D-R (Spesial RJ)

2.5K 297 7
                                    

Hari ini adalah Viewable terakhir dirinya siaran radio di Akdong Seoul dan selanjutnya akan digantikan oleh Chenle, Renjun yakin Chenle bisa mengantikan lebih baik darinya. Renjun akan sangat merindukan staf TBS disana yang sudah memperlakukannya dengan baik, entah kenapa rasanya Viewable malam ini dirinya ingin sekali menangis, tapi ia tidak mau pendengar setianya melihat ini.

Ini juga mungkin sebagai terakhir kalinya ia Vlive atau Live di Weibo selama dalam perjalanan, kedepannya mungkin ia akan jarang melakukan Live seperti ini.

"Renjun udah makan?" tanya Manager.

"Belum" jawabnya setelah mengakhiri Live.

"Terua kenapa kamu barusan berbohong?"

Renjun tersadar kalau tadi ia menjawab komentar fans yang menanyainya sudah makan atau belum, Renjun bahkan merekomendasikan menu makanan yang cocok di makan malam hari dan ia malah menjawab belum pada Managernya.

"Mau mampir dulu?" Tawarnya.

"Ah ga usah Hyung, aku makan di asrama aja"

"Ayolah, sekalian temani Hyung ya. Malam ini Hyung harus bergadang buat jadwal kalian besok"

Terpaksa Renjun mengiyakan, lagi pula kalau ia pulang pun memang tidak ada apa-apa untuk dimakan. Lucu sekali bukan, ia memiliki uang tapi tidak punya makanan, haha. Renjun selalu tertawa memikirkan hal tersebut.

***

Chenle menginap di asrama Dream, karena besok mereka ada jadwal syuting untuk konten NCT DREAM, sekaligus konten ChenJi.

"Chenle" panggil Jisung.

Chenle tidak merespon panggilan Jisung, ia bahkan mengeraskan volume earphonenya, Chenle sedang menonton Drama lewat Ponsel, ia hanya ingin terlihat sibuk.

"Chenle..."

"Chenle, mau sampai kapan lo ga ngerespon gue sih"

"Ayolah, Zhong Chenle !!!"

Chenle sudah beberapa hari ini memang tidak banyak bicara, kecuali ketika dia perlu. Apalagi pada Jisung, Chenle masih marah dan kesal atas kejadian malam itu.

"Chenle"

"Apaan sih! Berisik tau ga" Chenle memperlihatkan raut wajah tak suka pada Jisung.

"Lo kenapa sih gamau ngomong sama gue?"

"Apa karena orang itu?" ucapnya melirik pada ranjang Renjun.

"Lo dihasut sama dia ya? ken..." ucapannya terpotong oleh Chenle.

"HEH~ pernah ga sih lo mikir sekali aja buat ga mikir negatif sama orang? Lo tau kenapa akhir-akhir ini gue sensitif?"

"Che..."

"Jisung, kenapa sih lo terus mikir teroran itu semuanya ulah Renjun? Lo masih percaya sama tuh orang, hah! Yang ada kalian kali yang kemakan hasutannya dia, Ckk..." Chenle turun dari ranjang tingkat dan berdiri sejajar dengan Jisung.

"...Dari awal dia cerita tentang itu semua, gue kurang percaya, gue ga yakin. Gue bahkan lebih lama kenal sama Renjun, apalagi kita satu negara, Mama gue aja ngenal Renjun dengan baik, gue justru curiga Renjun di fitnah sama dia..."

"...Asal lo tau, gue ga akan percaya kalau ga ngeliat sama mata kepala gue sendiri" tegas Chenle dengan napas yang memburu.

Chenle pun keluar kamar meninggalkan Jisung yang terbengong dengan ucapan Chenle, ia menuju dapur, membuat minuman karena tenggorokannya butuh aliran.

Jeno keluar kamar membanting ponselnya hingga retak, lalu memasuki kamarnya dengan membanting pintu, membuat Chenle terkejut bukan main. Untung gelas yang ia pegang tidak sampai jatuh.

DEARY Renjun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang