D-R (Salah Paham)

2.6K 282 8
                                    

Sudah hampir 2 bulan berlalu Renjun menerima sikap dingin, kebencian dan menjadikannya seorang babu di asrama. Terutama Mark, orang yang ia harap berbeda dari mereka saja selalu menghindar dan tidak pernah menjawab pembicaraanya.

Malam itu asam lambung Renjun kambuh, karena seharian ia hanya memakan roti tawar dan tidak sempat memasak. Ditambah ia harus membersihkan seluruh isi asrama, mulai dari mencuci, memasak dan merapihkan setiap sudut ruangan.

Chenle menginap di asramanya dan tidur di kamar manager, karena di rumahnya sedang tidak ada siapa-siapa. Ia terbangun, dilihatnya sudah jam 2 menuju pagi. Chenle beranjak dari ranjangnya menuju dapur, membuka kulkas berharap ada makanan disana, namun yang ia lihat hanya ada beberapa bungkus jelly milik Jeno.

"Jeno hyung dah tidur belum?" panggil Chenle seraya masuk ke kamar Jeno.

Tidak ada jawaban dari si pemilik kamar, tentu saja ia sudah berlayar di alam mimpi.

"Jaemin hyung" Chenle memasuki kamar Jaemin dan melihatnya sedang nonton drama.

"Hmm?" jawabnya sambil mempause drama yang ia tonton.

"Gue lapar, pengen ramyeon tapi di kulkas kosong"

Jaemin pun beranjak dari kursinya memeriksa kulkas dan benar persediaan makanan dan cemilan mereka sudah habis, menyisakan beberapa minuman kaleng dan jelly milik Jeno.

"Pengen ke Supermarket"

"Lo mau pergi sendiri?" tanya Jaemin dan Chenle menggelengkan kepala.

"Yaudah, biar gue suruh orang lain yang beli"

Renjun yang saat itu tengah tertidur tersentak saat Jaemin memasuki kamarnya dan menyalakan lampu, ia melemparkan kertas dan lembaran uang pada Renjun.

"Apaan?" Renjun mengusap matanya dan membaca yang ada dikertas kecil tersebut.

"Jangan pake lama"

"Tapi ini udah malem Jaem, terus siapa yang anter gue pergi?" Renjun melirik jam di ponselnya yang sudah lewat dari jam 2.

"Bodo amat" Jaemin menaikan bahu sambil dan menunjukan wajah ketidakpeduliannya.

Renjun mengelus dada sambil menggeleng kepala, ia harus menahannya agar tidak meledak.

Ia menghubungi beberapa supir, namun tidak ada respon dan Renjun menduga kalau mereka mungkin susah tidur. Sudah jelas ini tengah malam, siapa juga yang masih membuka matanya di waktu jam segini.

Setelah ia searching di ponselnya, akhirnya ia menemukan supermarket terdekat yang buka 24 jam. Ia bahkan baru tahu kalau ada supermarket yang lumayan besar di dekat asramanya.

Segera Renjun memakai jaket tebal karena cuaca malam ini sangat dingin, tidak lupa juga ia memakai topi dan masker agar sasaeng atau pengemar tidak melihatnya. Ia tidak mau gara-gara ia jalan sendiri diluar, orang-orang akan salah paham kembali, seperti saat kasus dirinya yang ditinggal oleh manager saat hujan.

Uang yang diberikan Jaemin kurang, untung saja ia membawa dompet. Renjun pun pulang dengan 2 kantong kresek besar, ia manertawakan dirinya sendiri karena ini baru kali pertama Renjun ke supermarket sendiri tengah malam sambil berjalan kaki.

Renjun juga membeli beberapa roti untuk pagi hari jika dirinya tidak sempat makan, ia tahu besok dirinya akan menjadi pembantu lagi. Apalagi kabarnya Haechan dan Mark akan main ke asramanya. Mungkin asrama akan segera hancur jika Haechan datang, entah kenapa Haechan akhir-akhir ini sering sekali memberantaki ruangan.

Pagi itu Renjun merasa tidak enak badan atau mungkin karena angin malam, perutnya juga kembung dan ia tidak siap dengan hari ini. Rasanya ia ingin malas-malasan saja, tapi tidak bisa, pasti Jeno akan memarahinya lagi.

DEARY Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang