D-R (Kacau)

2.5K 282 6
                                    

Akhir-akhir ini Renjun susah tidur alias Insomnia, atau karena ia sedang stres memikirkan ini itu. Padahal ini sudah jam 1 malam, Jisung juga sudah tidur lelap dengan suara dengkuran kecil.

Sejujurnya tadi siang ia mendengar percakapan kecil antara Jisung dan Jeno, mereka sedang membicarakannya. Mereka bilang kalau sasaeng yang sering mengganggu Jeno lewat teleponnya itu ulah Renjun, bahkan kabarnya Renjun sendiri yang menyebarkan nomer tersebut saat Live.

Sungguh tak masuk akal bukan, ia menginggat-ingat kapan ia menghubungi Jeno saat Live. Kenapa dirinya bisa dituduh seperti itu, apa karena alasan itu mereka jadi menjauhinya. Tapi jujur saja Renjun tidak pernah dengan sengaja maupun tidak sengaja memperlihatkan nomer para member, ia selalu menyembunyikannya.

Renjun memperhatikan Jisung yang sedang tidur, ia tersenyum sambil meneteskan air matanya, entahlah kenapa sekarang ia malah menangis atau karena Renjun tidak kuat untuk berlama-lama seperti ini. Andai saja ada keajaiban esok pagi, ia ingin semua member Dream bisa bersikap hangat lagi padanya. Rasanya tidak adil jika ini harus berkepanjangan, apa seserius itu sehingga mereka sangat marah padanya.

***

Chenle mendapatkan teror lagi, kali ini sebuah kertas yang ditempelkan di pintu rumahnya dan ada bercak darah disitu. Memang akhir-akhir ini kabarnya ada seorang sasaeng yang sangat fanatik terhadapnya, bahkan ia tahu di SNS kalau sasaeng tersebut sering mengiris tangannya. Jujur itu membuat Chenle sangat takut, untungnya ia yang selalu mendapatkannya, bagaimana jika Mamanya tahu tentang ini pasti Mamanya akan sangat khawatir.

Chenle tidak banyak bercerita soal ini pada member lain selain Jisung, karena Jisung lah yang memberitahunya soal Sasaeng yang sangat fanatik tersebut. Chenle tidak bisa berkata apa-apa saat Jisung memperlihatkan akun sasaeng tersebut, beberapa foto yang ia upload pun semuanya tentang Chenle dari mulai mengikutinya ke bandara bahkan ada juga foto saat Chenle bersama keluarganya.

Ia bisa saja melapor hal tersebut pada perusahaan untuk ditindak lanjuti, tapi teroran tersebut selalu mengancamnya apabila ia melaporkan ini pada perusahaan, sasaeng tersebut akan bunuh diri dan tentu saja nama Chenle akan dibawa-bawa.

Hari ini Chenle dan Jisung ada jadwal syuting ChenJi diluar, kabarnya di dekat sungai Han. Setidaknya ia ingin merefreshingkan pikirannya dari teroran tersebut.

"Zhong Chenle" Panggil seorang staf.

"Mau minum?" tanyanya dan Chenle sedikit mengangguk.

"Kau terlihat kurang semangat"

Staf tersebut memberikan sebotol air dan Chenle langsung meminumnya. Kali ini Chenle agak berbeda, tidak seperti biasanya yang selalu banyak bicara dan tersenyum.

"Hehe, ini karena aku sedikit ngantuk Nonna" Jawab Chenle beralasan.

"Apa mau ditunda dulu syutingnya?"

"Oh enga, enga. Kita tetap lanjut, aku mau minum banyak biar ga ngantuk lagi, hehe"

Jisung yang tahu tentang permasalahan Chenle pun berusaha mengalihkan pikirannya, ia menggoda Chenle supaya dirinya tertawa. Dan ide tersebut selalu berhasil, walaupun di dalam hati Chenle ia masih memikirkan kejadian tersebut

***

Renjun berjalan melewati Jeno yang saat itu sedang mengerjakan tugas dari Jaemin, karena Jeno baru saja memecahkan cangkir yang tidak sengaja ia senggol.

"Mau gue bantu?" Tawar Renjun tanpa ekspresi.

"Gausah!" Ketus Jeno.

"Yaudah"

Renjun berjalan ke kamarnya dan langkahnya terhenti saat Jeno memanggilnya.

"YAAK~"

Renjun sedikit tersenyum dan langsung memungguti pecahan cangkir tersebut, sedangkan Jeno kembali duduk di sofa dan melirik Renjun, kemudian ia langsung mengalihkan pandangannya saat Renjun berdiri.

DEARY Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang