14. Gemas

581 114 6
                                    

[BAHASA BELANDA DI TRANSLATE MENGGUNAKAN GOOGLE TRANSLATE, JADI MOHON MAAF KALAU ADA SALAH KATA ATAU SALAH PENGEJAAN. BISA DI KOREKSI LANGSUNG DI KOLOM KOMENTAR. TERIMAKASIH BANYAK.]





"dulu, si eja ini pernah masuk rumah sakit waktu kecil." kata bunda.

"sakit apa, bunda?"

"kelebihan obat tidur."

"loh, kok bisa?"

"waktu eja kecil awal awal bunda kerja itu sibuk banget. akhirnya bunda nyewa pembantu. ya mungkin dia nya aja yang bandel banget. ga bisa diem. di cekokin terus obat tidur setiap hari sama pembantu itu."

aku tertawa mendengar cerita bunda. ada ada saja.

"terus gimana bun?"

"ya dirawat dia. pembantu nya langsung bunda pecat."

"lagian jadi anak gabisa diem." sahut teh manda yang ikut menimpali obrolanku dengan bunda.

"ya kalau aku diem mah atuh patung namanya, bukan manusia." seru bumi, membalas ucapan kakak nya itu.

"di belanda seru ga sih?" tanya teh manda padaku.

"ya gitu. aku juga ga terlalu kenal sama pergaulan disana."

"kenapa? bukannya kamu lama di belanda?"

"iya, teh. soalnya aku di kekang gitu sama kakek ku. gaboleh kesana gaboleh kesini. jadi gatau apa-apa. hehe." jawabku, seadanya.

"kakek kamu sekarang ikut ke bandung?" kini bunda yang bertanya.

"nggak, bunda. kakek tetep di belanda."

"pantes kamu nya bisa main sama eja kaya gini, haha."

aku, teh manda, bunda, dan bumi sedang berbincang bincang di warung makan milik bunda setelah makan bersama tadi.

sedangkan ayah ramdan, sudah pamit duluan karena harus kembali bekerja.

selang beberapa waktu, tiba-tiba ponselku berbunyi. dengan cepat aku meminta izin untuk mengangkat telepon itu, lalu segera pergi sedikit menjauh dari bunda, teh manda, dan bumi.

"hallo?"

"eca waar ben je?"
((eca kamu dimana?))

ya, itu felix yang tiba-tiba meneleponku. aku sampai lupa kalau felix masih berada di bandung.

"ik was bij de eetkraam van mijn moeder."
((aku lagi di warung makan milik bunda.))

"moeder? moeder wie?"
((ibu? ibu siapa?))

"bumi's moeder."
((ibu bumi.))

"je vriend?"
((temanmu?))

"ja, dus?"
((iya, memangnya kenapa?))

"het is ok. haast je naar huis, vroeg tante je."
((gapapa. cepet pulang, tante udah nanyain kamu.))

"ja, wacht even."
((iya, sebentar lagi.))

"ja, ik zal het sluiten."
((yasudah, aku tutup teleponnya.))

dan sambungan pun terputus begitu saja.

setelah berbincang sebentar, aku akhirnya kembali ke meja yang diisi oleh bunda, teh manda, dan bumi.

semesta (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang