7. Hanya Eca dan Eja

785 144 3
                                    

"assalamualaikum bunda, eja pulang." seru bumi, sambil membuka pintu rumahnya dan masuk begitu saja.

sedangkan aku masih diam di luar, ragu untuk ke dalam mengikuti bumi.

bumi melihat ke arahku, "ayo sini. bundaku ga akan gigit kalau tamunya cantik." kata bumi yang berhasil membuat raguku menciut.

aku pun mulai masuk ke dalam rumahnya. dari pintu utama sudah di sambut oleh ruang tamu dan beberapa foto yang sengaja di pajang.

yang dapat aku lihat, disana terdapat beberapa ukiran kaligrafi, foto keluarga, beberapa foto anak kecil, ada foto bumi, dan juga ada foto seorang wanita yang sepertinya itu adalah kakak bumi.

saat aku sedang asik memerhatikan sudut sudut yang ada di ruangan ini, tiba-tiba ada seorang wanita dewasa cantik yang menghampiriku.

"eh, si eja bawa anak gadis siapa inii?" serunya.

aku tersenyum manis. tanpa di beritau pun, aku tau kalau wanita itu adalah ibu nya bumi.

"assalamualaikum tante." aku menyalami lengan ibu bumi.

"waalaikumsallam." beliau mengelus rambutku lembut.
"hei, dapet dari mana kamu cewe cantik gini?" tanyanya, kini beralih pada bumi.

"nemu di lampu merah tadi waktu jalan pulang, bun." bumi menimbali, lalu mereka berdua pun tertawa, sedangkan aku hanya tersenyum canggung.

"eh, maaf ya. si eja mah suka heureuy." ujar ibu bumi, sambil memukul pundak anaknya.

"siapa namamu, cantik?" lanjutnya, sambil mengarahkanku masuk lebih dalam di rumah itu.

"vanessa, tante. panggilnya eca aja." jawabku, santun.

"lah, kirain ini teh langit. yang sering di ceritain eja."

"ya emang ini orangnya bun. cuma eja yang boleh manggil dia langit. orang lain jangan." ucap bumi, dengan percaya dirinya.

"kok gitu. bunda juga ga boleh?"

"ga boleh."

"ck, dasar anak muda." kekehnya perlahan.

ibu bumi mulai mengarahkanku untuk duduk di ruangan.... mmm, sepertinya ini ruang keluarga.

sedangkan bumi terus masuk ke dalam rumah ini, menuju kamarnya mungkin untuk berganti pakaian.

"eca rumahnya dimana?"

"di kavaleri, tante. yonkav 4."

"jangan pake tante atuh, ah. panggilnya bunda aja. biar akrab." kelak... bunda. hihi.

"i-iya bunda." ucapku, sedikit ragu.

"ayahmu tentara?"

"iya."

"langit itu ada blasteran belanda." kata bumi tiba-tiba, setelah dia datang dengan pakaian rumahannya itu.

"oh gitu?" tanya bunda selanjutnya, setelah melirik ke arah bumi, "siapa yang orang belanda? ibumu?"

"bukan. kakek eca asli orang belanda."

"si eja juga blasteran." kata bunda, tiba-tiba.

"blasteran apa bunda?"

"kircon sama buahbatu."

aku tertawa mendengar perkataan bunda. ternyata memang bakat melawak bumi turun dari bunda.

di hari itu, aku berkenalan dengan bunda aktri. seorang wanita hebat yang telah melahirkan bumi di semesta ini.

bunda adalah manusia yang asik. baik. cantik pula.

semesta (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang