D-R (Mental)

2.7K 302 9
                                    

Renjun dibawa ke Psikiater, dokter yang pernah menanganinya saat itu. Masa sulit yang Renjun pernah alami, saat ia digantung apakah Renjun akan dimasukan ke line debut atau tidak, hingga ia ingin pasrah karenanya. Apalagi disaat mereka akan debut dan sudah mempersiapkan semuanya mulai dari syuting dan tanggal debut mereka, tapi semuanya diundur karena ada perubahan, membuat Renjun semakin stres.

Menjadi idol itu tidaklah mudah, apalagi mereka dari agenai besar yang pastinya netizen mempunyai harapan yang sangat besar pada mereka. Sempat disebut gagal karena mereka debut di usia yang sangat terbilang muda.

Disaat Dream belum mempunyai kepastian apakah mereka fix unit atau tidak dan sistem mereka di awal memang ada graduate, Mark lah yang pertama lulus dari Dream.

Awalnya saat Lee Soo Man akan membuat Unit untuk fokus di china, Renjun ragu dan khawatir ia akan di masukan ke unit tersebut. Kenapa? Karena Renjun masih ingin lebih lama bersama Dream. Ia berlatih untuk mempersiapkan debut hingga tinggal bersama dengan Dream. Walaupun Renjun tahu Unit china adalah teman satu negaranya, tetap saja Renjun ingin bersama dengan Dream.

Winwin yang debut bersama 127 dan kini lebih promosi di WayV, membuat Renjun susah untuk sekedar bertemu, karena mereka selalu pulang pergi dari korea-china, jadwal mereka juga padat.

Semakin bertumbuh dewasa adalah tanggung jawab yang besar, bukan hanya untuk membahagiakan orangtuanya tapi juga sikap yang ia tunjukkan.

Renjun memang senang menggambar, hingga Psikiater menyuruhnya untuk art terapi agar jika ia sedang dilanda stres ia bisa menuangkannya dalam seni. Sayangnya itu sudah tidak berlaku, pikiran negatif Renjun lebih kuat.

"Huang Renjun, apa kabar?" sapanya ramah.

"Baik Dok" jawab Renjun, matanya menyusuri seisi ruangan, ia tidak sadar kalau dirinya dibawa kemari.

"Gimana tadi pagi makan apa?"

Renjun menggeleng, ia ingat sewaktu bangun dari tidurnya, Renjun langsung memporak-porandakan seisi kamar karena mimpi buruk dan bisikan-bisikan di kepalanya.

"Emm... Oh iya bukannya Renjun pernah pelihara kaktus ya?"

Renjun mengangguk, "Tapi udah mati" jawabnya.

Manager menyaksikan Renjun lewat CCTV, baru kali ini ia sedih karena Renjun. Menyembuhkan mental perlu waktu, bahkan itu sangat tidak mudah. Mereka perlu menjaga perasaanya agar tidak down, si penderita bisa saja tidak berpikir panjang dan malah memerburuk mentalnya.

***

Hari ini adalah saatnya mereka yang menjalankan sanksi pertama untuk berkampanye selama 1 jam lamanya.

Jisung hampir menangis karena ia terkena serangan panik saat menjelaskan materi, tangan bahkan suaranya agak bergetar. Untung saja Chenle segera mengambil alih, ia tidak mau nantinya Jisung semakin tertekan.

Tibalah bagian Jeno dan Jaemin yang menjelaskan anti bullying dihadapan trainee, staf dan seluruh member NCT. Malu sudah pasti mereka terima, terlebih wajah Jeno dan Jaemin yang memar. Parahnya mereka mendapatkan sanksi tambahan berupa mengambil alih tugas kebersihan di perusahaannya selama 2 hari.

Terlihat sebagian dari 127 dan WayV tengah memotret dan mengambil video mereka berdua.

"Heh kalian berdua liat kesini dong"

Ckrek...

"Sekali lagi, sekali lagi..."

"...Kenapa wajah kalian jelek banget HAHA..." tawa Doyoung, diikuti member lainnya.

DEARY Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang