𝟐𝟏

3.4K 607 183
                                    

Bimbang. Hal yang dirasakan oleh Taehyun sekarang.

Surat-surat kebencian yang diterimanya di kampus itu selalu terkirim ke dirinya. Entah lewat kotak pos ataupun pesan di ponsel.

Taehyun muak.

Apa sih salahnya?

Dia tidak tahan, mungkin setelah ini dia harus berlutut di depan ayahnya untuk memohon berhenti kuliah. Meskipun tidak yakin kalau akan diperbolehkan.

Sialnya, dalam hal ini ayahnya bahkan tak memberikan tindakan apapun. ‘Dasar orang gila.’ kalau kata Yuju

Beomgyu juga seringkali mengirimkan pesan dan menelfon Taehyun. Tapi dia enggan sekali untuk menjawab.

Mengingat kejadian itu hanya menambah buruk suasana hatinya saja.

Tiba-tiba dia ingat pikiran gilanya dahulu.

Seperti, hei! Kenapa dia tidak mati saja begitu?

Untuk apa hidup di-bully dan tertekan begini kan?

Hidup dan matinya seperti dipermainkan.

"SHIT, MENJAUH DARI PINTU!" Teriakan Yuju meleburkan lamunan Taehyun.

Ia segera berlari menuju depan dan menemukan sekumpulan orang berpakaian hitam.

Di sana ada ibunya.

"BERHENTI DISITU!" Taehyun berlari keluar tanpa alas kaki. Menghadang orang-orang yang kini sudah membawa beberapa jerigen berisi bensin di tangan mereka.

"Akhirnya keluar juga. Kamu tau betapa khawatirnya diriku," ucap ibu Taehyun.

"Khawatir uang bulanan ku tidak masuk dengan lancar, maksudnya."

Yuju tertawa kecil. "Ohh? Jadi Anda kemari untuk bertamu?"

"Mari kita lihat tampang seorang wanita kaya yang menelantarkan anak tak bersalah ini." Yuju berdiri di depan wanita itu.

"Maaf kalau lancang. Tapi Anda pendek, seperti akal Anda."

Taehyun membulatkan matanya. Yuju harus ditahan. Karena dia kalau berbicara itu suka blak-blakan.

"Hey minggir!" Hoseok mendorong orang-orang yang menghalangi jalannya itu.

Ia kemudian menghela nafas. "Anda lagi? Tolong ya nyonya. Tempat ini untuk berlatih dance. Bukan adu senjata. Bisakah Anda pergi?" usirnya karena sudah muak.

"Orang-orang tak punya sopan santun. Pantas saja kalian miskin. Dan kau, wanita jalang yang lebih tinggi dariku," ujar ibu Taehyun kepada Yuju. "Kau pasti ditelantarkan ya? Makanya tidak punya sopan santun?"

"IBU, STOP!"

Ibu Taehyun melirik anaknya itu. "Siapa kau mengaturku? Jangan berani membuka opini sampahmu di depanku."

Taehyun geram, ia mengambil stik baseball milik Yuju yang ada di teras dan memukul mobil ibunya dengan brutal.

Yuju dan Hoseok yang ada di sana hanya terdiam melihat Taehyun.

Anak itu sudah benar-benar frustrasi.

"ARGHH BRENGSEK! TIDAK BISAKAH KAU MELIHAT AKU TERSENYUM SEBENTAR SAJA HUH?!"

BRAK!

Stik baseball itu dilemparkan lagi ke mobil. Bahkan kondisi mobil itu sudah hancur parah.

Teriakan pilu Taehyun menyayat hati orang-orang yang mendengarnya, beruntung tempat latihan itu ada di tempat yang lumayan terpencil. Tak ada yang bisa mendengar teriakan frustrasinya itu.

I Want To Die ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang