamaan dengan kau menggigit tengkuknya, itu akan berhasil menjadikan dia milikmu tetapi ada efek sampingnya".
"Apa efek sampingnya??".
"Mungkin Gulf tidak akan sadar dalam beberapa hari karena saat itu adalah saatnya menyatukan darah kalian, biarpun darah kalian sama tetapi kalian bukan Mate karena itulah diperlukan hal itu".
"Baiklah Alex terimakasih".
"Senang bisa membantumu Mew". Mew menyeringai, akhirnyaa ia mendapatkan apa yang ia mau.
Note: teori diatas adalah hasil karangan ku.
Dorrrr.
Maaf NC nya kurang panas, aku gk bisa bikin yg lebih panas lagi huaaa😭😭.
Dan ini sebagai hadiah buat kalian. Wkwkwk. Apaan coba🤣🤣🤣
Aku udah double update ya, semoga kalian sukaa...
See you next chapter....
💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Brother
General Fictionapa yang kalian pikirkan jika kakak kalian memperlakukan kalian lebih dari seorang Kakak kepada adiknya? Gulf Kanawut Jongcheveevat, putra bungsu keluarga Jongcheveevat. mempunyai seorang kakak bernama Mew suppasit Jongcheveevat. awalnya semua sepe...