bulan september, 2019
amsterdamkicauan burung berpaduan dengan jatuhnya daun daun kering, seolah membuat hati menjadi tenang. duduk sendirian di bangku taman, sambil memandangi anak anak kecil bermainan dengan daun yang sudah di atas tanah, semakin membuat suasana hatiku membaik.
hari ini, hari pertama musim gugur di belanda di tahun ini. setelah selesai dengan jadwal kuliah, aku sengaja untuk tidak langsung pulang, dan memilih duduk di kursi taman ini, menikmati angin.
kakek sudah tak memperlakukanku seperti dulu lagi. aku sekarang bisa pergi dan pulang sendiri, juga bisa izin untuk bermain bersama beberapa temanku. tapi juga tetap saja, aku dititipkan kepada seseorang yang sudah saaaangat di percayai oleh kakek.
ah, kalian masih ingat felix? temanku satu-satunya di belanda. dia sekarang tinggal di kota yang berbeda denganku, jadi aku tetap tak bisa menemuinya walaupun aku sudah ada di amsterdam. tapi kami masih berhubungan dengan sangat baik.
tentang ayah dan ibu, mereka baru saja kembali ke indonesia beberapa hari lalu bersama kak putra. dan selama mereka di indonesia juga, setiap harinya aku selalu menelepon ibu ataupun ayah, hanya untuk menceritakan bagaimana berjalannya hariku disini.
untuk teman temanku di bandung, mmm, aku harus mulai menceritakan dari mana... ah, dika beberapa bulan lalu meneleponku dan bilang kalau dia sudah punya pacar disana. nanti kalau aku ke bandung, dia akan memperkenalkan pacarnya padaku.
agam dan riska memilih untuk berkuliah di satu universitas yang sama, dan untungnya mereka di terima di universitas tersebut.
raka sudah putus dengan afifah, pacarnya jaman sma dulu. dan katanya dia sekarang sedang tak ingin dulu menjalin hubungan. ingin fokus pada kuliah dan membanggakan kedua orang tuanya katanya.
lalu aulia, yaa dia masih menjadi aulia yang dulu ku kenal. dia juga ingin fokus pada kuliahnya dulu. "kalau udah sukses mah, laki laki juga pada nyamperin." katanya, yang hanya langsung aku jawab dengan kekehan lewat telepon.ya, aku dan mereka hanya berhubungan lewat telepon atau video call seperti biasanya. dan kami selalu menyempatkan, setidaknya seminggu sekali untuk saling bercerita hal baru.
dan yang terakhir, kabar dari bunda, ayah ramdan, juga teh manda. mereka baik-baik saja, dan aku percaya kalau mereka akan tetap baik-baik saja. setiap menghubungi bunda, bunda selalu bilang, "cepet ke bandung atuh cantik, bunda kangen. pengen peluk." kemudian aku hanya tersenyum dan mengucapkan kata kata yang meyakinkan bunda.
setelah dua tahun lalu pergi ke belanda, aku belum sempat lagi mengunjungi bandung. dan aku juga belum sempat lagi mengunjungi bumi. dan aku telah mengingkari janjiku dulu, yang bilang bahwa setahun sekali aku akan mengunjunginya. maafkan aku bumi.
dulu juga saat masih di bandung, setiap aku rindu bumi, aku selalu pergi ke makamnya. tapi sekarang berbeda. aku hanya bisa melihat fotonya, mendo'akannya, dan berakhir menangis semalaman.
bahkan setelah kepergian bumi, aku tak pernah menanggap bahwa 26 februari adalah hari ulang tahunku. karena tanggal 26 februari adalah hari kepergian bumi.
aku juga tak pernah mengadakan pesta ulang tahun lagi setelah bumi pergi.
"ca?"
lamunanku buyar saat seseorang tiba tiba ada di hadapanku dan bertanya seperti itu. aku sudah tau siapa dia bahkan sebelum aku melihat wajahnya. karena hanya dia yang berbicara menggunakan bahasa indonesia denganku dan juga memanggilku 'eca' selain orang orang di rumah.
aku mendongak dan tersenyum, "kak."
"boleh duduk gak nih?"
"gak bayar kok, duduk aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
semesta (✓)
Fanfiction"semesta, tolong katakan kepada bumi, bahwa langit nya ini sedang rindu." -ft. na jaemin note: walaupun cerita ini sudah tamat, tapi tolong tetap tekan bintangnya saat sudah selesai membaca ya. terimakasih banyak <3 highest rank🥇 #1 in bandung in o...