D-R (Sanksi)

2.6K 304 21
                                    

Renjun terbangun tengah malam, dahaganya terasa kering. Sekarang baru pukul 1, itu berarti ia baru tidur 2 jam dan Renjun tidak bisa tidur lagi.

Diliriknya surat tersebut, ada rasa penasaran tapi Renjun takut. Tidak ada nama pengirimnya dan terlihat seperti sebuah surat biasa atau mungkin hanya orang iseng? 

Sedikit ragu, Renjun membuka salah satu dari surat tersebut.

'Saya tahu kamu disini, pulanglah.

-Lee Soo Man'

Renjun membulatkan matanya, ia segera membaca satu-persatu surat lainnya.

'Segeralah pulang, saya tidak akan memaksamu. Tapi saya sudah membuat sanksi untuk yang lainnya. Kalau kamu tidak pulang juga, akan saya perberat sanksi mereka.

-Lee Soo Man'

Renjun masih ingin sendiri, tapi ia juga tidak tega jika membernya mendapatkan sanksi yang berat, karena mereka tidak sepenuhnya salah. Kalau bukan karena hasutan Nonna manager, meraka juga tidak akan seperti ini.

***

Jisung dan yang lainnya kembali ke ruangan tersebut, ruangan rapat yang kini membutnya menjadi takut.

"Surat undangan untuk orangtua kalian sudah diberikan, rapat akan diadakan besok" ucap Lee Soo Man.

Beruntungnya mereka tidak ikut dalam rapat tersebut, bagaimana jadinya jika mereka hadir, bisa-bisa akan semakin rumit masalahnya.

"So jagoan sih" ucap Doyoung setelah mereka keluar dari ruangan.

"Makanya jadi orang jangan mau kemakan omongan"

"Hyung udahlah" bisik Jungwoo menarik lengan Doyoung agar pergi menjauhi dari mereka.

Untuk sementara waktu Sungchan dan Shotaro sedang melakukan rolling, mereka tinggal di asrama 127, lalu Haechan dan Mark di Dream. Mempermudah manager untuk mengawasi mereka. Chenle juga sekarang sedang tinggal 1 kamar dengan Jisung sampai sanksi mereka benar-benar disahkan.

"Ngapain lo?" tanya Chenle pada Jisung, ia melihatnya merapihkan kamar Renjun.

"Lo ga lupa sama hari ini kan?"

Chenle pun baru ingat, kalau sekarang ulang tahun Renjun.

Tidak banyak yang dilakukan mereka selain duduk tanpa keheningan, semua ponsel mereka di sita dan alat elektronik seperti TV dan komputer telah dicabut.

"Hyung lo mau?" tawar Haechan pada Mark.

"Hm" Mark mengangguk.

Dibawanya ramyeon yang telah Haechan buat, mereka menikmatinya bersama. Tadinya Haechan ingin memesan makanan online, tapi ia baru ingat kalau dirinya tidak memegang ponsel.

Pip... Pip...

Seseorang membuka pintu asrama, perlahan masuklah orang tersebut membuat beberapa member Dream di sana terpaku melihatnya.

"Renjun"

Renjun melepas sepatunya, ia berjalan melewati mereka, seolah tidak melihat ada mereka disana.

"Renjun Hyung" Jisung yang sedang membersihkan kamar Renjun dibuat terkejut saat sang pemilik datang.

"Keluar, gue mau istirahat"

Jisung mengangguk, pintu kamar pun ditutup dan terdengar ia mengunci pintu dari dalam.

"Renjun Hyung pulang" batin Jisung, ia sungguh sangat senang melihat Renjun sepertinya baik-baik saja.

DEARY Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang